Assalamualaikum Sahabats ….

Salah satu kewajiban terpenting orangtua adalah memberikan pendidikan yang baik untuk anaknya sebagai bekal masa depan. Apalagi di tengah tuntutan globalisasi; visi, misi, dan kualitas kurikulum yang digunakan sekolah tersebut harus jadi pertimbangan bagi kita. Salah satu kurikulum yang cukup mendunia adalah kurikulum berbasis International Baccalaurete (IB) yang juga diusung oleh salah satu sekolah internasional bergengsi di Yogyakarta, YIS.

Dari sekian banyak sekolah yang kian banyak bermunculan di Indonesia, salah satu yang bikin aku penasaran adalah Yogyakarta Independent School. Sejak berdiri di tahun 1989, YIS sudah mengusung kurikulum internasional yang menerima siswa tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, ras, dan agama. Lulusannya sudah terbukti berhasil masuk Universitas ternama dunia dan sukses berkarir di bidangnya masing-masing.

About Yogyakarta Independent School

FYI buat Sahabats yang belum kenal Yogyakarta Independent School atau YIS, sekolah ini terletak di Jalan Tegal Melati No. 1 Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman. Dulu YIS dikenal dengan Yogyakarta International School, tapi karena peraturan pemerintah yang melarang penggunaan kata internasional maka sekolah pun berganti nama Yogyakarta Independent yang bertahan hingga saat ini.

Founding fathers dari YIS sendiri adalah mantan rektor UGM, Prof Koesnadi, Brian Bedard, Tuti Luman Soetrisno, Alan Cox, dan Malcolm Stark. Pada tanggal 24 Agustus 1989 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan izin tunggal kepada YPIY untuk meluncurkan dan mengoperasikan Sekolah Internasional Yogyakarta (YIS) sesuai Peraturan No. 184 tanggal 23 Agustus 1975 tentang sekolah internasional.

YIS menempati lahan kurang lebih 6.5 hektar yang sebagian besarnya adalah lahan terbuka hijau. Dilengkapi dengan lapangan sepak bola berstandar internasional, gedung yang ramah anak dan penuh dengan pepohonan hijau bahkan kolam buatan yang luas dan bikin siswa betah belajar di sana. Dengan fasilitas yang lengkap gini dijamin siswa akan merasa nyaman belajar di YIS.

Sesuai dengan tagline yang diusung, Aim High, Be relevant. Make a Difference, Visi dan misi dari YIS adalah mendidik dan menginspirasi siswa agar tumbuh menjadi manusia mandiri yang memiliki pemiran kritis dan peduli terhadap isu global. Visi dan misi inilah yang kemudian membuat YIS mantab untuk menggunakan kurikulum International Baccalaurete (IB).

Kurikulum International Baccalaureate

IB berasal dari sebuah fondasi pendidikan internasional yang berlokasi di Jenewa, Swiss. IB merupakan kualifikasi yang diakui secara internasional dan diterima di berbagai universitas-universitas ternama di dunia. Mengapa IB begitu diakui? Alasannya karena IB memberikan dasar yang kuat dalam pemahaman konsep setiap mata pelajaran, dan selain itu juga menekankan penyesuaiaan terhadap globalisasi, yakni memahami dan menghormati setiap kebudayaan yang berbeda-beda. Program IB, para pelajar dituntut untuk berpikiran kritis, dilatih untuk belajar secara mandiri, dan berwawasan global.

IB memiliki kurikulum yang membagi siswanya dalam 3 program pendidikan:

IB Primary Years Program, 3 – 12 tahun (PYP)

Bisa dibilang ini program paling dasar atau awal dimana kita sedang menanam benih untuk mempersiapkan anak kita menjadi pembelajar seumur hidup. Program ini dirancang agar anak dapat mengembangkan dirinya secara maksimal dan aktif belajar. Bidang studi yang dipelajari adalah language, social study, mathematic, art, science, dan physical education.

IB Middle Years Programme, 11 -16 tahun (MYP)

Dalam program MYP Anak diajarkan untuk menjadi warga dunia yang aktif dan memiliki karakter positif. Bidang studi yang diajarkan adalah mother tongue, second language, humanities, science, mathematics, art, physical education, dan technology.

IB Diploma Programme, 16 – 18 tahun (DP)

Program diploma ini berlangsung selama dua tahun untuk mempersiapkan anak memasuki perguruan tinggi. Dalam tahap ini anak akan memilih salah satu dari 6 program yang disediakan dalam bidang matematika, seni, pelajaran sosial, bahasa serta pengalaman eksperimental.

