Assalamualaikum Sahabats …
Punya 2 anak yang usianya terpaut 9 tahun itu sungguh sesuatu lho Sahabats. Jarak yang jauh terbentang membuatku lupa banyak hal soal per-bayi-an, walhasil harus kembali membuka buku dan belajar lagi. Salah satu yang selalu jadi perhatianku sejak awal jadi ibu adalah masalah kebersihan, baik soal kebersihan bahan makanan maupun peralatan makan yang digunakan bayiku. Memangnya seberapa penting sih menjaga kebersihan peralatan makan? Terus gimana caranya membersihkan peralatan makan bayi yang baik, benar, dan aman?
Mungkin ada beberapa diluar sana yang menganggap bahwa asupan gizi seimbang, stimulus fisik, dan psikis teratur adalah yang paling penting bagi tumbuh kembang anak. Memang sih keduanya super penting, tapi ada hal lain lho Sahabats yang nggak kalah penting, yaitu menjaga peralatan makan bayi tetap bersih dan sehat.
Dua tahun lalu anak dari temen sekantorku sempat dirawat di Rumah Sakit. Ternyata setelah melalui pemeriksaan dokter si anak terkena disentri akut. Si ibu bingung dong kok bisa sampai anaknya kena disentri padahal asupan makanan selalu terjaga kebersihannya bahkan dia selalu menyempatkan untuk bikin MPASI Homemade. Ternyata salah satu alasan si anak bisa kena disentri adalah si ibu salah dan kurang teliti dalam membersihkan botol susu dan peralatan makan si anak. Dari kasus temanku inilah aku belajar bahwa membersihkan peralatan makan bayi adalah hal yang sangat krusial.

Cara Mencuci Peralatan Makan dan Botol Susu Bayi yang Baik dan Benar

Untuk urusan cuci mencuci peralatan makan dan botol susu sejak dulu selalu aku tangani sendiri supaya yakin kalau kebersihannya memang terjaga. Memang harus menyisihkan sedikit waktu khusus sih tapi demi kesehatan anak, sebagai orangtua pasti dong kita akan lakukan. Nah gimana caranya membersihkan peralatan makan dan botol susu bayi yang baik dan benar? Simak tips ini ya Sahabats

  1. Cuci Tangan Sebelum Mulai Mencuci
    Sebelum kita mulai mencuci hal yang paling krusial dan harus banget dilakukan adalah cuci tangan. Gunakan sabun antiseptic untuk meminimalisir terjadinya perpindahan kuman dari tangan kita ke peralatan makan dan botol susu bayi.
pic from Pixabay

2. Jangan Malas Melepas Semua Komponen
Kadang suka males ya, mretelin semua komponen peralatan makan dan botol bayi satu persatu. Bayangan kita sih sabunin aja yang banyak, pasti bakalan bersih. Ternyata salah banget lho Sahabats, karena ada bagian – bagian kecil yang tak terlihat tapi tetap harus kita bersihkan dengan benar. That’s why lepaskan semua komponennya supaya semua bagian terjangkau dengan sempurna.

3. Gunakan Sikat Khusus Untuk Botol Bayi
Khusus untuk botol susu, gunakan sikat botol khusus untuk botol bayi supaya bisa menjangkau semua bagian, termasuk bagian yang ngumpet alias tersembunyi. Mulai bersihkan bagian atas atau bibir botol kemudian lanjut ke bagian dalam botol.

4. Pilih Sabun Cuci yang Berbahan Aman bagi Pencernaan Bayi
Mencuci peralatan makan dan botol susu nggak boleh dengan s embarang sabun cuci karena kita membutuhkan sabun cuci yang selain ampuh membersihkan sisa makanan dan susu, ingredients dari sabun cuci pun harus yang aman untuk bayi dan tidak berbau.

5. Bilas dengan Air Mengalir
Penting banget ya Sahabats untuk membersihkan semua peralatan makan dan botol susu bayi dengan air yang mengalir agar kebersihan tetap terjaga.

6. Rendam Dalam Air Panas
Kalau punya sterilizer sih alangkah nikmatnya ya Sahabats tapi karena harganya yang cukup mahal dan voltase listriknya juga tinggi jadi harus pinter – pinter cari solusinya. Salah satu cara paling mudah untuk memastikan tidak ada kuman yang tertinggal di peralatan makan dan botol susu adalah dengan merendam semua peralatan dalam air panas. FYI air panas terbukti ampuh membunuh kuman dan virus yang masih tersisa setelah proses pencucian. Nggak perlu lama – lama Sahabats, cukup 5 – 10 menit saja insyaallah sudah bersih.

Sekilas Tentang Pigeon Liquid Cleanser

Seperti yang sudah aku jelaskan di atas, memilih sabun untuk mencuci peralatan makan dan botol susu bayi nggak boleh sembarangan. Pemilihan sabun yang salah justru bisa jadi masalah baru dan menyebabkan penyakit bagi si kecil. Sahabats Momtraveler pastinya udah kenal banget sama merk Pigeon dong? Dari mulai bayi si kakak semua peralatan makan, botol susu, bahkan semua perawatan tubuh sehari –harinya aku pakai Pigeon karena memang sudah teruji dan banyak direkomendasikan para ahli. So begitu tau Pigeon mengeluarkan produk terbarunya, Pigeon liquid cleanser, tanpa ragu aku nyobain dong.


Dan seperti kebanyakan produk Pigeon yang memang oke, begitu pun dengan Pigeon Liquid cleanser yang punya 5 keunggulan. Keunggulan pertama; Pigeon liquid cleanser terbuat dari bahan alami, non alcohol, dan bebas pewangi sehingga aman untuk pencernaan bayi. Selain itu Pigeon liquid cleanser juga dilengkapi dengan bahan anti bakteri yang ampuh membunuh bakteri dan kuman.

Aman Untuk Peralatan Bayi, Baik Untuk Sayuran dan Buah – buahan


Pigeon liquid cleanser punya wangi yang ringan tapi seger banget. Jangan kuatir aromanya ringan jadi nggak akan menyengat dan bikin mual si baby kok. Bahkan saking bagusnya kandungan yang ada di dalam Pigeon liquid cleanser ini, aku juga pakai untuk mencuci buah dan sayuran. Iya ini serius Sahabats, sejak ada Pigeon liquid cleanser sebelum mengolah buah dan sayuran, semuanya aku cuci pake Pigeon liquid cleanser. Kandungan bahan alaminya ampuh membunuh kuman, bakteri, bahkan sisa pestisida yang masih menempel di sayur dan buah. So sekali pakai Pigeon liquid cleanser ini, dua tiga pulau terlampaui ya Sahabats. Kebersihan peralatan makan dan botol bayi terjaga, asupan makanan untuk seluruh keluarga pun terjaga kebersihannya. Nice ! ☺

Cara Menggunakan Pigeon Liquid Cleanser

Gimana cara menggunakan Pigeon liquid cleanser? Gampang banget kok. Pertama tuangkan Pigeon liquid cleanser langsung ke sikat botol atau sponge cuci. Nggak usah banyak–banyak ya Sahabats, secukupnya saja. Setelah itu cuci semua peralatan makan, botol susu, sayur dan buah dengan seksama, kemudian bilas dengan air mengalir. Untuk lebih aman lagi rendam peralatan makan dan botol bayi dalam air panas, untuk sayur dan buah bisa langsung dieksekusi ya Sahabats.
Buat Sahabats yang mau mencoba menggunakan Pigeon liquid cleanser bisa langsung ke supermarket atau bahkan minimarket terdekat. Harganya pun cukup terjangkau kok, sepadan lah sama manfaatnya yang baik bagi kesehatan anak kita. Selamat mencoba ya Sahabats.

