Tips Sukses Berkemah Bersama Balita

Assalamualaikum Sahabats …
Sebagai emak yang doyan traveling (baca: keluyuran), seringkali aku membawa Nadia ke lokasi atau mengajaknya melakukan kegiatan yang bisa dibilang ekstrim untuk beberapa orangtua. Kadang ada satu dua komentar yang mendarat di telinga. Dibilang emak nekad, emak nggak tau diri atau apalah. Untungnya aku ini seringnya tebal telinga dan tebel muka aja sih, toh yang menjalani bahagia-bahagia aja, jadi kenapa orang lain harus repot?? 😛


Nih ya aku kasih tahu, setiap kali membawa Nadia ke lokasi yang ekstrim itu bukan berarti aku tanpa pertimbangan. Banyak hal yang harus aku lakukan sebelum memastikan Nadia cukup aman dibawa ke lokasi tersebut. Namanya juga ibu, nggak mau dong terjadi apa-apa sama anaknya, apalagi anak semata wayang. Seperti ketika membawa Nadia ke gunung pertama kalinya, ada kali semingguan sibuk mencari informasi kesana-kemari dan membeli beberapa perlengkapan supaya situasi aman terkendali.

Meskipun aku bukanlah seorang pendaki gunung tulen macam mak Lina W Sasmita dan mak Evrina yang perjalanan naik gunungnya selalu bikin aku kemecer (ngiri), setidaknya ada suami yang dulunya hobby naik gunung. Dan thanks to mbah Google semua peer dan informasi bisa di dapat dengan mudah. Alhamdhulilah acara muncak dan camping di alam terbuka bersama Nadia so far so good. Bahkan kami ketagihan dan tertantang untuk mencoba lagi.

camping sama tante Idah Cheris :)
camping sama tante Idah Cheris 🙂

Camping di alam terbuka bersama Nadia sudah jadi impian bahkan sejak Nadia masih bayi merah dan baru kesampaian saat Nadia berumur 4 tahun. Camping disini bukan seperti Glamping (Glamour Camping) yang sekarang lagi ngetrend ya. Camping yang kami lakukan di alam terbuka ini beneran camping dengan kondisi seadanya dan menyatu dengan alam dalam arti kata yang sesungguhnya.

Untuk para orangtua yang tertantang mencoba camping di alam terbuka, trust me, ini bukan hil yang mustahal kok. Satu yang perlu diingat adalah anak tetaplah anak, kondisi fisiknya nggak sama dengan orang dewasa jadi banyak persiapan ekstra yang harus disiapkan. Ini dia hal-hal yang harus disiapkan sebelum kita terjun ke alam bebas bersama balita kita.

ketika kami camping di B29, Lumajang, Jatim
ketika kami camping di B29, Lumajang, Jatim

1. Memilih lokasi berkemah
Berkemah di alam tentu saja banyak tantangannya ya. Jangankan untuk anak kecil, untuk orang dewasa, ini bisa menjadi tantangan yang cukup berat. Sebelum berangkat pastikan dulu lokasi yang kita pilih cukup aman. Nah ini terkait sama point kedua di bawah.

2. Cari informasi sebanyak mungkin tentang lokasi camping
Seperti yang udah kubilang tadi, bagian ini mudah dilakukan thanks to mbak Google. Carilah sebanyak mungkin artikel tentang tempat yang akan kita tuju. Baca dengan seksama dari mulai lokasi, seberapa jauh perjalanan yang harus ditempuh dengan kaki, cuaca, dan beberapa hal yang harus diperhatikan saat di lokasi, dan sebagainya. Satu hal yang menjadi penting buatku adalah cuaca dan seberapa berat perjalanan yang harus ditempuh karena kebetulan Nadia punya asma dan kedua hal itulah yang harus aku perhatikan untuk mencegah asmanya kambuh.

3. Pastikan Kondisi Tubuh si kecil Sehat
Nggak mau dong liburan kacau gegara sakit? Makanya sebelum berangkat pastikan si kecil bener-bener fit dan siap untuk mengeksplor alam bebas yang penuh dengan kejutan yang menyenangkan.