Khusus untuk siswa yang kedua orangtuanya WNI, YIS menawarkan kelas dengan pengantar bahasa Indonesia untuk subjek Bahasa Indonesia, Agama, dan Pancasila pada kelas 11 dan 12. Siswa tersebut juga otomatis akan mengikuti Ujian Nasional yang bisa diikuti pada kelas 6, 9, 12. FYI Sahabats, hasil UN tidak perlu disertakan sebagai salah satu dokumen untuk mendaftar universitas luar negeri dan menjadi bagian terpisah dari transkrip YIS.

Sahabats pasti sekarang ini lagi mikirin soal akreditasi ataupun apakah sertfikat dari YIS ini kelak akan bisa diterima di Universitas lokal maupun internasional? No worries Sahabats karena seperti yang sudah kusebutan di awal postingan bahwa kurikulum IB adalah kurikulum yang sudah well resected all arround the world.

Semua laporan hasil belajar, ijazah dan sertifikat yang dikeluarkan oleh YIS kompatibel dengan sekolah internasional lainnya di Indonesia dan luar negeri, serta dengan universitas di seluruh dunia. Bahasa pengantar yang digunakan di YIS adalah bahasa Inggris dan kurikulumnya juga mencakup bahasa Prancis, Spanyol, dan Indonesia.

Jadi ketika lulus dari YIS anak sudah dibekali denga penguasaan bahasa internasional yang baik, selain juga kemampuan dan penguasaan mata pelajaran lainnya. Jadi kalau memang visi dan misi Sahabats adalah supaya anak-anak kelak bisa kuliah di universitas ternala di luar negeri maka YIS adalah jawabannya.

YIS Success Stories

Oya Sahabats, salah satu kelebihan dari kurikulum IB yang diterapkan di YIS adalah ketika siswa mendaftar di Universitas internasional tidak perlu lagi menyertakan skor tes SAT atau ACT, dan tes kemahiran bahasa (TOEFL dan IELTS), Siswa juga tidak perlu menulis personal essay dan menyertakan LoI. Kok bisa gitu? Balik lagi karena kurikulum IB sudah mencakup semua kemahiran tersebut dan dibuktikan dalam transkripnya. Kecenya lagi untuk Universitas di Amerika Serikat, siswa lulusan IB akan dapat langsung mengikuti kuliah di tahun kedua (second year students), jadi bisa menghemat waktu dan biaya studi. Lumayan banget kan ya. 🙂

Mengingat keberadaannya yang sudah puluhan tahun, sudah banyak kisah sukses dari alumni YIS baik yang melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri. Ada alumnus yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan di beberapa universitas ternama Indonesia, bahkan dunia seperti Leiden University, Monash University, Barkeley University, dan masih banyak lagi.

So kalau punya cita-cita menyekolahkan ananda keluar negeri, Sahabats bisa mengambil langkah pertama dengan mempertimbangkan sekolah berbasis kurikulum International Baccalaureate (IB) seperti Yogyakarta Independent School. Untuk info lebih lanjut mengenai YIS bisa langsung cuuzz ke websitenya ya di https://www.yis-edu.org atau menghubungi nomer wa: +628112632442.

Assalamualaikum Sahabats ….

Salah satu ikon wisata kota Semarang adalah Kota Lama Semarang. Setelah sempat mengalai beberapa kali renovasi, kota lama yang dulunya terkesan kumuh jadi makin cantik. Bangunan tua yang dulu terbengkalai direnovasi tanpa mengubah arsitektur aslinya. Gedung-gedung inilah yang kemudian menarik perhatian para traveler. Di postingan kali ini, aku bakalan merekomendasikan Sahabats 11 bangunan tua di seputaran kota tua Semarang yang paling ngehits dan cocok banget dijadikan spot foto yang kece.

Seperti halnya Jakarta, Semarang juga punya kawasan kota tua yang penuh dengan bangunan dan gedung tua yang cantik. Bangunan dan gedung tua dengan artitektur khas Eropa yang betebaran di setiap sudut kawasan Kota Lama Semarang selalu berhasil mengundang banyak traveler betah berlama-lama di sini.