Assalamualaikum Sahabats ….

Sudahkah Sahabats bersyukur hari ini? Banyaak banget hal yang aku syukuri dalam hidup ini, salah satunya adalah bisa menekuni hobi bahkan dapet bayaran dari hobi menulis dan jalan – jalan? Nikmat mana lagi kah yang mau ku ingkari?

Menekuni hobi yang berbayar bahkan bisa menemukan teman – teman dan komunitas yang satu frekuensi secara bersamaan udah macam dapet jackpot aja rasanya. Alhamdhulilah dalam perjalanan di dunia persilatan eh dunia menulis dan blogging aku menemukan komunitas yang nggak hanya asyik dijadikan tempat belajar tapi juga menemukan banyak temen baru, keluarga baru, kesempatan baru, dan masih banyaak hal menyenangkan lainnya.

Please allow me to introduce salah satu komonuitas blogger terbaik yang pernah aku temukan, komunitas Gandjel Rel Semarang. Dan berikut adalah 5 fakta menarik mengenai Gandjel Rel yang harus Sahabats ketahui

1 . Gandjel Rel adalah Komunitas Blogger Bukan Komunitas Kuliner

Sepintas lalu, ketika orang mendengar nama komunitas ini pasti langsung menyimpulkan kalo Gandjel Rel adalah komunitas kuliner. Nope you are wrong dude!! Gandjel Rel memang nama salah satu makanan khas kota Semarang tapi komunitas Gandjel Rel bukan komunitas kuliner melainkan komunitas ngeblog. Para founder berharap dengan menyematkan nama Gandjel Rel akan turut andil dalam melestarikan dan memperkenalkan kue khas Semarang ini ke seluruh penjuru dunia.

2. Komunitas Blogger Perempuan Pertama di Semarang

Sebelumnya memang sudah ada komunitas blogger di kota Semarang, tapi belum ada yang khusus untuk perempuan. Para blogger cantik nan kece dari Semarang akhirnya bersatu dalam komunitas Gandjel Rel untuk mengasah kemampuan menulis dan blogging mereka supaya bisa bersinar dengan cahaya nya masing -masing. Ibarat batu mulia, komunitas Gandjel Rel yang mengasah dan meningkatkan kualitas batu mulia tersebut. Semua batu mulia yang ada ditempa dan dibentuk sesuai dengan keunggulannya masing. Seperti kita tahu batu mulia ada banyak kan ya jenisnya seperti juga anggota Gandjel Rel yang beragam dan punya warnanya sendiri, jadi saling melengkapi gitu deh. 🙂

3. Tagline Gandjel Rel: Ngeblog Ben Rak Ngganjel

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya ngeblog lah supaya nggak ada yang mengganjal di hati. As you know perempuan itu setiap harinya harus mengeluarkan minimal 20.000 kata dan seringkali kita nggak punya orang atau waktu untuk numpahin semua uneg- uneg yang kita rasakan. So channel terbaik untuk melepaskan semua gundah gulana yang mengganjal di hati adalah nulis di blog. Writing is healing and therefore you can write mostly about anything and anytime you please at your personal blog. Jadi yuk kita ngeblog ben rak ngganjel. 🙂

4. Gandjel Rel Diprakarsai oleh 5 blogger perempuan terkece di Semarang

Berawal dari chit chat dan curhatan 5 blogger cantik jelita dan akhirnya lahirlah komunitas Gandjel Rel. Siapakah mereka? Ada ibu ketua Rahmi Aziza @rahmiaziza, blogger yg jago bikin komik, plus cantik dan langsingnya bikin iri hati; mbak Uniek Kaswarganti @uniekkas yg suka playing antagonis padahal hatinya lemah lembut tiada tara, penulis ngehits idolaku Dewi Rieka @dedew_writer; sang copy writer cantik Wuri Nugraeni @wurinugraeni; and last but not least anak sulung tersayang Lestari @tari_tarr. Kolaborasi mereka lah yang menyatukan kami blogger perempuan di Semarang sehingga jadi makin solid dan pede untuk fokus di dunia blogging. So terima kasih banyak buat para founder yang selalu setia memfasilitasi dan membersamai kami para blogger perempuan di Semarang.

5. Mau Gabung? Syaratnya Perempuan dan Aktif Ngeblog

Yups, you know it. Syaratnya se-simple itu Sahabats. Selama kalian perempuan dan berkomitmen untuk rajin ngeblog, pasti akan diterima dengan jalan terbuka dan dengan sendirinya sudah sah disebut GRes. GRes adalah sebutan sayang untuk para member Gandjel Rel yang tersebar diseantero kota Semarang dan beberapa kota di Jawa Tengah.

Begitu Sahabats terdaftar sebagai member Gandjel Rel maka bonus berupa keluarga dan teman baru otomatis di dapat. That’s it? Nggak lah banyak keuntungan lain dengan menjadi member Gandjel Rel seperti misalnya bakalan dapet banyak ilmu, pengalaman seru, bisa ikutan dan meliput acara keren, dapet job yang hasilnya bisa buat nambah uang belanja bahkan lebih, dan pastinya semua member akan saling support demi naiknya traffic blog. Beberapa diantaranya adalah dengan saling blogwalking (bewe) dan IG walking. Dengan begini traffic blog terjaga dan job pun mengalir dengan lancarnya. That’s what I call symbiosim mutualism, right? 🙂

Meskipun Gandjel Rel punya banyak anggota alhamdhulilah kami selalu guyub dan nggak pernah ada gesekan atau perselisihan. Bahkan kalau ada berita gembira kami semua ikut bahagia, dan kalau ada member yang kesusahan kami akan dengan senang hati meminjamkan bahu untuk bersandar.

Seru dan menyenangkan banget kan ternyata komunitas Gandjel Rel? Menjelang ulang tahun Gandjel Rel yang ke lima izinkan aku mengucapkan selamat ulang tahun buat Gandjel Rel tercinta semoga makin sukses dan selalu jadi wadah yang hangat untuk semua membernya. Glad to be part of Gandjel Rel. Love you Gandjel Rel. 🙂

Assalamualaikum Sahabats …

Cerita jalan – jalan ke Banyuwangi belum berakhir nih. Masih ada beberapa spot wisata yang kami datangi dan insyaallah semuanya bakalan aku share di blog satu persatu yah. Setelah puas snorkeling di Bangsring Underwater, destinasi kami yang berikutnya adalah tempat yang sudah aku impikan sejak lama. Bukan tempat wisata yang penuh hingar bingar atau spot foto polesan manusia, bukan. Tempat ini bak miniatur alam liar bahkan keindahannya serupa Afrika. Maka jangan heran kalau banyak orang menjulukinya “little Africa.”

