Wednesday, December 8, 2021

Cara Mencari Kucing yang Hilang

Assalamualaikum Sahabats …

Akhir tahun 2021 kemarin aku baru saja mengalami hal yang bikin sedih maksimal. Kucingku yang biasanya anteng di rumah tiba-tiba menghilang. Panik dan sedih banget kami semua. Kali ini aku bakalan sharing cara mencari kucing yang hilang. Semoga bisa membantu para paw parents yang mengalami hal serupa

Mungkin bagi orang yang nggak punya pengalaman jadi paw parents nggak akan ngerti perasaan cemas semacam ini. Mengadopsi hewan berarti kita bertanggung jawab penuh atas kehidupan mereka. Ya persis kaya merawat anak sendiri deh.

Apalagi kalau kita adopsi kucing sejak bayi, merawatnya dengan kasih sayang. Kebayang dong kalau si kucing tetiba hilang tak tau rimbanya. Rasanya persis kaya kehilangan anak. Bingung, panik, stress dan entah apalagi.

Mueeza, Anabul Kesayangan

Hampir 5 tahun sampai akhirnya kami memutuskan untuk kembali adopsi anabul setelah kepergian kucing kesayangan yang dulu. Almarhum puss ganteng kami dulu meninggal karena kena infeksi saluran kencing. Sayangnya kami terlambat sadar dan setelah beberapa hari mondok di klinik akhirnya dia nggak tertolong.

Kami sedih terutama aku yang nggak bisa move on dan nggak mau memelihara kucing lagi semenjak kepergian anak lanang bulu. Tapi kebiasaan kasih makan kucing liar nggak pernah berhenti sih, mungkin karena hati ini sudah tertambat sama ciptaan Allah yang satu itu.

Sampai akhirnya Nadia yang waktu itu kelas 4 memelas minta kucing lagi. Ya wes bismilah kami kabulkan. Kali ini janji sama diri sendiri bakalan lebih ekstra lagi penjagaan sama calon anabul supaya nggak kecolongan lagi kaya yang dulu.

Kami ke tempat adopsi dan melihat beberapa kitten di sana. Di sudut ruangan ada kucing kecil kurus bulunya serupa debu, dusty grey. Matanya memelas melihatku. Begitu kudatangi dia langsung mendekatkan kepalanya ke tanganku minta dielus. And it was literary falling in love at the first sight and touch.

Semenjak hari itu Mueeza, begitu kami memanggilnya resmi jadi adik kesayangan kak Nadia setelah Keumala tentunya. Mueeza bisa dibilang anak bungsu deh. Anak ganteng kesayangan kami semua. 🙂

Kemana si Kucing Pergi?

So long story short Mueeza, kucing jantan yang kami adpsi sejak usia 2bulan mengilang entah kemana. Mueeza memang punya kebiasaan ngadem di teras rumah atau nongkrong di atas mobil di malam hari. Makanya ada satu jendela di ruang tamu yang kami biarkan terbuka di malam hari buat lalu lintas Mueeza kalau malam.

Karena yakin Mueeza nggak akan kemana-mana jadi ya kebiasaan itu kami biarkan aja. Kucing juga butuh udara segar dan main-main di luar ruangan juga kan? Mueeza sudah di steril jadi kemungkinan dia kabur-kaburan kecil. Makanya kaget aja di pagi hari Mueeza nggak ada. Sudah coba panggil dan cari di seluruh penjuru rumah pun nggak ada hasil.

Coba nanya ke tetangga pun nggak ada yang lihat. Oke deh kami tunggu satu jam, mungkin dia main sama Mio, kucing tetangga yang biasa jadi temen nongkrong Mueeza. Sampai 3jam berlalu nggak ada hasil. Fixed, Mueeza hilang.

Kebetulan rumah ada pasang CCTV meskipun cuma 1 kamera aja. Segera kami cek dan buka record nya dari malam sampai pagi tapi nggak ada hal mencurigakan. Mueeza pun nggak kelihatan keluar dari rumah. Nggak tau juga kalau dia loncat dari bagian samping rumah yang memang nggak kelihatan CCTV.

Cara Menemukan Kucing yang HIlang

Karena belum ada kabar dan CCTV pun nggak membantu akhirnya aku mencoba beberapa cara. Aku share di postingan ini semoga bisa membantu Sahabats yang mungkin juga mencari kucingnya yang hilang

1. Segera Lakukan Pencarian

Nggak pakai nunggu kelamaan. Begitu kucing Sahabats menghilang segera lakukan pencarian. Cari di sekitar rumah, dari ujung ke ujung.

