Museum Mart, Ajang Perkenalan Museum pada Masyarakat

Assalamualaikum Sahabats ….

Kapan terakhir kali kalian ke Museum?

Kalau butuh waktu agak lama untuk menjawab pertanyaan di atas itu berarti kita termasuk dalam golongan sebagian besar orang Indonesia yang memang kurang tertarik sama Museum.

Karena aku suka banget pelajaran sejarah, jadi Museum adalah satu tempat yang aku sukai. Sayangnya Museum di Indonesia belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah. Coba aja deh liat, sebagian besar Museum di Indonesia yang identik dengan gelap, sepi, mboseni, nggak asyik, bahkan klenik. Jadi wajar sih kalau banyak orang yang males main-main ke Museum.

Pendapat itulah yang coba dihapus oleh Museum Ranggawarsita, Semarang beberapa waktu lalu dengan mengadakan Museum Mart. Tujuan acara ini adalah mendekatkan dan memperkenalkan Museum pada warga Semarang dengan cara yang asyik seperti mengundak anak-anak SD untuk tour di Museum Ranggawarsita, mengadakan bazaar, life music yang menampilkan murid SMA dari berbagai wilayah di Semarang, dan membuka stand untuk beberapa Museum di Jawa Tengah.

museummart1

stand Museum Jamu
stand Museum Jamu

Waktu aku nyampe, tekape udah keliatan sepi. Wajar lah secara aku datang jam 14.00 di saat matahari lagi garang-garangnya. Rela melewatkan kopdar sama teman-teman dari blog Gandjel Rel dan bolak-balik lap keringat yang membasahi seluruh tubuh hanya demi ikutan seminar yang bertajuk Strategi Museum sebagai Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Unggulan.

Sebenernya pengen tahu aja apa sih yang sudah direncanakan pemerintah untuk memajukan Museum. Pariwisata Indonesia sudah maju banget, tapi masih sedikit banget yang melirik Museum sebagai destinasi wisata. Alasan ini juga yang mengawali aku dan dua orang temen blogger menulis buka Jelajah Museum di JogjloSemar (Jogjakarta, Solo, Semarang). #promosi 😛

Menurut salah satu pembicara, Museum harus memanfaatkan semua panca indera manusia untuk meninggalkan kesan dan pengalaman yang menatik bagi pengunjung. Misalnya ketika pengunjung masuk langsung disapa oleh petugas, ada musik yang mengalun merdu, aroma yang wangi, dan pelayanan yang super memuaskan. Jadi nggak hanya sekedar melihat benda-benda kuno terus pulang tanpa cerita apapun. Salah satu Museum yang sudah berhasil menerapkan pemanfaatan panca indera adalah Museum Angkut di Batu, Jawa Timur. Yup… setuju banget. Museum Angkut itu bener-bener di konsep dengan cara yang menarik dan andai banyak Museum menerapkan hal yang sama, pasti pengunjungnya juga akan meningkat.

Dan ternyata seperti yang sudah kuduga, ide pemerintah adalah mempopulerkan Musuem. Sejalan dengan pemikiranku tadi, masyarakat Indonesia masih menganggap Museum sebagai tempat yang membosankan, dan menyeramkan. “Paling enak Museum itu cuma buat pacaran aja, karena selain gelap masuk museum itu murah banget” begitu kata salah satu pembicara. hehehehe…..

museummart4

koleksi kaset dan piringan hitam
koleksi kaset dan piringan hitam

Media sosial lah yang bisa membantu Museum menjadi populer. Banyak mengadakan acara untuk anak muda di Museum atau aktif mengundang komunitas tertentu pasti akan membuat nama Museum jadi ngetrend. Tentunya dibarengi dengan perbaikan kualitas juga.

museummart5

Jadi sebenernya apa yang dilakukan Museum Ranggawarsita dengan mengadakan Museum Mart ini sudah bener ya. Cuma kalau boleh saran sih yang diajak tour Museum itu anak SMA, bukannya SD. Anak SD belum punya gadget dan kecenderungan hobby bersocial media, jadi nggak ada dampak langsung dengan mengundang mereka. Tapi coba deh undang anak remaja, adakan event seru, seperti lomba foto atau lomba selfie di Museum pasti efeknya akan besar untuk promosi Museum. Status dan foto yang diunggah ke laman sosial media lewat handphone dan tablet para remaja itu pasti dibaca oleh teman-temannya dan mereka pun akan mengikuti pergi ke Museum.