Dulu jaman masih tinggal di Sidoarjo aku pernah baca salah satu travel blogger idolaku @papanpelangi yang menceritakan perjalanannya ke Taman Nasional Baluran. Dari artikel dan foto-foto beliaulah rasa penasaranku muncul. Lanjut browsing di Google dan aku jatuh cinta dong, saking cintanya aku save beberapa foto berharap bisa ke sana. Sampai akhirnya kami pindah meninggalkan Jawa Timur masih ada satu hajat yang belum tersampaikan; menjelajahi Baluran. Alhamdhulilah akhir tahun 2019 kemarin akhirnya kesampaian juga main ke Banyuwangi dan mampir ke Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Baluran

Bak ketemu mantan pacar, dag dig dug jantung ini bersamaandengan mobil yang melaju melintasi pintu gerbang Taman Nasional Baluran. Akhirnyamomen yang udah sekian lama aku tunggu terjadi juga. Biarlah dianggap lebay,tapi satu destinasi bisa dicentang dari sekian banyak tempat di bucketlist-kuitu rasanya sesuatu banget. Iyes Sahabats, alhamdhulilah untuk menikmati TamanNasional Baluran yang luasnya hampir mencapai 25.000 hektare ini kita bisa naikkendaraan, mobil atau motor. Kabayang nggak kalau harus jalan kaki??

Menurut kawan yang mengantarkan kami menjelajah TamanNasional Baluran, baru saja jalan di area seputar Taman Nasional diperbaiki,jadi sekarang semua jalan sudah beraspal dan dalam kondisi mulus. Entah karenahari kerja atau memang Taman Nasional nggak banyak pengunjung, waktu kami datangsepi banget sih, bahkan kami puas berhenti di sana – sini menikmati hamparanpepohonan di sepanjang jalan yang berliku sambil sesekali ambil foto.

Honestly aku merasa begini lebih baik sih atau mungkin adabaiknya juga bikin peraturan yang membatasi pengunjung karena bagaimana puntempat ini adalah habitan bagi banyak hewan dan tumbuhan. Kehadiran kita hanyaakan mengganggu mereka, belum lagi kalau ada sampah betebaran. Duuhh jangansampai deh ya, semoga keindahan Taman Nasional yang ada di Indonesia senantiasaterjaga.

Udara di taman nasional Baluran bebas polusi, jadi kami bukajendela mobil lebar –lebar untuk menikmati udara segar. Lagi – lagi mobil kamiberhenti ketika mendengar suara monyet bersahut-sahutan. Ternyata monyet ekorpanjang memang salah satu hewan dengan populasi terbesar di Taman NasionalBaluran. Ada beberapa  hewan lain yangjadi peghuni tetap di sini seperti burung merak (Pavo Muticus) , banteng (BosJavanicus), dan rusa (Cervidae). Jadi sambil menyusuri jalanan di TamanNasional bisa sesekali menyapa hewan-hewan liar tersebut.

Beraneka Macam Ekosistem Dalam Satu Taman Nasional

Oya Sahabats FYI nama Baluran ternyata diambil dari nama sebuah gunung yang memang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Baluran. Saking luasnya, Taman nasional ini terbagi dua, sebagian wilayah berada di Kabupaten Situbodo, dan bagian lainnya ada di Kabupaten Banyuwangi. Cuma memang selama ini kita kenalnya Baluran itu ada di Banyuwangi ya dan kami juga masuknya lewat pintu masuk yang ada di Banyuwangi.

Selain keanekaragaman satwanya, Taman Nasional Baluran ini punya banyak kelebihan lain. Pertama yang sudah aku sebutkan sebelumnya kalau di dalam kawasan Taman Nasional ada gunungnya. Kedua di Taman Nasional Baluran terdapat beberapa jenis hutan. Memasuki pintu gerbang utama kita akan disambut oleh hutan musim. Hutan musim adalah hutan yang kondisinya akan berubah sesuai dengan musim. Kalau musim hujan pepohonan akan menghijau, sedangkan saat kemarau seperti waktu kami datang hampir semua pohon mengering, dedaunan berubah coklat bahkan banyak diantaranya yang meranggas dan rontok. Baik saat musim hujan ataupun kemarau pastinya hutan musim ini kelihatan cantik, dan waktu musim kemarau ini efeknya cantik banget pas di foto. Jadi berasa kaya musim gugur di luar negeri, bukan kaya di Indonesia.

semakin menjauh dari gerbang utama kita akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Hutan berikutnya yang kami lewati adalah hutan evergreen, yaitu hutan yang setiap saat selalu dalam kondisi subur karena terdapat aliran sungai bawah tanah yang menjaga selalu siap menjaga suplai air untuk semua pepohonan.  Untungnya kami datang saat musim kemarau jadi perbedaan antara kedua hutan terlihat jelas banget.Suara burung dan binatang kecil macam serangga pun bisa kita dengarkan dengan bebas di sini. Subhanallah, bahkan rasanya sayang banget kalau mata kita tertutup bahkan untuk sekedar berkedip, semua pemandangan di sini bikin kita nggak putus mengucap subhanallah. Luar biasa ciptaan Allah, nggak ada celanya.

Lanjut bergerak lagi dan sampailah kami pada jantungnya Taman Nasional Baluran, kawasan yang dijuluki little Africa, yups welcome to Savana Bekol. 10.000 hektar savannah atau padang rumput yang luas dan lepas terpampang nyata di hadapan. Sumpah beneran berasa di Africa, dari mulai lanndscapenya bahkan sampai udaranya yang panas terik. Karena musim kemarau jad padang rumput yang biasa hijau jadi mongering, hewan hewan bersembunyi entah dimana hanya ada beberapa ekor kerbau yang lagi asyik berkubang di lumpur. Mau foto mereka pun ga berani karena takut mengganggu kesenangan mereka berendam lumpur.

Baru setengah perjalanan di Taman Nasional Baluran dan sudah berapa banyak landscape yang bisa kami nikmati plus perkenalkan ke anak –anak. Kebetulan Nadia juga lagi belajar tentang ekosistem jadi pas banget kami kemari, dia bisa melihat langsung ekosistem hutan dan padang rumput secara real time. Alhamdhulilah ya kak, si adek juga nggak kalah semangat lihat kerbau dan rusa dari jarak dekat. Kami juga sempat ketemu ayam hutan (Gallus Gallus)yang bulunya dominan warna merah dan hijau, cantik banget.

Oya di savanna Bekol ini selain pemandangannya yang iconic dan instagramable banget, ada satu pohon yang cukup terkenal bahkan katanya sudah beberapa kali jadi setting iklan dalam dan luar negeri. Pohon jomblo namanya, disebut demikian karena memang dia berdiri sendiri di tengah padang rumput nan luas. Sahabats nggak akan melewatkan pohon ini dan nggak akan kesulitan mencari karena memang dia berdiri sendirian aja tanpa kawan. Pohon ini jadi salah satu spot foto papan atas di kawasan savanna Bekol Sahabats.