Little Netherland, begitu julukan kota lama Semarang yang terus melekat sampai hari ini selalu berhasil bikin para pelancong rela berlama-lama di sini mengagumi puluhan gedung tua yang kecantikannya Ada yang datang untuk bikin sketsa karena hobby gambar, ada pasangan yang lagi foto pre-wedding, banyak juga fotografer yang hunting foto, atau pengunjung yang sekedar selfie untuk di upload di sosmed.

Apapun alasan Sahabats mengunjungi Kota Lama Semarang, jangan sampai melewatkan 11 gedung tua nan cantik ini untuk dijadikan spot foto yang kece ya. 🙂

Daftar Spot Foto Paling Kece di Kota Lama Semarang

1. Lawang Sewu

Sebelum menginjakkan kaki ke Kota Lama, jangan lupa mampir ke gedung paling iconic di Semarang. Yups, apalagi kalo bukan Lawang Sewu. Lokasinya nggak begitu jauh dari Kota Lama kok. Disebut Lawang Sewu (bahasa Jawa) yang artinya gedung dengan seribu pintu. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 1919 dan dijadikan sebagai kantor pusat Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.

Coba deh eksplorasi keindahan Lawang Sewu, tentunya sambil mendengarkan seklumit sejarah dari para tour guidenya supaya Sahabats tahu gimana cerita detail mengenai bangunan tua yang cantik ini. Setiap sudutnya pas banget dijadikan background foto dan dijamin bakalan betah berlama-lama di sini.

2. Gereja Blenduk

Nah masuk ke kota lama, ada satu bangunan yang nggak mungkin terlewatkan, Gereja Blenduk. Gereja Blenduk dibangun pada tahun 1753 oleh masyarakat Belanda yang pada saat itu tinggal di Kota Semarang. Gereja berbentuk heksagonal atau persegi delapan punya kubah yang mirip dengan kubah di St.Peters Basilica di kota Roma, Italia. Bagi orang Jawa kubahnya yang bulat itulah jadi alasan dibalik nama Gereja Blenduk. Blenduk dalam bahasa Jawa artinya bulat. FYI, Gereja Blenduk ini nama aslinya GPIB Immanuel.

Gereja Belnduk ini berlokasi di Kota Semarang lebih tepatnya di Jalan Letjen Suprapto No. 32, persis di samping Taman Srigunting yang selalu jadi tempat nongki para pelancong. Kebayang kan, foto di seputaran Taman Srigunting dengan background gereja blenduk? Dijamin kece. 🙂

3. Bank Mandiri Mpu Tantular

Bank Mandiri KCP Mpu Tantular bukan sekedar kantor cabang biasa karena kantor ini dinbatkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya di kota Semarang. Dibangun pada tahun 1908, gedung ini dahulu merupakan kantor dari Nederlands Handel Maatschappij (NHM), salah satu korporasi terbesar masa kolonial Hindia Belanda. Tahun 1960 Persiden Soekarno menasionalisasi perusahaan ini menjadi bank Ekspor – Impor.

Tahun 1999 aset NHM menjadi milik Bank Mandiri dan restorasi gedung ini pun dimulai sejak tahun 2015. Sampai sekarang Bank mandiri KCP Mpu Tantular masih beroperasi dan aku selalu suka mampir ke gedung nan cantik ini sekedar untuk tarik tunai sambil menikmati keindahan gedungnya. Nggak lupa hunting foto juga dong. 🙂

4. Gedung Marba

Honestly, gedung ini adalah salah satu gedung favoritku di Kota Lama. Bahkan seebelum kota lama dipugar, setiap kali melewati kawasan ini, aku nggak pernah absen mengagumi kecantikannya. Sebagai pecinta bangunan tua, aku selalu percaya kalo ada cerita panjang dibalik pembangunan gedung berdinding merah tua ini.

Lokasinya persis di depan Taman Srigunting, so Sahabats nggak akan melewatkannya. Apalagi Gedung Marba mengadopsi gaya arstektur neoklasik dengan ornamen batu bata berwarna merah tua. Gedung Marba punya keunikan lain, yaitu jendela dan kolom yang simestris dan tertata menambah kesan aestetik gedung tersebut. Terlihat megah walau sudah termakan usia. Aku bisa membayangkan seindah apa Gedung Marba dijamannya dulu.