PR besar buat para pengurus Museum untuk mulai akrab dengan dunia teknologi. Meskipun Museum isinya barang-barang kuno nan jadul, bukan berarti nggak bisa bersinggungan dengan teknologi. Udah nggak jamannya lagi sekarang mengabaikan teknologi terutama internet dan sosial media. Bahkan keduanya bisa jadi lahan promosi yang efisien dan murah.

Semoga kedepannya Museum makin dipercantik supaya makin banyak orang yang semangat berlibur ke Museum ya. 🙂

20 Replies to “Museum Mart, Ajang Perkenalan Museum pada Masyarakat”

  1. kalo di surabaya aku hanya datang ke museum sampoerna aja…jarang aku ke museum mak… 🙁

  2. konsep museum sekarang udah makin bagus dan menarik masyarakat untuk berkunjung,jadi pengelola harus kreatif ya mak….
    apa kabar???kangennn^^

  3. asiknya ke museum itu biasanya murah , wawasan nambah…ah jadi kepikiran mau ajak anak ke museum nih.

  4. Kalau untuk anak SD promosi sebaiknya langsung ke sekolah ya Mbak Muna. Kalau remaja ya lebih cocok seminar dan tour museum terus bikin lomba foto…Dan memang menyenangkan kabar museum sekarang, semakin banyak peminatnya 🙂

  5. museum kalo cantik dan gak spooky kita seneng kok liat2nya yaa.
    kadang selain kurang promosi kurang urus juga mak…
    yg dikelola private atau pribadi malah lebih oke biasanya yaa

  6. Terakhir ke museum, awal tahun kemaren mbak.. Ke museum Brawijaya Malang, bersama seluruh murid kelas IX dalam rangka Field Study.

    Saya sepakat, mbak. Alangkah lebih baiknya jika tidak hanya dikhususkan kepada anak SD saja. 🙂

    Salam hangat dari Bondowoso..

  7. Lama nggak ke museum mbak Muna, saya takut sama boneka2 yg banyak dipajang disana dng suasana yg remang-remang… 🙂

    Tapi kalau sudah ada perubahan menjadi lebih terang kayaknya pengin juga ngajak anak kesana ya… 🙂

  8. aku kurang suka ke museum, kecuali kece dan kepaksa hahaha

  9. saya dah lama ngga ke museum mbak Muna..
    takut sama boneka-2 gede yang banyak dipajang diruang remang-remang…

    tapi kalau saat ini sudah lebih ‘terang’ pingin juga ngajak anak main ke museum Ronggowarsito… 🙂

  10. Waaaa asiknya

    aku terakhir parkir di musium, minggu kmarin ngintip musium Kartini tp gak masuk wahahay

  11. Setuju usul mbak Muna, jadi makin banyak pengunjung museum kalo diadakan event lomba foto untuk anak SMA 😀

    KEmarin kita selisih waktu kopdar ya, hihiii

    1. iya kayanya..moga2 next time bisa ketemu 🙂

  12. Alhamdulillah, suka kok ke museum! Cuma kalo museum di Jakarta udah agak lama absen ga berkunjung. Terakhir udah mau berangkat, taunya ada demo 😀 Museum-museum udah mulai mempercantik diri kok sekarang. Semoga museum mart bakal nyampe Jakarta juga 🙂 Dulu pernah ada, tapi 2 tahun yang lalu kalo ga salah.

    1. sepertinya sekarang pihak pengelola juga udah sadar dan mau menyesuaikan dengan selera pasar ya. kalo museum bebenah pasti jadi semangat pengunjungnya 🙂

  13. Saya mengunjungi museum pahlawan yg ada di komplek Tugu Pahlawan tahun ini loch.
    Mengunjungi museum bisa meningkatkan pengetahuan dan cinta tanah air.
    Terima kasih infonya.
    Salam hangat dari Jombang

    1. saya nyesel dhe 2 tahun di surabaya nggak masuk museum ditugu pahlawan 🙁

  14. Aduh… kesentil nih. Aku jarang banget ke museum. Terakhir itu, 3 tahun yang lalu. Tar mau ajak anak-anak ke museum ah, biar gak kayak emaknya 😀

    1. di Bandung dan Jakarta mah pasti banyak museum yg keren2 mak 🙂

  15. Tadinya juga museum bukanlah tujuan saya ketika mengajak anak-anak jalan. Abis museum kesannya menakutkan dan gak terawat. Tapi kelihatannya sekarang ini banyak museum yang mulai mempercantik diri. Tentu aja saya sangat menyambut positif upaya ini 🙂

    1. alhamdhulilah sekarang museum udah banyak yg asyik ya mak. dulu juga aku paling males ke museum tapi sekarang suka 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.