Minta bantuan ke tetangga sebelah rumah untuk mengecek juga, siapa tau si kucing lagi “bertamu” ke rumah sebelah. Aku bahkan melakukan ini berkali-kali. Dari jalan kaki sampai naik motor keliling kompleks sekitar rumah kulakukan pagi dan sore hari. Setiap hari sejak hari pertama Mueeza hilang.

Panggil Namanya Dengan Suara Lembut

Sambil kita cari di daerah sekitar rumah, panggil namanya dengan lembut. Udah nggak peduli deh jadi tontonan orang pas aku jalan keliling kompleks sambil panggil-panggil Mueeza. Khawatirnya Mueeza butuh bantuan atau dalam keadaan sakit. Apalagi beberapa minggu sebelum menghilang Mueeza memang sempat sakit. Jadi makin bertambah deh rasa kuatirku.

Bikin Poster dan Sebarkan Informasi Kehilangan

Sementara mencoba cari di sekitar lingkungan rumah, aku juga menyebarkan info kehilangan Mueeza ke beberapa komunitas pecinta kucing di Semarang. Dokter hewan kesayangan kami bahkan membuatkan poster untuk bantu mencari Mueeza. Makasih banyak ya drh.Nisrina. 🙂

Poster inilah yang aku share di beberapa wag dan komunitas pecinta kucing. Beberapa teman juga bantu sharing dan melanjutkan info ini ke grup mereka. Makasih banyak ya buat kalian semua yang bantu share info dan doain Mueeza segera ketemu. Tanpa bantuan kalian Mueeza nggak akan kembali dengan selamat.

Cari di Tempat Penampungan Hewan atau Pasar Hewan

Hari ketiga aku semakin panik. Kuatir mikirin Mueeza yang baru aja sembuh, kepikiran kalau Mueeza sakit lagi atau bahkan lebih buruk lagi diculik dan dijual. Akhirnya aku coba pergi ke pasar hewan yang cukup terkenal di Semarang. Coba berkeliling dari satu pedagang ke pedagang lain siapa tau ada yang tega jual Mueeza. Hasilnya nihil.

Berbicara Dengan Kucing Lain

Sounds crazy, isn’t it? Tapi begitu lah cara orang Jepang mencari kucingnya yang hilang. Waktu Mueeza hilang aku sempat baca artikel cara mencari kucing hilang dan salah satu artikel menyebut cara ini dan katanya terbukti berhasil. Akhirnya setelah hari keempat tanpa hasil aku nyoba cara ini.

Aku coba ngobrol sama beberapa kucing yang biasa main sama Mueeza. Kurang lebih aku curhat ke mereka, cerita kalau udah 4 hari Mueeza nggak pulang dan kami kuatir banget. Sambil kasih mereka makan aku ajakin ngobrol panjang lebar. Sambil makan sesekali mereka ngelihatin wajahku, kayak paham sama apa yang kuomongin.

Wallahu’alam deh ada hubungannya nggak setelah ngobrol sama beberapa kucing aku jadi lebih tenang dan 2 hari kemudian Mueeza pulang dengan selamat. Alhamdhulilah

Coba Konsultasi dengan Animal Communicator

Sahabats sudah tahu ada profesi animal communicator? Yes… jadi profesi ini sudah ada sejak lama si luar negeri sana. Alasannya sih orang yang punya pet pengen lebih memahami “anak bulu” mereka dan para animal commicator ini kaya paham bahasa mereka gitu.

Seorang teman japri dan kasih rekomendasi seorang animal communicator di Jakarta. Aku baca di IG beliau sih banyak banget kucing dan anjing yang hilang atau mengalami perubahan perilaku jadi bisa kembali lagi berkat bantuan beliau. Sayangnya beliau nggak merespon DM ku. Mungkin karena aku jauh ya di Semarang sedangkan beliau di Jakarta.

Anyway berkonsultasi dengan animal cmmunicator ini bisa jadi salah satu alternatif cara mencari kucing Sahabats yang hilang ya. Kita bisa tahu juga apa sih alasan mereka hilang dan bisa lebih memahami keinginan mereka.

Terus Berdoa dan Jangan Menyerah

Seminggu berlalu tanpa hasil itu sungguh bikin aku down. Tiap hari pintu rumah kubuka lebar. Tempat makan Mueeza kuisi penuh siap menyambut kepulangannya, tapi nihil. kepikiran tiap hari gimana keadaan anabul kesayangan. Liat tempat makannya, mainannya bisa mewek sendiri.

Dipakein kalung biar gampang carinya

Mueeza Pulang

Seperti kata abang Jason Mraz, I won’t give up. I just can’t! Poster terus kusebar, terus coba ngobrol sama tetangga plus kucing liar di sekitar rumah. Doa nggak pernah putus. Bukankah doa adalah senjata yang paling ampuh??