Kejutan di Akhir Penjelajahan Taman Nasional Baluran

Baru separuh Taman Nasional terjelajahi dan entah sudah berapa ratus foto yang kami ambil. Rasanya nggak ada puasnya dan nggak ada kata cukup saking setiap sudut dari Baluran cantik semua, padahal menurut kawan kami masih ada kejutan yang akan kami lihat di akhir perjalanan.

Puas lihat gunung, aneka hutan dan satwa sekarang saatnya kita selonjoran di Pantai. Whaaattt??!! Pantai??!! Iyes, inilah yang mungkin nggak akan Sahabats temukan di Taman Nasional lain. Baluran punya gunung, hutan, padang rumput, dan pantai juga, mantabs kan? Di bagian terakhir dari Taman Nsional Baluran terdapat pantai Bama yang syahdu mendayu. Pantai ini cocok banget jadi final destination di Baluran karena pasirnya yang putih bersih beradu dengan ombak yang super duper tenang. Baru sekali ini nemu pantai yang ombaknya luar biasa tenang dan airnya pun cukup jernih. Pas banget lah buat main air sama anak – anak. Keumala pun langsung duduk anteng bikin istana pasir dan aku cukup mengawasi dari jauh karena bisa dibilang ombaknya tipis banget.

Selonjoran di bawah pohon sambil menikmati keindahan pantai Bama tu beneran relaxing banget Sahabats, lupa sama kepahitan dunia hehehe. Tapi Sahabats harus tetap waspada karena pantai ini jadi habitat kera ekor panjang yang suka banget sama sesuatu yang berwarna, terutama hijau. Jadi memang pengunjung disarankan untuk tidak bawa makanan atau minuman karena mereka akan terus balik dan balik lagi menagih jatah makannya. Selain mungkin makanannya nggak sesuai dari menu harian mereka takutnya juga mereka jadi manja mengharap uluran tangan pengunjung bukannya cari makan sendiri karena memang kan pantai Bama habitat asli mereka. Teh botol aku aja sempet dibawa kabur sama mereka padahal baru nyeruput berapa tegukan doing, hiks.

Katanya sih ada fasilitas snorkeling juga di Pantai Bama karena memang coral reefnya juga masih terjaga keasliannya. Sayangnya kami nggak sempat snorkeling lagi karena waktu sudah hampir magrib dan Taman Nasional juga sudah hampir tutup. Sahabats juga akan menemukan hutan mangrove di sisi sebelah kanan Pantai Bama, meskipun nggak luas tapi nggak kalah seru untuk dijelajahi juga. Dan semua keindahan plus segala aktivitas seru ini bisa Sahabats tebus hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000.

Sesekali Sahabats harus berkunjung ke Taman Nasional, Indonesia punya banyak dan semuanya punya keunggulannya masing – masing. Mereka semua punya cerita yang ingin disampaikan pada kita, dengarkan melalui desiran angin yang berhembus, rasakan dalam setiap tarikan nafas Sahabats. Datang dan nikmati keindahan Taman Nasional, dan jatuh cinta lah pada negeri kita tercinta Indonesia.

Menjelang magrib dengan berat hati kami harus keluar dari Taman Nasional, tanpa listrik dan penerangan nggak ada yang bisa dilihat juga sih. Keluar dari gerbang Taman Nasional hati ini rasanya bahagia dan penuh banget. Allah kasih kesempatan kami berempat menikmati potongan surga yang kecantikannya nggak tergambarkan. Pengalaman ini jadi kenangan yang nggak akan kami lupakan sampai kapanpun karena semakin jauh kita melangkah, semakin jauh kita menjelajah bumi Allah, semestinya kita menjadi pribadi yang jauh dari kesombongan, hati pun makin mencintai Allah dan syukur pun tak luput terucap. Fabi ayyi ala I rabbikuma tukadziban ….

Assalamualaikum Sahabats …

Hari pertama liburan di Banyuwangi ditutup dengan guyuranhujan merata di seantero Kabupaten. Meskipun gagal menikmati perfect sunset diPulau Merah, setidaknya udah sempat menikmati keindahan Greenbay. Rencana dihari kedua kami mau menikmati keindahan bawah laut yang ada di Banyuwangi. Yupspengalaman pertama kali ber-snorkeling ria kali ini dimulai di BangsringUnderwater.

Bangsring Underwater atau biasa disingkat Bunder berlokasi di desa Bangsring, Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Tempat ini adalah wisata alam bawah laut berbasis konservasi terumbu karang. Dahulu katanya nelayan setempat punya hobby ngambilin terumbu karang, bahkan pake bom. Beberapa tahun terakhir pemerintah setempat mulai gencar melakukan konservasi terumbu karang, supaya ekosistem terumbu karang di tempat ini jadi lebih baik.

Pemerintah setempat menggandeng para nelayan setempat untuk sama-sama kerja keras melakukan konservasi terumbu karang. Hasilnya menggembirakan, terumbu karang dan keragaman hayati lainnya yang ada di bawah laut berangsur pulih. Bahkan tahun 2017 lalu kawasan konservasi terumbu karang ini diganjar penghargaan Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kerennya lagi nih, nelayan setempat sekarang digandeng pemerintah untuk memajukan pariwisata Bangsring, salah satunya dengan menjadi pemandu dan instruktur snorkeling dan diving.

Rumah apung Bangsring Underwater, Banyuwangi

Berapa Biaya Snorkeling di Bangsring Underwater?

Lagi-lagi pagi itu rezeki buat kami, Bangsring Underwatermasih sepi pengunjung. Setelah mobil terparkir kami langsung menuju loketpembayaran. Jujur aja aku kaget banget karena HTM nya Cuma Rp. 2.000. I mean …untuk bisa menikmati panorama bawah laut yang luar biasa itu kita cumangeluarin biaya 2.000 plus uang parker kendaraan. Terjangkau banget yaSahabats.

Di Bangsring underwater banyak banget aktivitas seru yang bisa dilakukan, seperti naik banana boat, nyobain dayung perahu kano, tapi tentu saja yang jadi favorit adalah snorkeling dan diving. Untuk diving hanya diizinkan yang punya diving lincence, biaya sewa peralatan diving sekitar 400.000. Pilihan kami jelas snorkeling dong secara kami nggak punya diving licence. Lha wong snorkeling aja baru pertama kalinya ini je. Alhamdhulilah biaya sewa snorkle hanya 15.000 plus biaya kapal penyebarang ke spot snorkeling 10.000. So kalo kita total, biaya 1 orang snorkeling di Bangsring Underwater nggak nyampe 50.000. Mantab tenan ya. 🙂

Rumah Apung Bangsring, Spot Snorkeling Favorit di Bangsring Underwater

Oke, semua biaya sudah terbayar, kostum juga udahdisesuaikan untuk aktivitas snorkeling, saatnya kami naik boat untuk nyebrangmenuju Rumah Apung. Kirain butuh waktu lama untuk ke rumah apung Bangsring, ehternyata nggak sampai 5 menit udah nyampe Sahabats. Can you imagine? Kita nggakperlu pergi ke tengah lautan untuk menikmati keindahan bawah laut, cumaselemperan kutang aja udah nemu yang begini cantik gimana yang di lautan lepascoba?? Aku jadi membayangkan betapa kayanya keragaman bawah laut di selat Bali.Subhanallah ….

