7 Alasan Kenapa Jadi Guru itu Keren dan Menyenangkan

Assalamualaikum Sahabats …

Sudah pada tahu dong ya kalau setiap tanggal 25 November kita memperingati Hari Guru Nasional. Berdasarkan Kepres Nomor 78 tahun 1994 dan UU Nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen, 25 November akhirnya diputuskan sebagai hari guru bersamaan dengan ulang tahun PGRI. Mau disebut guru ataupun dosen, kedua profesi ini punya kewajiban dan nasib yang sama.

Sejujurnya dulu aku nggak mau banget jadi guru. Tahu sendiri kan Sahabats guru memang pekerjaan mulia tapi banyak dari mereka yang kehidupannya jauh dari kata sejahtera. Aku dulu pengen jadi embak kantoran yang tiap hari dandan cantik dan kerja di gedung pencakar langit. Tapi rupanya doa mama yang pengen anaknya jadi guru lebih kuat dari doaku yang pengen jadi embak kantoran hehehe…

Mama memang dari dulu pengen punya anak yang jadi guru. Di keluarga mama memang banyak yang berprofesi sebagai guru, bahkan papa sebelum pensiun dulu mengajar di Fakultas Kedokteran Undip. Awal menjadi berkenalan dengan profesi ini waktu aku masih kuliah. Guru privat jadi kerjaan sampinganku selama kuliah dulu. Tadinya si ngajar cuma untuk ngisi waktu aja tapi lama-lama jadi jatuh cinta juga dan akhirnya keterusan sampai sekarang.

Menjawab tema Arisan Link kali ini tentang Pengalaman Berkesan Bersama Guru, Terima kasih Guru,  yang dilontarkan duo blogger kece nan jelita mbak Relita Aprisa dan mbak Yuli Arinta Ada beberapa guru yang sangat menginspirasi aku dan sampai sekarang aku “adopsi” gaya mengajarnya. Guru favorit aku yang pertama dalah Pak Suyono, guru bahasa Inggris waktu aku SMP. Nggak ada sepinya deh kalau kelas beliau, pasti penuh tawa karena beliau selalu menyelipkan guyonan yang kadang garing. Wajahnya pun ekspresif banget terutama saat melafalkan kata dalam bahasa Inggris. Ada juga ibu Sukarni, dosen pujaanku saat S1. kemudian ada juga pak Rizal Malik, dosen sekaligus advisor thesisku saat S2. Mereka berdua lah yang membuatku mantab menjadi dosen seperti mereka.

Cara mengajar 3 guru idolaku inilah yang selalu jadi acuanku setiap kali mengajar dan membuatku semangat untuk terus jadi guru meskipun banyak kesulitan dan cobaan menghadang, #tsaahh. Dibalik semua kesulitan itu aku yakin menjadi seorang guru adalah passionku dan aku berusaha melakukan yang dan memberikan yang terbaik buat mahasiswaku.

Kenapa sih jadi guru itu asyik dan keren?  Ini dia alasannya menurut aku

Belajar Setiap Saat

Guru adalah sumber ilmu para muridnya. Lah kalau gurunya nggak update ilmu pie? Makanya aku selalu rajin baca (buku apa aja) untuk nambah wawasan dan meng upgrade metode mengajarku supaya nggak monoton dan mboseni. Malu kan kalau ada mahasiswa nanya dan kita nggak bisa jawab. At least one steap ahead my students lah heheheh. Saat mengajar diselingi tambahan informasi baru bahkan joke baru supaya kelas jadi hidup.

Awet Muda

Gimana nggak awet muda kalau setiap hari menghadapi wajah dan darah muda? Setidaknya semangat mereka menular padaku. Oya setiap kali ngajar aku minta anak-anak memanggilku “Miss Muna.” Aku selalu bilang, “for several hours in my day I would like to feel young again, so you better call me Miss or I will give you E.” Seluruh kelas akan tertawa tapi mereka nurut aja dan panggil aku Miss. 😛

 

Kelas BIPA
Jadi pengajar kelas BIPA

 

Hidup Nggak Monoton

Menghadapi kelas penuh dengan mahasiswa yang punya 1001 karakter yang berbeda, berbagai macam aktivitas, topik dan materi yang berbeda, tantangan baru setiap harinya. Pokoknya nggak ada kata mboseni deh, Apalagi kalau dapet mata kuliah yang baru dan aku belum pernah ngajar. Rasanya tertantang untuk bisa bikin kelas tetap seru tapi ilmunya 100% tersampaikan dengan baik.