Aku ingat banget itu hari Jumat. Selepas shalat dhuha aku buka wa seorang sahabat yang ikut mendoakan Mueeza cepet pulang dan mengingatkan untuk banyak-banyak shalawat. Seharian mulut nggak lepas shalawat. Mandangin jendela, pintu, sambil masak, sambil ngajar online, sambil main sama Keumala. Ngapain aja mulut dan hati shalawatan terus.

Hampir jam 10 malam, kami sudah siap mau tidur terdengar ketukan pintu diiringi suara ngeongan Mueeza. Aku yang lagi duduk langsung loncat keluar. Subhanallah … seorang tetangga mengantarkan Mueeza pulang dengan selamat, sehat tanpa kurang suatu apa pun.

Katanya dia nemuin agak jauh dari rumahku, tapi dia inget banget wajah Mueeza dan sempet baca posterku di grup RT/RW. So begitu lihat Mueeza ngumpet ketakutan digendongnya dan dibawa pulang. Alhamdhulilah lega luar biasa lihat Mueeza sehat wal afiat tanpa kurang suatu apapun.

Hanya wajah ketakutan dan kelaparan yang segela hilang segera setelah makan 2 piring. Setelah kejadian itu Mueeza jadi lebih manja, ngikutin kemana aku pergi, makin gelendotan dan lebih betah di rumah.

Andaikan aku ngerti bahasa kucing ya, pengen deh tau cerita lengkapnya sampai dia hilang. Tapi Mueeza cuma jawab meong, meong aja. Ya wes lah yang penting Mueeza balik. Sehat dan utuh, itu yang terpenting. 🙂

Again, buat Sahabats yang lagi sedih karena kehilangan anak bulu, semangat ya. Coba praktekin cara mencari kucing hilang yang sudah aku coba sendiri. Paling penting adalah berdoa dan berusaha, yakin kalau somehow anak bulu kita akan kembali dengan sehat. Aamiin. 🙂

Wednesday, November 24, 2021

Forest Kopi Batang, Sensasi Ngopi di Tengah Hutan Pinus

Assalamualaikum Sahabats ….

Seiring dengan budaya ngopi yang makin ngehits, tempat ngopi pun mulai menjamur. Rasanya di setiap sudut kota kita bisa menemukan cafe dengan berbagai konsep. Kali ini aku kepengen ngopi dengan suasana yang beda. Kebetulan banget nemu Forest Kopi yang terletak di Kabupaten Batang. Nggak jauh dari Semarang tapi dapet banget pengalaman ngopi yang beda. Ngopi di tengah hutan pinus, kebayang nggak gimana serunya??

forest kopi kembang langit

Setelah beberapa kali lewat di timeline Instagramku, akhirnya timbul juga rasa penasaran. Kayanya enak nih ngopi sekaligus jalan-jalan ke area pegunungan. Apalagi cuaca di Semarang lagi panas dan gerah banget. Rasanya kami butuh udara segar dan tempat asyik buat refreshing.

So setelah scrolling dan cari info akhirnya kami putuskan ber-weekend ria di Forest Kopi yang ada di kota Batang. Dari Semarang bisa jalan via tol dan lanjut jalan provinsi. Dipandu google map, nggak nyampe 2 jam kami sudah mendarat di Forest Kopi, Batang, Jawa Tengah.

Forest Kopi Kembang Langit

Awalnya kami sempet bingung apakah Forest Kopi berada di dalam kawasan wisata Kembang Langit. Ternyata meskipun berdekatan, keduanya punya lokasi terpisah. Mungkin ya, menurutku si pengelola mengusung nama Forest Kopi Kembang langit karena memang lokasinya ada di dalam Desa Wisata Kembang Langit. Dari tempat wisatanya hanya berjarak 5 menit aja.

Setelah mobil nangkring dengan aman di parkiran, kami putuskan untuk memulai dari spot paling ujung, PATITIE. FYI Sahabats, di sini ada 3 spots yang bisa kita kunjungi secara bersamaan. Paling ujung ada Patitie, semacam taman di tengah kebun teh yang berisi spot foto kece. Lanjut ada Metsa Kopi dan Forest Kopi. Let’s review them one by one, shall we? 🙂

Patitie

Seperti yang sudah kusebutkan di atas, Patitie ada taman yang ada di tengah hamparan kebun teh yang hijau. Biasanya agak susah ya menerobos hamparan pohon-pohon teh yang rimbun, tapi di sini beda. Sudah ada akses jalan lengkap dengan bangku taman dan spot foto yang instagramable.