Let me tell you about rumah apung Bangsring yang jaraknya selemparan kutang tadi ya Sahabats. Rumah apung memang disiapkan untuk kita-kita yang mau snorkeling ataupun diving. Meskipun nggak terlampau luas tapi cukup nyaman lah. Ada ruang ganti baju, instruktur snorkeling dan diving yang super ramah, bahkan udah disiapkan juga roti sebagai umpan bagi ikan –ikan lucu supaya mau mendekat ke kita.

Ikannya kemriyek

Karena jaraknya yang cukup dekat dengan daratan, aku merasalebih aman. Let say terjadi worst case scenario, bantuan bisa segera datang.Alhamdhulilah semua berjalan lancar dan sangat menyenangkan. Allah kasih kamikesempatan menikmati keindahan bawah laut. Ketemu sama nemo dan ikan-ikancantik lainnya, bahkan sempet ada sting ray lewat juga. Kaya mimpi rasanya bisamelihat mereka dalam jarak dekat, di habitat alami mereka. Bisa dibilangsnorkeling di Bangsring Underwater adalah salah satu pengalaman terindah yangpernah kualami. Susah payah menyesuaikan diri dengan alat snorkle terbayarlunas waktu di dalam air. Masyaallah tabarakallah.

Bahkan andaikan ada alat snorkeling buat anak-anak rasanya pengen ngajarin baby K supaya dia bisa melihat semua keindahan ini. Sabar ya dek, insyaallah kalau adek besar nanti kita coba snorkeling lagi ya. Sementara ini kita main dan kasih makan ikan dari atas aja dulu yes.

Panik atau takut nggak waktu snorkeling? Bangeeeettt!!!Secara ini pengalaman pertama kan, makanya aku pakai semua savety standardssesuai prosedur dan dengerin bener – bener instruksi yang disampaikaninstruktur snorkeling. Itupun kami masih terus saja melakukan kesalahan, akibatnyaair masuk ke dalam masker, bahkan ngerasain juga minum air laut cukup banyak.Tapi aku nggak kapok, malah penasaran dan pengen terus mencoba. Buat Sahabatsyang pengen nyobain snorkeling, aku kasih tips sederhana yang bisa kalianterapkan ya.

  1. Kenali Peralatan Snorkeling

Ketika ber-snorkeling otomatis kita memasuki dunia dan alam yang berbeda dari yang kita jalani setia harinya. Iya lah, manusia hidup di darat, bernafas dengan paru-paru. Ketika di air kita tentu harus menyesuaikan diri salah satunya dengan menggunakan alat snorkle. Peralatan yang kita pakai adalah masker selam, snorkle, serta fin atau sepatu katak. Masker fungsinya untuk membantu kita melihat di bawah air, snorkle adalah tabung kecil yang kita gunakan untuk bernafas, dan fin, sepatu katak yang memudahkan pergerakan kita di dalam air.

2. Lakukan Bersama Profesional

Untuk pengalaman pertama ada baiknya kita didampingi para professional. Maunya si semua berjalan lancar tapi kalau terjadi sesuatu, at least ada seseorang yang kenal medan dan siap membantu kesulitan kita.

3. Pakai Masker dengan Benar

Terutama untuk yang berhijab nih, pastikan nggak ada kain hijab atau bahkan rambut yang nyelip diantara masker dan kulit kepala kita. Kalau sampai masih ada bagian jilbab yang keselip air akan masuk ke dalam masker dan masuk ke mata kita. Perih guys …

4. Latihan Bernafas dengan Snorkle

Buat aku pribadi PR nya adalah bernafas pake snorkle dimana kita harus mengandalkan mulut untuk ambil nafas. Sebagai manusia pada umumnya yang terbiasa nafas pake hidung masih suka salah aja tuh ambil nafasnya. Walhasil air masuk pipa snorkle dan keselek parah. Ambil nafas perlahan dan teratur melalui mulut, terus latihan sampai terbiasa baru deh bismilah kita nyemplung. Beberapa kali gagal nggak menyurutkan semangatku Sahabats. Keep on trying ya. 🙂

5. Buat Dirimu Senyaman Mungkin Saat di Air

Kalau Sahabats nggak bisa berenang atau nggak pede renang di laut, pakai life vest aja biar aman. Sesekali dorong tubuh ke dalam air, gerakkan kaki perlahan supaya tubuh nggak terdorong naik lagi oleh daya gravitasi. Nikmati pemandangan bawah laut supaya makin semangat snorkelingnya.

6. Don’t be Panic

Pengalaman pertama pastinya kita melakukan kesalahan, kek aku lah. Nyoba sekian kali masih aja merasa belum nyaman dan air terus aja masuk mulut, but stay calm. Ingat petunjuk instruktur di awal tadi ya. Kalau perlu naik dulu, lepas peralatan dan ambil nafas dalam-dalam. Take your time. Setelah istirahat beberapa menit aku nyoba lagi dan alhamdhulilah masih tetep salah. Tapi terus nyoba aja sampai akhirnya berjaya. Yaaayyy …..

7. Stay Focus

Having fun is oke tapi tetap waspada ya. Air bukan habitat alami kita, ada mahluk lain juga di sekitar kita so jangan melakukan gerakan yang terlalu ekstrem supaya nggak ngganggu para ikan. Jangan iseng pengen menyentuh terumbu karang atau ikan-ikan yang ada di dekat kita. Tetap bersama rombongan jangan ngilang sendiri ya.

8. Lakukan Teknik Clearing

Kesalahan yang kita lakukan membuat air masuk ke dalam masker dan pipa snorkle, agenda menyelam jadi nggak nyaman. Coba dilepas dulu maskernya, bersihkan air yang masuk atau bersihkan embun yang mengganggu daya pandang kita. Untuk alat snorklenya bisa kita lakukan clearing di dalam air. Caranya dengan tarik nafas panjang melalui mulut kemudian hembuskan kuat-kuat melalui hidung supaya udara yang bercampur air dlam masker keluar.

9. Jaga Ekosistem Laut Ya

Kalau udah bisa melihat langsung keindahanabwah laut dijamin jatuh cinta deh. Jadi tanggung awab kita semua untuk menjagakeragaman hayati di lautan Indonesia. Having fun is a must but be responsibleya Sahabats.

Semoga pengalaman snorkeling pertama di Bangsring Underwater dan tips di atas bisa membantu Sahabats yang punya planning untuk snorkeling. Gagal pada percobaan pertama? Coba dan terus coba sampai berhasil ya. Semangatsss!!!!

Calon diver unjuk gigi

Assalamualaikum Sahabats ….