4. Ceritakan Pada si Kecil Rencana Kita
Buat aku sih kemanapun tujuan ngebolang kami, sebelumnya aku akan sounding dulu ke Nadia. Tujuannya supaya dia paham apa yang akan kita lakukan dan jadi lebih semangat dengan rencana kami. Sebelum berkemah untuk pertama kalinya, aku ajak Nadia melihat beberapa foto kegiatan berkemah, pemandangan gunung, dan bercerita tentang hal seru yang akan kami lakukan disana. Itu semua membuatnya antusias bahkan ikut sibuk packing. Antusiasme itu harus terus dijaga sampai hari H ya sahabats, karena semangat itulah yang akan membuat semua kegiatan yang berat menjadi ringan nantinya. 🙂

camping di telaga Cebong, Wonosobo
camping di telaga Cebong, Wonosobo

5. Bawa obat-obatan yang memadai
Ini penting banget, jangan sampai kelupaan ya. Untuk kasus Nadia yang punya asma, obat yang aku bawa harus lengkap. Alhamdhulilah so far nggak pernah kambuh si saat kami traveling bahkan ketika pergi ke tempat yang aksesnya cukup berat tapi dengan membawa obat yang lengkap hati ini adi ayem aja. Apalagi di alam terbuka yang jauh dari kota, setidaknya ada tindakan pencegahan yang bisa segera kita ambil. Bagi yang yang punya keluhan penyaikit apapun, bawa saja obat-obatan standart macam parasetamol, minyak kayu putih, obat sakit perut, obat masuk angin, plester, dkk.

6. Bawa pakaian ganti dan Peralatan Mandi
Rasanya sepele ya masalah kostum, tapi penting lho apalagi kalau kemahnya beneran di alam terbuka. Bawa beberapa baju ganti untuk si kecil, terutama baju hangat. Ketika camping, urusan kostum jadi penting buatku. Jaket, topi, sarung tangan, kaos kaki, bahkan penutup telinga kalau memang cuacanya cukup ekstrim. Pilihkan juga sepatu yang nyaman untuk outdoor activities ya sahabats, agar anak-anak nyaman beraktivitas. Peralatan mandi juga jangan lupa ya walaupun nanti bakalan males mandi karena dingin. At least sikat gigi tetep nggak boleh absen lah ya. 😛

7. Tenda dan Perlengkapan Kemah lainnya
Wajib ini mah. Masa mau kemah nggak bawa tenda??? Hahaha… Pilihlah tenda dengan bahan yang cukup tebal dan nyaman. Sleeping bag juga jangan lupa ya dan kalau cuaca cukup dingin nggak ada salahnya membawa selimut juga. Bawa juga lampu senter, apalagi kalau anak kita takut gelap. Sedikit cahaya akan membuatnya lebih tenang. Plus kita bisa ajak si kecil main bayangan lho. 🙂

tenda yg kami pakai di B29
tenda yg kami pakai di B29

8. Peralatan Ibadah
Salah satu momen yang paling tepat untuk mengajarkan anak tentang pentingnya ibadah adalah saat liburan. Bukan berarti ketika kita seneng-seneng diluar rumah, shalat jadi lupa. Berikan contoh kalau dimanapun kita berada shalat adalah kewajiban utama setiap muslim. Bayangkan kita mengajak si kecil shalat di bawah langit bertabur bintang atau di atas pasir dengan latar belakang suara ombak. Bukankah ini salah satu cara kita menunjukkan kebesaran Allah?? Momen ini selalu jadi momen kesukaan yang selalu kurindukan. 🙂

9. Bawa bekal yang cukup
Bawa bekal yang cukup dan sesuai selera si kecil. Bawakan susu, biskuit, atau roti kesukaan mereka. Kalau memungkinkan aja mereka memasak. Meskipun cuma masak mi, tapi kan masaknya dengan peralatan mungil nan lucu dan di alam terbuka. Seru lho. 🙂

10. Bawa mainan kesayangannya
Namanya juga bocah, dimanapun berada aktivitas bermain nggak akan terlewatkan. Bawakan boneka kesayangan atau beberapa kertas dan krayon supaya mereka nggak bosen. Mainan ini juga penting untuk menjaga mood mereka supaya nggak bete hehehe….

Nah kalau peralatan tempur dan semua persiapan sudah 100%, insyaallah si kecil pun siap menikmati dan mengeksplor alam. Percayalah banyak pelajaran yang bisa kita ambil ketika kita bersentuhan dengan alam terbuka. Semakin sering si kecil bersentuhal dengan alam terbuka, kepekaan dan kecintaan pada lingkungan akan tumbuh dengan sendirinya lho. Ayah dan bunda nggak perlu khawatir berlebihan, yakinlah meskipun tubuhnya mungil anak-anak sesungguhnya punya fisik yang kuat dan tangguh. Berkali-kali aku sudah membuktikan ini kok. Selamat berkemah ya, semoga tipsnya membantu. 🙂

horee..berhasil mendaki bukit Sikunir :)
horee..berhasil mendaki bukit Sikunir 🙂

30 Replies to “Tips Sukses Berkemah Bersama Balita”

  1. Nadia hebat ya mbak, dah siap kemping di alam bebas. Pgn sih ngajak si kecil kemping, tapi sepertinya nunggu nanti 4 tahun ya. Makasih tipsnya mbak Muna.