Untuk masuk ke sini cukup bayar 10.000 aja per orang dan kita bisa duduk santai, ngobrol sambil berburu foto-foto kece. Sembari ngobrol aku puas-puasin deh menghirup udara sejuk khas pegunungan. Desa Kembang Langit memang ada di dataran tinggi jadi hawanya adem. Asli bikin betah. Apalagi bangku-bangku yang tersebar di area Patitie nyaman dan cucok jadi objek foto hehehe.

Metsa Kopi

Setelah Keumala puas lari-lari di Patitie kami putuskan untuk lanjut ke Metsa Kopi. Apalagi langit mulai mendung, terus udah waktunya makan siang juga sih. Sahabats nggak perlu bingung mau ngopi di Metsa Kopi atau Forest Kopi, kedua kafe ini menawarkan suasana yang berbeda. Kami sih nyobain semua dong. Rugi aja kan, udah jauh-jauh ke sini tapi nggak puasin kongkow dan ngopi.

metsa kopi kembang langit

Metsa Kopi ambience nya lebih ke cafe yang bikin pengen duduk lama. Hamparan kebun teh dan hutan damar di sekelilingnya bikin aku betah. Sesuai dengan namanya, Metsa, yang diambil dari bahasa Finlandia yang artinya hutan. Sejauh mata memandang, kita bisa menikmati hijaunya perbukitan lengkap dengan suara gemericik air dan kicauan burung-burung. I guarantee, you will never find this kind of view in the city. 🙂

Beberpa Pilihan Menu di Metsa Kopi

Ada spot indoor dan outdoor, tinggal pilih aja. Awalya kami prefer yang indoor tapi baru duduk bentar gerimis mulai turun. Jadi kami melipir deh ke spot indoornya. Oya di Metsa Kopi aturannya kita yang ke pantry untuk order menu, tunggu siap baru deh kita bawa ke tempat duduk. Jadi jangan manja ya, pengennya dilayani sama waiter. Sesekali belajar mandiri.

Menu di Metsa Kopi bisa dibilang menu kekinian khas anak muda lah. Minumannya ada aneka macam kopi dari yang espresso based kaya Americano, capucino, coffee latte, dan banyak lagi. Ada juga matcha latte, red velvet dan beberapa pilihan tea based.

Untuk makanannya lebih banyak snack daripada makan besar. Ada dimsum dan croffle yang lagi ngehits. Kalau pengen yang berat pilihannya adalah rice bowl dengan beberapa topping. Cuaca dingin emang magnet banget buat ngemil ya, jadi kami pilih order croffle dan rice bowl untuk dimakan bertiga. Bukannya pelit tapi kan masih ada 1 cafe yang mau dijelajahi. Jadi harus kasih space di perut buat next menu hahaha….

Oyaaaa …. I have to give salute to Metsa Kopi Sahabats. Kenapa coba? Kalau kafe pada umumnya mengandalkan wifi yang jagoan untuk menggaet customer, di Metsa Kopi beda dong. Justru pemilik sengaja nggak pasang wifi supaya pengunjung yang datang bisa menikmati waktu bersama sahabat dengan teman dalam arti yang sesungguhnya.

Bukan sekedar ngobrol basa basi sambil scroll medsos dan semacamnya, tapi bener-bener menikmati quality time bersama orang-orang tersayang. Terjawab sudah rasa pensaranku kenapa konsep Metsa Kopi dibikin senyaman mungkin, dengan view ke arah perbukitan dan kebun teh berbalut alunan musik nan lembut plus kursi dan area dine in yang dibikin nyaman. Beneran betah sih kami, bahkan nggak berasa tuh nunggu hujan berhenti 1 jam lebih.

Baca juga: Kofitiere Artisan Coffee Semarang

Forest Kopi

Finally kami pun menjejak di forest kopi. Waktu kami datang masih sepi, tapi karena belum laper dan pengen eksplor area lainnya jadi Forest Kopi kami skip. Pas balik kafe udah penuh aja dan karena barusan makan jadi kami putuskan mampir dulu ke jembatan gantung dan area taman di belakang kafe.

FYI untuk masuk ke jembatan gantung dan area taman bayar terpisah ya. Nggak mahal kok, no worries karena memang pangsa pasar Forest Kopi adalah anak muda dan keluaga muda.

Nah setelah bayar tiket kami langsung naik jembatan gantung. Rada dag dig dug juga ya secara Keumala nggak bisa diem banget. Jadi sambil pegang Keumala yang maunya lari aja kami jalan menyusuri jembatan gantung yang cukup panjang juga. Rasa takut menghilang berkat pemandangan sekitar yang hijau menggoda. Masyaallah tabarakallah, lukisan Allah nggak ada matinya. 🙂

Lepas dari jembatan gantung kita masuk deh ke area taman dimana banyak spot foto dan selfie. Kalau Sahabats pengen puas foto ada baiknya datang pas weekdays aja deh, soalnya kalo weekend kebayang kan ramenya. Lupa deh sama aturan jaga jarak. Ya meskipun outdoor sih, sirkulasi udara bagus, tapi tetep jaga jarak sebisa mungkin ya.