Dari beberapa referensi yang kubaca, ternyata bukan orang Belanda yang membangun gedung ini tapi seorang saudagar kaya asal Yaman. Sebutan “marba” diambil dari perpaduan nama Marta Bardjunet, sang pemilik gedung. Nama “marba” ahirnya dipilih untuk mengenang saudagar kaya tersebut. Gedung eksotis ini kemudian difungsikan menjadi sebuah kantor pelayaran Ekpedisi Muatan Kapal Laut atau biasa disebut EMKL.

Meskipun sekarang kita nggak bisa mengeksplor bagian dalam gedung, tapi memandangnya dari luar aja udah bikin hati bahagia. Entah berapa banyak foto sudah berhasil kuabadikan dan kayanya masih akan terus berlanjut hehehe.

Baca juga Ngopi Cantik di Toko Kopi Sukajaya Kota Lama Semarang

5. Gedung Berakar

Kalau kebanyakan orang rela antri demi bisa foto berlatarkan Gedung Berakar, setiap kali melintas di sini aku selalu membayangkan gimana bentuk asli rumah tua yang eksotis ini. Rumah dengan jendela besar yang bagian dalamnya kini sudah hancur karena ditumbuhi pohon besar yang entah sudah berapa ratus tahun usianya.

Akar pohon itu membelit jendela rumah bahkan terlihat dari luar. Tapi justru lilitan akar ini yang membuat rumah tua ini jadi unik dan mengundang banyak fotografer.Rumah tua yang dibangun pada abad 19 ini pernah jadi kantor surat kabar dan dimiliki saudagar kaya, Thio Sing Liong Tokoh tersebut dikenal memiliki firma ekspor yang terkenal dan sukses.

Sahabats harus rela ngantri kalau mau foto di sini ya, karena rumah berakar ini memang spot andalan di kota lama. Tapi dijamin deh bakalan dapet foto yang instagramable banget.

6. Pabrik Rokok Praoe Lajar

Nggak seperti kebanyakan gedung tua di kota lama Semarang yang sudah terlihat lapuk, gedung tua berlabel Pabrik Rokok Praoe Lajar masih terlihat anggun dan kokoh. Pabrik Rokok Praoe Lajar dengan segmen konsmuemn menengah ke bawah ini bahkan masih beroperasi sampai sekarang lho Sahabats. Coba aja Sahabats melintas di jl. Merak, kawasan kota lama dan ambil foto tampak depan gedung tersebut,

Alhamdhulilah aku sendiri pernah masuk ke bagian dalam gedung dan melihat proses produksi pabrik Rokok Praoe Lajar ini. Lagi-lagi karena ikut komunitas pecinta sejarah di kota Semarang aku dapat informasi gedung dua lantai ini merupakan bekas anak perusahaan Maintz & Co milik Belanda yang didirikan pada awal 1900-an dan bergerak di bidang kelistrikan.

Sayangnya banyak sejarah mengenai Pabrik Rokok Praoe Lajar yang hilang karena dokumen dan arsip yang hilang entah kemana. Sedihnya punya negara yang kurang menghargai sejarah tuh begini, kita jadi susah cari informasi lengkap. Justru dokumen dan arsip lengkap mengenai sejarah Indonesia tersimpan rapi di Belanda sono. Kapan ya bisa nyampe ke perpustakaan pusat Belanda ya?

7. Gedung Marabunta

Kalau Sahabats pernah melihat sebuah gedung di kota lama Semarang dengan patung semut raksasa, itulah gedung Marabunta. Dahulu gedung megah ini dikenal dengan nama Schowburg. Dibangun sekitar tahun 1824. Schowburg atau Marabunta bertujuan menyediakan tempat hiburan bagi para penghuni kawasan Kota Lama yang saat itu didominasi warga Eropa.

Kalau dicermati bagian dala bangunan bentuknya seperrti lambung kapal dengan beberapa ornamen khas arsitektur Eropa. Gedung Marabunta dulu berfungsi sebagai teater gitu deh Sahabats. Dari komunitas pecinta sejarah, Bersukaria Walk, R.A Kartini pernah lho nonton teater di sini dan menurut catatan pengalaman ini adalah satu kenangan tak terlupakan bagi beliau.

Sekarang ini Gedung Maabunta lagi dipugar. Kita lihat bakalan seperti apa jadinya. Semoga bentuk asli bangunan nggak hilang dan tetep cantik ya supaya tetep oke buat jadi background foto.