Tahun baru China atau biasa dikenal dengan tahun baru Imlek tahun ini akan jatuh pada tanggal 25 Januari 2020. Tahun baru Imlek adalah momen yang pas untuk liburan atau backpacking ke Semarang. Mau tau kenapa?

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia dengan komunitas Tionghoa yang cukup besar, perayaan Imlek di Semarang cukup padat acara dan pastinya ramai pengunjung.

Jarang-jarang kita bisa menikmati pertunjukan barongsai atau bahkan wayang potehi, wayang khas warga Tionghoa kalo nggak pas Imlek. Belum lagi deretan kulinernya yang bikin ngiler. Rugi banget kalau sampe terlewatkan lho Sahabats.

Ramainya klenteng Sam Poo Kong saat Imlek
Foto from solopos.com

Pertunjukan Barongsai

Menjadi klenteng terbesar di Semarang, klenteng Sam Poo Kong selalu menjadi tempat dimana puncak acara perayaan Imlek dimulai. Saat hari perayaam Imlek nanti Sahabats bisa mampir ke klenteng Sam Poo Kong untuk nonton pertunjukan Barongsai secara live. Seru banget dong pastinya.

Nggak cuma Barongsai aja, di kutip dari IG @semarangpemkot di klenteng Sam Poo Kong juga akan digelar pertunjukan reog, drumblek, barongan, dan live music. Selain itu akan ada juga bazaar kuliner. Jadi sekali datang ke klenteng Sam Poo Kong Sahabats bisa menikmati 3 hal sekaligus; eksplor keindahan klenteng, nonton pertunjukan Barongsai, dan wisata kuliner. Mantabs kan? 🙂

Suasana pasar Semawis
Foto from @wikolikeit

Wisata Kuliner di Pasar Semawis

Eits buat yang menjadwalkan liburan ke Semarang sebelum Imlek jangan pada sedih karena mulai tanggal 17 – 20 Januari bakalan ada pasar Semawis di kawasan Pecinan Semarang. Aneka rupa jajanan dan kuliner khas Tionghoa, makanan khas Jawa Tengah, termasuk jajanan kekinian bisa ditemukan di Pasar Semawis dengan harga yang terjangkau banget.

Istimewanya di Pasar Semawis ini Sahabats nggak akan hanya bisa berwisata kuliner tapi juga menikmati keunikan area Pecinan kota Semarang yang khas. Dan Sahabats jangan takut untuk berwisata kuliner di sini karena banyak juga dijual makanan halal. Kalau Sahabats ragu langsung tanya deh sama penjualnya, mereka akan dengan senang hati menjelaskan kok karena pada prinsipnya toleransi beragama harus kita jaga bersama kan?

FrontOne Boutique Tugumuda, Hotel Budget Fasilitas Oke

Nah kalau Sahabats masih bingung mau menginap dimana pas liburan ke Semarang, aku kasih rekomendasi hotel yang lokasinya deket banget sama airport dan stasiun kereta api. Pokoknya hotel satu ini aksesibel banget alias mudah dijangkau dari arah manapun.

FrontOne Boutique Hotel memiliki 31 kamar dengan berbagai tipe kamar; standart, deluxe, superior, dan executive. Harga yang ditawarkan sudah include dengan breakfast ya Sajabats. Semua ditawarkan dengan harga terjangkau. Dijamin budget friendly deh Sahabats karena memang target pasar hotel ini adalah para traveler budget.

Jadi apa bedanya sama hotel budget? Ada dong bedanya. FYI ya Sahabats karena judulnya adalah boutique hotel pastinya kamar di FrontOne Tugumuda didesain lebih personal dan homey. Jadi meskipun harganya budget friendly kualitas kamar dan pelayanan tetap terjaga.

Kamar ini viewnya menghadap ke Semarang Bridge Fountain

Aku sarankan Sahabats ambil tipe kamar standart di lantai 2 karena jendelanya langsung menghadap salah satu wisata andalan kota Semarang yaitu Semarang bridge fountain. Semarang Bridge Fountain adalah pertunjukan air mancur menari di pinggir sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang bisa dinikmati setiap weekend. Tuh jackpot banget kan, dapat tempat nginap dengan harga miring plus bisa menikmati pertunjukan Semarang Bridge Fountain tanpa harus jalan jauh, bahkan cukup dengan duduk manis di dalam kamar aja. Cuma FrontOne Boutique Tugumuda yang bisa. 🙂

Meskipun hotel ini baru saja melangsungkan soft opening di akhir Desember 2019 lalu, saat ini Sahabats udah bisa kok booking kamarnya. Cuuzz booking FrontOne Boutique Tugumuda via online supaya bisa merasakan liburan Imlek yang sesungguhnya di kota Semarang. Ditunggu kedatangannya ya Sahabats.

Assalamualaikum Sahabats …

Masih melanjutkan oleh –oleh cerita dari Banyuwangi ya Sahabats. Setelah puas main di hutan De Djawatan, perjalanan kami berlanjut ke salah satu Taman Nasional yang ada di Banyuwangi; Taman Nasional Merubetiri (TNMB) yang secara defacto dimiliki Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Di dalam TNMB ini cukup banyak tempat wisatanya, salah satu yang paling ngehits adalah Teluk Hijau.

Mobil kami bergerak semakin menjauh dari pusat kota Banyuwangi. Semakin menjauh dari kota jalanan makin sepi dan jalanan aspal pun mulai menghilang berganti dengan jalanan tanah berbatu yang mengecil. Kali ini kami mengarah ke Taman Nasional Merubetiri. Medannya lumayan berat Sahabats, untungnya saat kami ke sana hujan belum turun jadi jalanan relatif bersahabat lah meskipun berasa juga gesekan antara ban mobil dan bebatuan.

pic from banyuwangibagus.com

Setelah perjalanan 1 jam lebih akhirnya kami ketemu juga sama gerbang Taman Nasioanl Merubetiri. Setiap tamu yang datang harus lapor karena memang TNMB ini luaas banget jangan sampe ada yang nggak bisa balik setelah jalan-jalan dari sini. FYI Sahabats, namanya juga Taman Nasional pastinya ada flora dan fauna yang dilindungi di sini, so jangan sembarangan petik bunga apalagi buang sampah ya.

Oya di TNMB ini juga ada penangkaran penyu, tepatnya di daerah Sukamade. Di Sukamade kita bisa langsung melepas para tukik untuk mengarungi samudera kehidupan eh samudera luas, tapi sayangnya kami belum sempat main ke sana. Satu alasan untuk bisa balik ke Banyuwangi. 🙂

All About Teluk Hijau

Dari pintu gerbang TNMB, perjalanan masih lanjut sekitar 30 menitan hingga akhirnya mobil kami menepi di Pantai Rajegwesi. Sekilas pandang beberapa mobil diparkir di pinggiran pantai, tempat yang sama juga berdiri beberapa warung dan toilet yang dikelola warga setempat. Di kawasan TNMB ini juga ada beberapa guest house dan homestay milik penduduk local yang mungkin bisa jadi jujukan Sahabats kalau kemari kelak.

perahu yang kai gunakan untuk menuju Teluk Hijau

Teman yang mengantarkan kami ke Teluk Hijau bercerita kitanggak akan menemukan hotel besar di kawasan wisata yang jauh dari kotaBanyuwangi. Ini karena aturan pemerintah setempat yang mewajibkan hotelberbintang berdiri di pusat kota Banyuwangi, sedangkan homestay dan guest housebebas berdiri di seputaran tempat wisata. Tujuannya untuk pemerataan ekonomi. Kerenbanget nggak sih peraturannya pak Azwar Annas. Pantes aja ya sejak beliau jadiBupati, Banyuwangi maju pesat.

