Assalamualaikum Sahabats …

Sahabats pasti sudah paham betapa pentingnya menjaga imunitas tubuh di masa pandemi ini. Imun tubuh yang kuat akan membantu kita melawan kuman, bakteri, dan virus pembawa penyakit. Untuk meningkatkan imunitas tubuh kita pun harus menjaga asupan vitamin dalam tubuh, termasuk vitamin D3. Ternyata vitamin D3 sangat bermanfaat dalam mengurangi mortalitas akibat pandemi COVID-19.

Sejumlah penelitian pada pasien Covid 19 di seluruh dunia sudah membuktikan bahwa ternyata kandungan vitamin D3 yang cukup dalam tubuh akan membantu pasien melawan virus Corona. Pasien Covid 19 yang asupan D3 dapat tercukupi dengan baik cenderung memiliki gejala yang lebih ringan bahkan tidak bergejala.

Manfaat Vitamin D

Vitamin D adalah salah satu zat yang diyakini sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Bahkan, dokter yang merawatku selama kena covid 19 pernah bilang D itu singkatan dari daya tahan tubuh.

FYI Sahabats, Vitamin D punya dipercaya segudang manfaat, seperti membantu pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan jantung, otot dan otak, mencegah depresi, serta membantu penyerapan kalsium. Kalau vitamin lainnya didapatkan dari asupan makanan, vitamin D bisa kita dapatkan dengan terkena sinar matahari secara langsung.

Tapi harus diingat juga sinar matahari yang baik dan mengandung vitamin D bisa didapatkan antara jam 07.00 – 09.00 pagi. Selain itu, Sahabats juga bisa mendapatkan kebaikan vitamin D melalui beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan dan protein hewani seperti telur, daging merah, dan susu.

Mengapa Vitamin D3 Mampu Tangkal Virus Covid 19?

FYI Sahabats, Vitamin D3 sangat berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam tubuh. Kalsium dalam tubuh bermanfaat menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D3 juga ternyata sangat berperan dalam pencegahan dan terapi berbagai penyakit infeksi respiratorik, seperti tuberkulosis paru, influenza, dan covid 19.

Dalam beberapa penelitian lainnya, bahkan disebutkan bahwa resiko pasein Covid 19 untuk mengalami badai sitokin, (komplikasi serius yang berisiko menimbulkan kerusakan organ yang berakibat fatal), dapat berkurang jika ia mendapat asupan vitamin D yang cukup selama menjalani perawatan.

Vitamin D juga dapat berinteraksi dengan protein angiotensin-converting-enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor masuknya virus corona, sehingga mengurangi respons inflamasi terhadap infeksi COVID-19. Makanya penting banget untuk rutin mengkonsumsi vitamin D ya Sahabats, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Berdasarkan pengalaman saat terkena Covid 19 beberapa bulan lalu, aku juga dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dan Vitamin D3 1000 selama masa isolasi mandiri. Selain rutin berjemur setiap pagi, aku juga rutin minum vitamin D3 1000 dan alhamdhulilah gejala yang aku alami tergolong ringan. Setelah hari ke14 aku udah negatif Covid dan bisa beraktivitas normal lagi.

Memilih Suplemen D3 yang Baik

Meskipun kita sekarang sudah tahu manfaat vitamin D, jangan asal minum suplemen juga ya Sahabats. Sesuatu yang berlebihan pastinya nggak baik uga bagi tubuh kita. FYI Sahabats, vitamin D terdiri atas dua tipe, yakni D2 dan D3. Vitamin D3 telah teruji efektif dalam tubuh manusia dibandingkan dengan vitamin D2.

Selain itu, sebagian besar suplemen vitamin D di pasaran menggunakan D3. Jadi, kalau Sahabats mau membeli suplemen vitamin D, pastikan pilihannya adalah yang mengandung Vitamin D3 ya.

Bagi Sahabats yang saat ini lagi terkena Covid 19 disarankan untuk mengkonsumsi vitamin D3 1000 IU agar dapat memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu, seperti lanjut usia, hamil dan menyusui, berisiko tinggi atau mengalami penyakit infeksi, serta penyakit autoimun.