Forest Kopi rencananya bakal bikin semacam glamping gitu deh. Sekarang masih on progress, ntar kalau udah jadi bakalan kami coba nginep sini ya. Meanwhile baru bisa foto di depan villanya aja sambil ngopi part two. Saat kami tiba di Forest Kopi hari sudah beranjak sore dan karena mendung dan berkabut lampu mulai dinyalakan.

Seketika suasana jadi makin romantis deh. Alunan musik nan lembut, kabut beranjak naik bersama dengan hawa dingin pegunungan. Konsep back to nature yang diusung memang pas banget sih mengingat Forest Kopi ada di tengah hutan pinus. Siapa juga yang nggak pengen duduk santai menikmati kopi dengan background yang sekece ini? Betah deh berlama-lama.

Pilihan menu di Forest Kopi juga beragam sih dan lebih banyak pilihan makanan beratnya. Jadi kalau emang Sahabats mengangedakan makan siang bareng keluarga, teman, atau mo bikin event memang lebih pas di Forest Kopi ketimbang di Metsa Kopi. Selain ngopi bisa berburu foto juga. Anak-anak juga pastinya nyaman karena tempatnya juga nggak kalah nyaman dan pilihan makanannya banyak.

So … I think both Forest Kopi and Metsa Kopi are highly recommended. Dan serunya bisa dalam sekali kunjungan menikmati sensasi ngopi dengan suasana yang jauh beda dari kafe di kota. Sedikit tips buat Sahabats, kalau berkunjung ke sini charge dulu hape dan kamera sampe penuh supaya puas pepotoan. Pakai baju yang nyaman dan pas di hati. Last but not least, nikmati quality time bersama keluarga dan sahabat to the max ya Sahabats…

Gimana?? Pengen kan ngerasain sensasi ngopi di tengah hutan pinus? Cuuuzz langsung datang ke Forest Kopi yang terletak di Jl. Bandar-Batur, Kembanglangit, Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Untuk Rute Menuju Forest Kopi Batang bisa ditempuh dari Pusat Kabupaten Batang yang hanya berjarak sekitar 31 Km dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 53 menit. 

Thursday, October 21, 2021

Serunya Berkreasi Bersama si Kecil dan Faber Castell Art Series

Assalamualaikum Sahabats ….

Pandemi memang mempersempit ruang gerak kita semua termasuk anak-anak. Mereka harus membatasi semua kegiatan sosial bahkan nggak bisa leluasa bermain di alam bebas. Padahal fitrahnya anak kecil ya bermain. Jadi wajar kalau anak-anak tertekan, bahkan stress menghadapi pandemi. Sebagai orangtua apa yang bisa kita lakukan untuk anak. Hadir secara fisik dan mental untuk anak-anak. Sesederhana itu sih menurutku.

Tapi nyatanya, prakteknya nggak se-simple itu kan? Aku yakin semua orangtua merasakan frustrasi yang sama setiap harinya. Harus mendampingi anak sekolah daring sementara kerjaan rumah numpuk, belum lagi kerjaan kampus yang deadline nya udah di depan mata. Kalo boleh pengen teriak keras-keras tiap hari.

liburan keluarga

Sebagai pelengkap penderita, ada pak suami yang tetap sibuk dengan dunianya sendiri. Tutup pintu ruang kerja dan pasang papan nggak mau diganggu sampai jam kantor selesai, seolah nggak mengerti bahwa kita para ibu harus memikul beban berat dari pagi sampai pagi lagi. (eh kenapa jadi curcol begini ya hahaha)

Tahun ini harusnya Keumala sudah mulai sekolah di Play Group. Tapi karena situasi pandemi yang masih nggak jelas aku putuskan belajar home schooling ala-ala gitu deh. Kubilang ala-ala ya karena kurikulum aku sendiri yang buat, jamnya juga fleksibel tergantung aku selo-nya kapan.

Nah yang jadi masalah kalo pas aku sibuk sama kerjaanku sendiri dan Keumala pun terbengkalai. Akhirnya screen time mau nggak mau jadi “penyelamat.” Sedihnya kadang waktu screen time jadi bablas sementara tenaga Keumala yang berlebihan nggak tersalurkan. Walhasil tumbuh kembangnya jadi nggak maksimal.