Balik lagi yuk ke perjalanan menuju Green Bay alias Teluk Hijau. Pantai Rajegwesi adalah pintu terakhir menuju Teluk Hijau. Di pos Rajegwesi kita harus bayar HTM sebesar Rp. 7.500 dan biaya parkir mobil atau motor ya. Kita akan melanjutkan perjalanan dengan jalur air, tepatnya naik perahu, biayanya Rp. 35.000 PP. Sebenernya sih bisa juga tracking jalur kaki dengan jalan darat, tapi supaya lebih cepet kita naik perahu aja ya. Perjalanannya nggak terlalu jauh kok sekitar 45 menitan deh, tapi ombaknya cukup aduhai juga sih. Ngeri – ngeri gimana gitu rasanya.

Deg -degan juga bawa Keumala naik perahu untuk pertama kalinya, mana ombaknya lumayan gede pulak. Sedihnya lagi nggak tersedia pelampung untuk anak-anak. Mungkin bisa jadi masukan juga nih buat pelaku wisata. Mbok ya selain pelampung ukuran dewasa, disediakan pelampung untuk anak supaya para ortu nggak kuatir selama perjalanan.

Teluk Hijau ini berada di Desa Sarongan, Banyuwangi dan memang hanya ada dua cara untuk bisa menuju ke Teluk HIjau. Udah aku sebutkan tadi di atas ya Sahabats. Setelah berbasah – basah ria menembus ombak akhirnya kami mendarat juga di Teluk Hijau.

Seperti namanya, teluk hijau punya warna air yang kehijauan. Warna hijaunya makin berkilauan diterpa cahaya matahari, subhanallah cantiknya. Makin menjauh dari daratan airnya pun berubah jadi kebiruan. Kalau Sahabats bisa kebayang, di perairan Teluk Hijau kita akan menikmati 3 warna sekaligus, dari daratannya ada hamparan pasir putih yang lembut menyatu dengan air yang kehijauan dan makin menjauh dari daratan airnya berubah kebiruan. Entahlah bisa menemukan keindahan seperti ini dimana lagi. Masyaallah Tabarakallah.

Teluk Hijau nggak berpenghuni Sahabats, jadi kecantikannya masih terjaga banget. Pas kami datang hanya 2 orang di Teluk Hijau, jadi berasa pantai milik pribadi deh. Apalagi kami mendarat sekitar jam 2an, cahaya matahari mulai meredup, angin sepoi-sepoi membelai pipi, jadi langsung mapan deh guling – guling di atas pasirnya. Baby K sibuk ngubek –ubek pasir, kakak main air, emak menikmati pemandangan sambil main sama baby K, abang udah entah kemana cari spot foto. Semua orang punya kesibukan masing –masing.

asyiknya main pasir

Jalan sedikit menjauh dari Teluk Hijau, ada pantai Teluk Damai yang pemandangannya jauh beda sama Teluk Hijau, padahal kalau dipikir masih satu garis pantai. Jadi menurut cerita, tahun 1990an dulu pernah ada tsunami di daerah sini dan efeknya bebatuan dari dasar laut naik semua kepermukaan. Jadi di sini kita nggak akan menemukan pasir putih di bibir pantai kaya Teluk Hijau dan pantai pada umumnya. Uniknya bebatuan hitam dengan berbagai ukuran ini kayanya diatur dan ditata seseorang padahal enggak lho. So dua pemandangan luar biasa tersaji dihadapan dan semuanya luar biasa cantik.

No wonder ya Teluk Hijau ini jadi idolanya para turis bule. Mereka bisa berjemur berjam-jam di sini tanpa ada gangguan, mo renang pun bebas. Alhamdhulilah kami pun puas menikmati pemandangan Teluk Hijau yang cantik. Anak- anak baru kali ini bebas menikmati pantai bak pantai pribadi. Love banget deh sama Teluk Hijau. Makasih ya Allah. 🙂

payung bukan buat gegayaan tapi emang hujan 🙂

Pantai Pulau Merah

Perahu yang kami tumpangi mulai bergerak kembali ke arah Pantai Rajegwesi. Hari sudah mulai sore dan kami mau mengejar sunset di Pantai Pulau Merah. Sayangnya awan mendung mulai menggelayut manja. Sementara perahu berjuang melawan arus ombak yang kian tinggi dan ganas, gerimis mulai membasahi pipi. “Banyuwangi belum turun hujan sama sekali lho. Kalian datang kok langsung disambut hujan,” gurau mbak Elok teman yang mengantarkan kami plesiran di Banyuwangi.

Awan makin gelap dan bener aja, pas perahu kami mendarat diPantai Rajegwesi hujan pertama di Banyuwangi akhirnya turun bersamaan dengankandasnya cita cita kami menikmati sunset di Pantai Pulau Merah.

Untuk mengobati hati yang luka, kami tetap dibawa menuju Pantai Pulau Merah. Nggak terlalu jauh dari TNMB ternyata lokasinya, so deras hujannya pun sama. 30 an menit kami cuma bisa menatap nanar Pantai Pulau Merah yang sudah ada di hadapan mata tapi nggak bisa dinikmati sampai akhirnya hujan mulai reda dan menyisakan gerimis. Daripada menyesal kami nekad turun meskipun harus payungan.

senja yang tersisa

Pasir putih masih basah, awan masih gelap, tanpa adanya tanda-tanda pemandangan sunset yang kami harapkan. Akhirnya kami cuma bisa menikmati Pantai Pulau Merah sekilas dan ambil foto seadanya. 🙁

Dinamai Pantai Pulau Merah karena memiliki tanah berwarnamerah dan akan makin bertambah merah ketika matahari mulai kembali keperaduan.Pantai Pulau Merah memang terkenal akan pemandangan sunsetnya yang juara dankami harus kehilangan moment itu. Sediiihh bangeettsss….

FYI Sahabats, nggak jauh dari bibir pantai ada bukit kecil yang jadi landmark Pulau Merah ini. Katanya sih bisa didaki juga. Tapi memang daya tarik kedua setelah sunset adalah ombaknya yang juara bahkan bikin para surfer dunia cinta mati. Pantas saja pemerintah setempat mengadakan event surfing tahunan.