Outdoor class
Outdoor class

 

Jam Kerja Fleksible

Ini yang paling aku suka karena antara kehidupan di kantor dan urusan rumah tangga bisa balance. Anak dan suami tetap dapat porsi lebih besar daripada urusan kampus. Berangkat kerja nggak harus 9.00 – 17.00, cukup hanya berangkat saat ada jam mengajar. Asyik kan. 🙂

Libur Lebih Panjang

Kalau karyawan berapa hari sih jatah cutinya? Guru dong, kalau anak-anak libur ya kami ikutan libur juga dong. Paling asyik itu kalau pas liburan semester genap bisa sampai 2 bulanan lah free timenya. Ya walaupun nggak free banget karena harus menyiapkan materi untuk semester depan tapi kan bisa disambi di rumah sambil dasteran.

My class at Planology Undip

Jadi Bos

Begitu masuk ruang kelas, guru adalah bosnya. Guru yang membuat peraturan dan guru yang memimpin jalannya proses belajar – mengajar. Mau kita yang menyampaikan materi, mahasiswa yang presentasi, bikin kuis dadakan, semua terserah kita.

Tabungan Amal Jariyah

Ini dia yang paling penting dan jadi tujuan utamaku. Mungkin aku belum bisa merasakan hidup bermewah-mewah karena gaji dosen yang, ya gitu deh. Belum bisa traveling gaya koper karena keterbatasan dana dan masih harus banyak prihatin. Toh semua kesulitan itu aku yakin bakalan tergantikan di akhirat nanti dengan amal jariyah. Bukankah ilmu yang bermanfaata adalah amal yang tak pernah putus. Kelak ketika mahasiswaku sukses , jadi orang sukses, dan mengamalkan ilmu yang pernah aku berikan, insyaallah argometer pahala itu bakalan jalan terus.

Melihat mahasiswaku antusias di kelas, mengikuti materi dengan semangat, dan dapat nilai yang bagus, itulah kebahagiaan buatku. Capek raga dan lelah hati semua terobati dengan kata sederhana “thank you miss.” Jadi guru memang butuh dedikasi tinggi dan banyak punya persediaan sabar, karena di tangan kita para pengajar ini ada masa depan bangsa kita. Semoga ke depan pemerintah makin menghargai jerih payah guru dan dosen. Dan para mahsiswa pun lebih menghargai dan menghormati guru mereka.

Happy teacher’s day

Semangat mengajar buat para guru dan dosen Indonesia. Selamat hari guru ya. Semoga nasib kita semakin baik ke depannya dan pendidikan Indonesia makin maju. 🙂

 

10 Replies to “7 Alasan Kenapa Jadi Guru itu Keren dan Menyenangkan”

  1. Meskipun telat, mau ngucapin Selamat Hari Guru Mba Muna, semoga selalu menginspirasi anak didiknya…btw ajari aku bahasa inggris nya dong mba, pengen deh di ajar mba..hehe

  2. Aku juga gak pernah pingin jadi guru dulunya mba. Tapi justru saat mata kuliah micro teaching aku baru sadar kalo ternyata mengajar itu mengasyikkan

  3. saya belum lama ini menjadi guru SD dan berhasil bikin saya nostalgia akan masa lalu ketika SD. Hehe selamat hari guru ^^

  4. ooh mbak muna ngajar di planology to. wah seru ya jadi guru.aku dulu juga pingin jadi guru tp ga tercapai hiks hiks

  5. Sukaaaak. Jadi pengen jd guru 🙂

  6. Guru, digugu dan ditiru.. Bermanfaat sekali ilmunya untuk anak murid

  7. Almarhumah Mamaku, sampai pensiun usia 62 tahun, jadi guru, dan sampai sekarang masih saja ada murid-muridnya yang mengenang Mama.
    Dulu pernah cita-cita jadi guru, tapi pas lihat bagaimana Mama, batal deh, balik haluan 😀

  8. Alhamdulillah mbak Muna bisa menjadi guru seperti keinginan ibunda ya. Saya dulu juga pernah bercita-cita menjadi guru mbak, tetapi nggak kesampian hehe..

    Guru adalah profesi mulia loh mbak, karena memberikan ilmu kepada murid-muridnya. Dan bagi saya guru itu juga dihormati baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

    Iya setuju profersi guru juga bisa untuk tabungan amal jariyah. Itulah sebabnya sejak sekarang saya sonding anak saya supaya nanti jadi guru/dosen saja, melanjutkan cita-cita emaknya yang kandas hehe..

  9. Aku dulu sempet pingin juga jadi guru mba, tapi guru TK.. 😀 Seru ya, ngajar di kelas, selalu berjiwa muda, dan yang paling bikin mupeng itu libutnya bisa panjaaaang.. haha

  10. Setuju banget dengan semua poin itu, Mak. Memang menyenangkan dari segi kinerja, pantaslah guru-guru panjang umur karena gembira ria. Sayang di sisi lain kompensasinya agak menyedihkan ya. Tapi semoga ke depan bisa lebih bagus ya dan yang penting guru atau pendidik terus semangat untuk mencerdaskan anak-anak sebagai generasi bangsa. Jadi tabungan jariyah, insyaallah.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.