8. Gedung Weeskamer

Tak jauh dari Gedung Marba, ada Gedung Weeskamer yang sudah direstorasi dan jadi makin kece dilihat. Bernuansa putih bersih dengan pintu dan kusel jendela dari kayu bernuansa coklat. Coba Sahabats pakai outfit ala-ala vintage dan ambil foto di depan gedung Weeskamer, pasti keren hasilnya.

pic from: dot semarang

FYI, Gedung Weeskamer di Semarang dibangun tahun 1763.  Nama Wes-en Boedelkamer atau Weeskamer dalam bahasa Indonesia artinya Balai Harta Peninggalan. Tujuannya untuk mengurus harta peninggalan anggota VOC untuk kemudian diwariskan pada keturunan mereka.

9. Gedung Spiegel

Tahun 2015 gedung Spiegel mulai dipugar dan sekarang jadi cafe nan megah dan wajib jadi tempat nongkrong di kota lama, Gedung Spiegel adalah toko serba ada pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Perusahaan NV Winkel Maatschappij “H. Spiegel” menyediakan berbagai macam keperluan rumah tangga hingga keperluan kantor merek ternama dengan model terbaru.

pic from: tripadvisor.com

Uniknya, gedung Spiegel menghadap ke arah selatan dengan fasad entrance menyerong ke arah barat daya. Kalau Sahabats pernah nonton film ber-setting jaman 1800-an, banyak gedung serupa Spiegel dengan pintu berdaun ganda dengan panel kaca dan kayu menggambarkan kesan toko-toko pada zaman dulu. Bangunan itu juga memiliki jendela di setiap sisinya. Jendela gedung H Spiegel dibentuk melengkung di bagian atas dengan berdaun ganda panel kaca dan kayu seperti desain pintu utama.

10. Stasiun Tawang Semarang

Kalau Sahabats mampir ke kota Semarang via kereta api jangan lupa foto dulu di Stasiun Tawang ya. Gedung stasiun Tawang adalah salah satu gedung stasiun tertua di Indonesia lho. Resi beroperasi tahun 1914 dan hingga saat ini masih berdiri kokoh. Gedung jaman dulu dibangun dengan material berkualitas dan desainnya pun sesuai dengan kebutuhan dan kontur lokasi. Nggak heran ya gedung tua tu bisa bertahan lama.

Bentuk bangunan yang memiliki panjang sekitar 168 m/178 m itu mempunyai bagian utama yang memiliki kubah besar berbentuk persegi. Kubah tersebut dikeliling jendela yang membuat kesan megah pada ruangan di dalamnya. Ruang tersebut seperti hall dengan langit-langit yang disanggat empat kolom utama seperti rumah bergaya joglo.

Menurutku, Stasiun Tawang lebih cantik difoto pada malam hari. Berhiaskan langit senja atau malam dengan ornamen lampu2 di sekitarnya bikin gedung stasiun Tawang kelihatan megah banget. 🙂

11. Kompleks Gereja Katholik Gedangan

Sahabats pernah nonton fil Gie atau Ave Maryam? Nah kompleks gereja Katolik Gedangan adalah salah satu setting yang paling sering terlihat. Nggak jauh dari kota lama Semarang, tepatnya di jl. Ronggowarsito berdiri kompleks gereja dan susteran Katolik sejak 145 tahun lalu. Kompleks ini khas banget karena hampir semua tampak depan bangunannya berwarna merah bata.

Bagian atas Gereja Gedangan atau Gereja Santo Yusuf bertuliskan “IHS” singkatan dari Iesus Hominum Salvator (IHS), yang berarti Yesus Penyelamat Manusia. Interior bangunan St. Yoseph sangat  khas Eropa abad XII-XVI dengan gaya arsitektur Neogotik. Bangunan gereja yang dirancang arsitek Belanda, W.I. Van Bakel. Nggak cuma gereja Santi Yusuf aja, seluruh komplek punya bangunan yang unik dan cantik.

Baca juga: Old City 3D Trick Art Museum

So kalau Sahabats main ke kota lama jangan lupa mampir ke sini dan ambil beberapa foto nan kece ya. Dengan angle yang pas, sekilas kita lagi ada di sudut kota Belanda dan kota-kota tua Eropa lainnya. 🙂

Masih banyak banget bangunan tua nan cantik yang belum teridentifikasi karena tergerus waktu dan belum direnovasi Semoga kedepannya Pemkot Semarang melanjutkan renovasi kota lama Semarang supaya makin cantik dan pecinta gedung -gedung tua seperti aku ini bisa betah berlama-lama di sini. Dan Sahabats juga puas hunting foto di kota lama.