Anak Jadi Korban Tersembunyi dari Pandemi Covid 19

Sadar kalo aku butuh upgrade ilmu untuk mendampingi Keumala selama masa pandemi, aku akhirnya ikutan Webinar Parenting Faber Castell & Soft Launching Creative Art Series 2 dengan tema Soft skill yang diperlukan anak di abad digital. Webinar ini diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2021 melalui zoom. Dari mengikuti webinar ini aku jadi paham betapa pentingnya menanamkan kreativitas pada anak di abad digital.

Pembicara pertama, Psikolog Yohana Theresia, M, Si mengungkapkan sebuah fakta menyedihkan bahwa anak-anak adalah korban terselubung dari pandemi Covid 19. Ketika perekonomian keluarga melemah, kesehatan keluarga terancam, konflik antar ayah dan ibu kerap terjadi sehingga akhirnya kita nggak sadar bahwa ada anak-anak yang juga jadi korban.

Sementara sabagian orangtua beranggapan screen time adalah win-win solution, padahal justru screen time inilah yang kelak bakalan jadi bom waktu bagi anak dan orangtua. Kok bisa? Ketika kita mendelegasikan pengasuhan anak pada gadget, kemampuan bicara anak justru akan terganggu (terutama pada balita).

Dampaknya, anak jadi sulit membuat keputusan, susah konsentrasi, punya masalah perilaku dan masalah fisik. Dan yang paling nyesek adalah penurunan kualitas hubungan orangtua – anak. Sampai di sini siapa yang masih nganggep gadget adalah win-win solution?

webinar faber castell
gangguan yang dialami anak akibat gadget

Kreativitas Sebagai Soft Skill yang Wajib Ditanamkan

So menurut Yohana Theresia penting bagi orangtua kembali melekatkan hubungan dengan anak sembari mengembangkan soft skill anak supaya mereka bisa tetap survive di era pandemi dan tentunya di masa depan. Salah satu soft skill terpenting yang harus dimiliki anak adalah kreativitas.

Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran. Seperti apa sih orang kreatif itu? Orang kreatif, menurut Yohana adalah mereka yang memaknai masalah dengan cara yang unik; berani mengambil resiko; dapat menyajikan ide yang berbeda (out of the box) dan tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah.

Kreativitas bukan bakat apalagi skill yang tetiba muncul dalam diri anak. Justru harus diasah sejak kecil dan sebagai orangtua kita bisa mendampingi anak-anak dengan beberapa cara seperti ini Sahabats:

  • Menghargai proses belajar
  • Mempersiapkan ruang khusus bagi anak untuk berkreasi dan bereksperimen
  • Memberi kebebasan pada anak
  • Memberi contoh nyata sebagai orang kreatif
  • Memberi berbagai sudut pandang dengan memperkaya pengetahuan anak
  • Suportif
  • Mengapresiasi usaha anak

Jadi clear ya Sahabats, kalau mau punya anak kreatif ya jadilah role model. Jadilah panutan nyata bahwa orang kreatif itu keren. 🙂 Semenjak ada Keumala aku jadi rajin buka buku parenting lagi dan mencoba menerapkan beberapa dalam pola asuhku setiap hari. Salah satu kurikulum ala-ala ku adalah bikin mainan DIY yang bisa dikerjakan bareng Keumala.

DIY membuat Jelly fish 🙂

Untuk jadi kreatif nggak perlu banyak modal, cukup dampingi anak kita melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya dengan menerapkan beberapa cara ini Sahabats:

  • Alternate Uses Task. Permainan sederhana tapi cukup menantang. Kita sebagai orangtua mengajak anak brainstorming dengan menyebutkan aneka manfaat dari suatu benda. Makin kreatif seorang anak maka makin banyak jawaban unik yang dapat diungkapkannya tentang manfaat suatu benda. Boleh lah dibantu pancing-pancing dikit ya. Makin sering main makin terasah kreativitas anak.
  • Guided Fantasy. menciptakan dunia fantasi melalui perantara buku. Kegiatan membacakan cerita dapat mengembangkan imajinasinya yang akan mendukung kreativitasnya. Makanya jadi ibu jangan males baca hahaha.
  • Open Ended Toys.Jenis mainan yang menawarkan cara main yang beragam seperti lego, playdough, dkk. Mainan semacam ini akan membantu dalam mengembangkan kreativitas anak.
  • Exposure to art activities. Berkesenian atau menciptakan sesuatu. Faber-Castell Creative Art Series merupakan contoh produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas anak.

Faber Castell Creative Art Series

Nah buat Sahabats yang lagi cari alternatif kegiatan seru di rumah sekaligus mengasah kreativitas anak, bisa juga memanfaatkan Faber Castell Creative Art Series. Ada banyak DIY seru yang bisa dicoba. Kebetulan di webinar kemarin ada juga workshop seru membuat jam dinding. Dipandu langsung sama tim kreatifnya Faber Castell lho.