Dimana bisa membeli vitamin D3 1000 IU? No worries Sahabats karena sekarang suplemen D3 1000 IU bisa dibeli di apotek ataupun toko online kesehatan dengan harga terjangkau. Mulai sekarang rutinkan konsumsi vitamin D3 ya Sahabats supaya imunitas tubuh selalu terjaga. Stay happy and healthy always. 🙂

Assalamualaikum Sahabats …

Akhir-akhir ini cuaca lagi nggak menentu banget ya Sahabats? Kondisi seperti itu akan sangat berisiko untuk kesehatan. Biasanya, pada saat kondisi cuaca yang tak menentu, orang akan lebih mudah terkena penyakit seperti flu ataupun batuk. Flu dan batuk memang penyakit yang cukup sering menyerang kita, tapi bakalan repot juga kalau kita dalam keadaan hamil atau pun menyusui. Obat batuk apa ya yang aman dikonsumsi untuk ibu menyusui?

Berbagai penyakit ini terutama flu dan batuk tentu dapat menyerang siapa saja terutama seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Penyakit seperti flu dan batuk ini tentu saja cukup mengkhawatirkan terutama bagi mereka para ibu yang sedang melalui masa menyusui sang buah hatinya.

Galau ya rasanya. Mau minum obat kok kuatir akan berdampak sama si kecil, nggak minum obat juga badan rasanya nggak karuan? Tapi kalau mau tetap nggak diobati, takutnya penyakit bisa menular juga pada orang rumah termasuk si kecil.

Sama halnya seperti saat dalam kondisi hamil, ibu yang sedang menyusui nggak boleh sembarangan mengonsumsi obat, termasuk saat terserang flu atau batuk. Sahabats yang sekarang sedang menyusui harus mengkonsumsi obat batuk untuk ibu menyusui yang aman. Hal ini penting untuk diperhatikan agar obat yang Sahabats konsumsi nantinya tidak memengaruhi kualitas ASI bagi si kecil.

Holding Hands

Obat Batuk yang Aman Untuk Ibu Menyusui

Meskipun busui harus berhati-hati dalam mengkonsumsi obat, bukan berarti sama sekali nggak boleh ya. Dari beberapa artikel yang kucbaca dijelaskan bahwa jumlah obat yang dapat masuk ke dalam ASI s dan pengaruhnya terhadap bayi tergantung pada berbagai faktor termasuk usia bayi, jenis obat yang, dosis obat dan cara Sahabats meminumnya.

Kemungkinan efek samping yang dialami bayi dari pengobatan saat menyusui termasuk muntah, diare, gangguan tidur, dan iritasi. Selain itu, obat-obatan tertentu dapat mengurangi produksi ASI dan bahkan bisa menyebabkan penurunan berat badan pada bayi.

Apakah semua obat berbahaya dikonsumsi busui? Nggak juga si karena ada beberapa obat yang dapat dikonsumsi oleh para ibu menyusui. Pasalnya obat-obat yang dapat dikonsumsi tersebut tidak mengandung bahan berbahaya dan merusak produksi ASI.

Namun, untuk memastikan obat batuk untuk ibu menyusui yang aman Sahabats tentu sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Diskusikan dengan dokter obat apa yang dapat aman dikonsumsi saat sedang dalam proses menyusui anak. Penting juga untuk membaca dan mencari tahu kandungan dari sebuah obat sebelum kita mengkonsumsinya.

Kandungan Obat yang Harus Dihindari Ibu Menyusui

Meskipun masih terdapat beberapa obat batuk yang bisa dikatakan sebagai obat yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui, namun ada pula beberapa kandungan obat yang perlu untuk Sahabats hindari karena dapat berpengaruh pada ASI.

Aspirin

Aspirin ini merupakan kandungan obat yang tidak cocok bagi para ibu menyusui. Pasalnya aspirin ini memiliki fungsi untuk meredakan nyeri dan juga mengandung guaifenesin yaitu fungsi yang berguna meredakan batuk berdahak. Guaifenesin ini tidak cocok untuk ibu menyusui karena belum adanya penelitian terkait guaifenesin sebagai obat batuk bagi ibu menyusui yang aman.

obat
kandungan obat yang aman dikonsumsi ibu menyusui

Dextromethoephan

Selain aspirin, obat yang mengandung dextromethoephan hanya disarankan untuk dikonsumsi bagi para ibu menyusui dengan bayi bersia diatas 2 bulan saja. Namun, untuk mengurangi risikonya, Sahabats dapat mencari pilihan lainnya yang tepat.

Semoga informasi di atas bisa membantu Sahabats Momtraveler yang saat ini sedang menyusui ya. Jangan sampai lupa untuk membaca keterangan kandungan obat sebelum membeli dan mengkonsumsinya ya. Semoga kita semua selalu dalam kedaan sehat, aamiin. 🙂