Perjalanan hari pertama di Banyuwangi berakhir dengan kurang menyenangkan karena hujan yang datang di saat kurang pas. Tapi aku nggak mau menyalahkan hujan, toh hujan pula yang ditunggu-tunggu setelah kemarau panjang tahun ini kan? Semoga hujan pertama di Banyuwangi membawa berkah untuk penduduknya dan kami juga. Lanjut postingan berikutnya ya. 🙂

Assalamualaikum Sahabats …

Alhamdhulilah wa syukurilah, akhir tahun 2019 kemarin impianku liburan ke Banyuwangi akhirnya tercapai juga. Setelah bertahun-tahun penasaran sama Kabupaten terujung di Pulau Jawa ini akhirnya terbayar lunas semuanya. 4 Hari menikmati sepotong surga yang ada di Banyuwangi, meskipun belum tuntas, rasanya liburan kali ini jadi salah satu liburan terbaik kami.

Mengapa Harus Banyuwangi?

Mungkin Sahabats bertanya-tanya kenapa si harus Banyuwangi banget? Emang sebagus itu? Kabupaten Banyuwangi seringkali terlewat dari radar kita, paling banter lewat di kota ini hanya sekedar transit untuk kemudian nyebrang ke Pulau Bali. Bahkan banyak orang belum aware kalau Banyuwangi nggak kalah cantinya sama Pulau Bali. Padahal kalau Sahabats mau tahu Banyuwangi menawarkan paket liburan super lengkap. Gunung, hutan, pantai, pun wisata budaya dan kuliner bisa kita nikmati sekaligus.

FYI ya Sahabats, Kabupaten Banyuwangi itu luaaaasss banget, bahkan lebih luas dari Pulau Bali. Total luas wilayahnya adalah 5.782 km2, Kabupaten ini punya 3 Taman Nasional; Taman Nasional Merubetiri, Taman Nasional Alas Purwo, dan Taman Nasional Baluran. Itu baru Taman Nasional belum pantai, hutan, pegunungan, bahkan pulau-pulau kecil yang masih perawan dan cantik luar biasa. Supaya Sahabats terbayang akan keindahan Banyuwangi insyaallah semua spot wisata yang sempat aku kunjungi akan aku tulis dalam postingan berbeda, semoga nggak bosan ya bacanya. Postingan pertama akan dimulai dengan cerita dari hutan trembesi yang mirip banget dengan setting film Lord of the Ring.

De Djawatan, Hutan Wisata di Tengah Kota Banyuwangi

Ketika mendengar kata hutan pastilah yang terpikir pepohonanrimbun nun jauh di luar peradaban manusia. Ternyata di Banyuwangi kita bisamenemukan hutan lindung yang cukup luas di salah satu sudut kota Banyuwangi,tepatnya di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Hutan Trembesi yang dulunya milikPT. KAI ini sekarang sudah alih fungsi jadi hutan wisata yang cukup ngehits. Bahkankatanya hutan trembesi ini mirip banget sama hutan Fangorn di film Lord of theRing. Para fans Lord of the Rings harus banget deh mampir ke sini.

Pertama kali menginjakkan kaki ke hutan De Djawatan ini rasanya kaya masuk ke negeri dongeng. Barusan aja melewati kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan di perkotaan eh tiba-tiba nemu hutan rindang dengan ratusan pohon trembesi yang entah udah berapa ratus tahun usianya. Pepohonan ini tinggi menjulang dengan cabang dan ranting yang menjulur panjang seakan melingkupi dan melindungi semua yang ada di bawahnya. Rasanya semua penat dunia sejenak lebur deh ketika kita masuk ke hutan yang hijau nan rimbun ini.

Kami memang sengaja curi start di liburan kali ini tujuannya supaya bisa maksimal menikmati semua objek wsata di Banyuwangi dan alhamdhulilah waktu kami sampai di hutan De Djawatan hutan ini sepi banget karena memang pas hari kerja. Puas deh menikmatinya.

Anak-anak yang jarang liat pepohonan besar gitu pada takjub dan terbengong-bengong. Menurut info dari petugasnya satu pohon trembesi ukurannya bisa seperti 10 manusia dewasa berkeliling batang pohonnya. Mantab banget ya. Udara di seputaran hutan juga seger luar biasa jadi aku sarankan ambil napas selama mungkin supaya banyak suplai Oksigen masuk ke paru-paru dan hati pun insyaallah jadi tenang.

Oya Sahabats, satu hal yang aku amati dari hutan trembesi ini yang menurut aku special banget. Jadi pohon trembesi yang ada di De Djawatan ini umurnya sudah tua banget, kelihatan dari tinggi dan besarnya dong. Cabang dan rantingnya menjalar dan memanjang tapi anehnya antara satu pohon dan pohon lainnya nggak saling tumpang tindih. Cabang pohon akan berhenti tepat di samping cabang pohon lainnya, kebayang kan maksud aku Sahabats? Antara satu pohon dan lainnya nggak saling serobot dan melebihi batas wilayahnya. Subhanallah, bahkan tanaman aja tahu lho untuk nggak berlebihan dan sadar akan batas wilayahnya. Kalau manusia gimana??

Instagramable Spots and More

Dulunya hutan ini dianggap hutan biasa aja sama wargasekitar karena memang hutan trembesi De Djawatan sudah ada sejak lama. Biasa kanya kadang kita suka nggak menghargai atau memperhatikan apa yang ada didekatkita sampai suatu hari muncul beberapa foto cantik dari tempat ini. One postleads to another, dan akhirnya De Djawatan jadi ngehits, thanks to Instagram.Dan sekarang De Djawatan mulai bersolek supaya pengunjung makin betah.

Oya setelah hutan De Djawatan resmi jadi hutan wisata, pengelola mulai melengkapi hutan wisata ini dengan ornament dan pernak-pernik yang mendukung buat kita pepotoan. Pun tanpa ornament itu hutan ini aja udah cukup instagramble lho Sahabats. Ada payung-payung cantik, rumah pohon yang kece, jembatan, bahkan ada papan petunjuk spot foto yang recommended. Selain itu tersedia juga andong wisata yang akan mengantarkan kita keliling hutan dan kita bisa request bapaknya untuk berhenti di spot-spot yang kita rasa cantik untuk ambil foto. Satu putarannya kita cukup bayar 50.000 aja untuk waktunya bebas lah, sepuasnya kita aja.

Hutan De Djawatan

Abang udah jalan entah kemana untuk ambil foto dengan beberapa angle berbeda, sementara aku pegel ngejer baby K yang mungkin merasa ada di surga saking hutan trembesi ini luas dan sejuk jadi dia bebas berlarian. Udah kaya little explorer aja. Nah kalau Sahabats mau menikmati De Djawatan sepuasnya kek kami ini ada baiknya dating saat weekdays aja karena kalo weekend bisa dibayangin kan kaya gimana keadaannya??

Untuk masuk ke De Djawatan pengunjung nggak dipungut biaya alias gratis, Cuma bayar parkir kendaraan aja, asyik kan?? Nggak perlu bayar atau bahkan jauh-jauh ke New Zealand untuk bisa dapetin foto kece dengan background ala-ala Lord of the Ring. Cuuzz ke banyuwangi ajah. 🙂