Selama ini Sahabats pasti sudah kenal Faber Castell sebagai juaranya alat tulis ya. Dari kecil sampe emak-emak kalau cai stationary ya pasti Faber Castell, karena emag udah terjamin kualitasnya. Saat ini Faber Castell punya creative art series yang bisa manfaatkan untuk kegiatan si kecil di rumah. Serinya gemesh semua dong, bisa cek di IG @fabercastell_id.

Untuk kegiatan workshop kemarin kita semua praktek bikin jam dinding dari Faber-Castell Creative Art (CAT) Seri 2. Kegiatan ini cocok buat buat anak PAUD, TK, bahkan SD. Sambil berkreasi bisa belajar mengenal warna, menggunting, menempel, seru deh pokoknya.

Sahabats jangan anggap remeh aktivitas kreatif kaya gini buat anak karena banyak banget lho manfaatnya. Selain pastinya mengasah kreativitas, creative art serries juga melatih kemampuan motorik halus dan bisa dijadikan media untuk mengekspresikan emosi.

FYI, Produk Faber-Castell Creative Art Series 2 merupakan kelanjutan produk Creative Art Series yang pertama kali diluncurkan pada tahun lalu, produk ini diharapkan mengulangi kesuksesan dari edisi pertama.

Produk ini dikembangkan sesuai dengan melihat kondisi yang terjadi pada saat ini, dimana pandemik menyebabkan anak mengalami kebosanan, serta dengan produk ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk bisa meluangkan waktu bersama.

Adapun Creative Art Series 2 terdiri atas 4 (empat) produk, yakni Basketball Arcade, Glow in the Dark Clock, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set yang melengkapi edisi sebelumnya Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite dan 3D Frame Art.

Bikin prakarya gini bisa ajang melekatkan kembali komunikasi dan ikatan antara orangtua dan anak. Duduk manis nguprek prakarya waktu nggak berasa jalan hampir 2jam. Dapet deh quality time sama anak? Jangan lupa puji anak kita setelah menyelesaikan tugas ya. Ini penting untuk meningkatkan self esteem dan self confidence.

Belinya dimana si CAT ini? Cuzz aja kepoin  official store Faber-Castell di Tokopedia maupun Shopee. Setiap pembelian produk Faber Castell, kita akan dapat voucher yang bisa digunakan untuk ikut online workshop barengan Faber Castell. Pengeen kan pastinya? 🙂

Keseruan Workshop DIY Jam Dinding Glow in the Dark

Sesi terakhir dari webinar dan yang paling ditunggu-tunggu Keumala adalah sesi workshop membuat jam dinding glow in the dark. Semenjak dapet paketnya Keumala udah antusias banget pengen bikin, jadi semangat juga ngikutin step by step pembuatannya.

Seri Glow in the Dark Clock ini udah lengkap isinya, tinggal praktek aja. Ada cat akrilik, bubuk glow in the dark, template bagian-bagian siluet, lem untuk menempel dan juga kertas berisi panduan nomor-nomor bagian siluet. Peserta tinggal ngikutin arahan aja. Aku cuma bantu sedikit aja, selebihnya dikerjakan Keumala sendiri, termasuk bagian ngecat dan tempel-menempel.

Seneng banget dapat kesempatan bikin DIY jam glow in the dark bareng Faber Castell. Hari Sabtu di rumah aja tapi tetep berfaedah. Keumala happy bisa prakarya sekaligus belajar banyak hal, emak pun happy bisa berkegiatan positif dan seru sama Keumala. Thanks you so much Faber Castell. Insyaallah bakalan gabung webinarnya lagi. 🙂

Serunya Berkreasi Bersama si Kecil dan Faber Castell Art Series

Assalamualaikum Sahabats ….

Pandemi memang mempersempit ruang gerak kita semua termasuk anak-anak. Mereka harus membatasi semua kegiatan sosial bahkan nggak bisa leluasa bermain di alam bebas. Padahal fitrahnya anak kecil ya bermain. Jadi wajar kalau anak-anak tertekan, bahkan stress menghadapi pandemi. Sebagai orangtua apa yang bisa kita lakukan untuk anak. Hadir secara fisik dan mental untuk anak-anak. Sesederhana itu sih menurutku.