    1. yes semoga membantu ya

  2. pemandangannya baguuuus banget. Saya belum pernah kalo ajak anak camping, yg kecil masih 4 taun masih suka khawatir 🙂

    1. insyaallah gpp mak, Nadia awal camping juga 4 tahun kok yg penting persiapan mateng aja

  3. Wah dpt ide kamping neh asikk thanks tipsnya mbak

    1. yup semoga bermanfaat ya

  4. Saya jadi ingat jaman SMP dulu mbak Muna, suka hiking dan camping kalau pas pramuka 🙂

    Sekarang lebih sering di rumah aja 🙁

    1. ayo mak mumpung masih muda sayang lho melewatkan alam Indonesia yg cantik ini

  5. Pertama kali camping justru pas SMP kalo aku mba. Sesudah itu kayaknya gak pernah ngerasain camping lagi hahaha. Apalagi sekarang, kondisi fisik udah gak sekuat dulu… naik gunung gitu bikin sesak napas deh.. hihi. Tapi si kecil Nadia seneng yah diajak menjelajah alam begitu mba ;).

    1. aku jaman SD pertama x terus SMA bis tu camping lagi pas udah jadi emak2 dans ekarang malah terobsesi pengen naik gunung (kadang suka lupa umur hehehe)

  6. Seru banget bisa camping + traveling bareng keluarga, bahkan si kecil. Itu bakal jadi pengalaman yg bermanfaat, sambil edukasi & melebur bersama alam gitu :).

    1. yup bener banget, makanya aku suka banget ngajak anakku camping 🙂

  7. Kudu persiapan yang matang ya Mba bila mengajak anak2 berkemah.. Biar gak rempong ya Mba..

    1. lebih baik rempong di awal daripada rempong pas campingnya kan 😉

  8. Wew, apa itu glamour camping. Kudet sayaaaah, baru dengar.

    1. glamping itu camping di alam terbuka tapi ada EO nya mak dan full facilities. seru juga sih cuma tantangannya beda kali ya. aku juga belum pernah sih ngerasain glamping hehehe

      1. Duit yang harus disediakan, jumlahnya dua kali lipat kali ya daripada camping sederhana, Mbak Muna? Atau jangan-jangan malah 5 – 10 kali lipat? Hihi camping model selebriti kali yah kalo sampe 10 kali lipat.

  9. Camping itu impian semua anak-anak. Jangankan di tempat bagus atau alam terbuka, di belakang rumah saja mereka senang banget kalau didirikan tenda. Nadia pasti begitu juga ya Mbak Muna 🙂

  10. Ingin sekali mengajak anak-anak kemping di alam terbuka. Agar mendapat suasana berbeda. Tapi sepertinya harus dimulai dengan membeli tenda terlebih dulu. Hehhee. Makasih infonya, mba :). Salam kenal

  11. bayi mau diajak ke mana2 itu tergantung kebiasaan ya, Mbak. kalo biasa bepergian mgkn gak rewel

  12. duh mak, blum kesampaian aja nih ngajak jav camping…

  13. Mbaak, pasti seru ya, buat anak2 campingnya. Memang benar, kita tetap harus mengajak anak shalat. Shalatnya pasti indah ya krn di alam terbuka

  14. catet…gini nih kalo udah punya balita dan emaknya suka keluyuran…hahahaha

  15. Tinggal duo krucil ku nih yg belom pernah kemping. Next kudu diniatin nih… TFS Mbak. Makin pengen aja ajak anak-anak kemping. Udah mulai sounding sih, dan seperti biasa, mereka antusias

  16. programku juga sedang menggalakkan kegiatan alam sama naeema mba. so far kemarin diajak nanjak dikit ke curug sih dia ok, pengen di rutinin nih. makasih sharing ya mba.

  17. Seruuu banget yah Mbak, bisa bawa anak utk lebih dekat dgn alam.. jadi pengen naik gunung juga, plus camping.

  18. khunaeni purnama says: Reply

    Mbak say..
    Saya mau bawa baby saya camping tapi baru usia 1y5m..
    Gmna apa apa gak yaa??
    Oz udah gak sabar pengen camping..

    1. sebenernya sih selama baby dan emaknya dalam kondisi fisik yg kuat ga masalah sih. jadi ya itu make sure kalo kalian bener2 fit dan persiapannnya matang mak. ato kalo mau nyobain camping ikutan yg glamping itu dulu..glamour camping ntar kalo udah gedean dikit baru deh camping yg sesungguhnya 🙂

  19. Kayaknya asyik juga kalau kemping rame2 Ama keluarga atau teman anak2 ya mba

  20. Persiapannya harus lengkap kalau sama anak. Apalagi camping gitu, repot kalau sampe ada yang ketinggalan

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.