Tapi nyatanya, prakteknya nggak se-simple itu kan? Aku yakin semua orangtua merasakan frustrasi yang sama setiap harinya. Harus mendampingi anak sekolah daring sementara kerjaan rumah numpuk, belum lagi kerjaan kampus yang deadline nya udah di depan mata. Kalo boleh pengen teriak keras-keras tiap hari.

liburan keluarga

Sebagai pelengkap penderita, ada pak suami yang tetap sibuk dengan dunianya sendiri. Tutup pintu ruang kerja dan pasang papan nggak mau diganggu sampai jam kantor selesai, seolah nggak mengerti bahwa kita para ibu harus memikul beban berat dari pagi sampai pagi lagi. (eh kenapa jadi curcol begini ya hahaha)

Tahun ini harusnya Keumala sudah mulai sekolah di Play Group. Tapi karena situasi pandemi yang masih nggak jelas aku putuskan belajar home schooling ala-ala gitu deh. Kubilang ala-ala ya karena kurikulum aku sendiri yang buat, jamnya juga fleksibel tergantung aku selo-nya kapan.

Nah yang jadi masalah kalo pas aku sibuk sama kerjaanku sendiri dan Keumala pun terbengkalai. Akhirnya screen time mau nggak mau jadi “penyelamat.” Sedihnya kadang waktu screen time jadi bablas sementara tenaga Keumala yang berlebihan nggak tersalurkan. Walhasil tumbuh kembangnya jadi nggak maksimal.

Anak Jadi Korban Tersembunyi dari Pandemi Covid 19

Sadar kalo aku butuh upgrade ilmu untuk mendampingi Keumala selama masa pandemi, aku akhirnya ikutan Webinar Parenting Faber Castell & Soft Launching Creative Art Series 2 dengan tema Soft skill yang diperlukan anak di abad digital. Webinar ini diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2021 melalui zoom. Dari mengikuti webinar ini aku jadi paham betapa pentingnya menanamkan kreativitas pada anak di abad digital.

Pembicara pertama, Psikolog Yohana Theresia, M, Si mengungkapkan sebuah fakta menyedihkan bahwa anak-anak adalah korban terselubung dari pandemi Covid 19. Ketika perekonomian keluarga melemah, kesehatan keluarga terancam, konflik antar ayah dan ibu kerap terjadi sehingga akhirnya kita nggak sadar bahwa ada anak-anak yang juga jadi korban.

Sementara sabagian orangtua beranggapan screen time adalah win-win solution, padahal justru screen time inilah yang kelak bakalan jadi bom waktu bagi anak dan orangtua. Kok bisa? Ketika kita mendelegasikan pengasuhan anak pada gadget, kemampuan bicara anak justru akan terganggu (terutama pada balita).

Dampaknya, anak jadi sulit membuat keputusan, susah konsentrasi, punya masalah perilaku dan masalah fisik. Dan yang paling nyesek adalah penurunan kualitas hubungan orangtua – anak. Sampai di sini siapa yang masih nganggep gadget adalah win-win solution?

webinar faber castell
gangguan yang dialami anak akibat gadget

Kreativitas Sebagai Soft Skill yang Wajib Ditanamkan

So menurut Yohana Theresia penting bagi orangtua kembali melekatkan hubungan dengan anak sembari mengembangkan soft skill anak supaya mereka bisa tetap survive di era pandemi dan tentunya di masa depan. Salah satu soft skill terpenting yang harus dimiliki anak adalah kreativitas.

Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran. Seperti apa sih orang kreatif itu? Orang kreatif, menurut Yohana adalah mereka yang memaknai masalah dengan cara yang unik; berani mengambil resiko; dapat menyajikan ide yang berbeda (out of the box) dan tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah.

Kreativitas bukan bakat apalagi skill yang tetiba muncul dalam diri anak. Justru harus diasah sejak kecil dan sebagai orangtua kita bisa mendampingi anak-anak dengan beberapa cara seperti ini Sahabats:

  • Menghargai proses belajar
  • Mempersiapkan ruang khusus bagi anak untuk berkreasi dan bereksperimen
  • Memberi kebebasan pada anak
  • Memberi contoh nyata sebagai orang kreatif
  • Memberi berbagai sudut pandang dengan memperkaya pengetahuan anak
  • Suportif
  • Mengapresiasi usaha anak

Jadi clear ya Sahabats, kalau mau punya anak kreatif ya jadilah role model. Jadilah panutan nyata bahwa orang kreatif itu keren. 🙂 Semenjak ada Keumala aku jadi rajin buka buku parenting lagi dan mencoba menerapkan beberapa dalam pola asuhku setiap hari. Salah satu kurikulum ala-ala ku adalah bikin mainan DIY yang bisa dikerjakan bareng Keumala.

DIY membuat Jelly fish 🙂

Untuk jadi kreatif nggak perlu banyak modal, cukup dampingi anak kita melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya dengan menerapkan beberapa cara ini Sahabats:

  • Alternate Uses Task. Permainan sederhana tapi cukup menantang. Kita sebagai orangtua mengajak anak brainstorming dengan menyebutkan aneka manfaat dari suatu benda. Makin kreatif seorang anak maka makin banyak jawaban unik yang dapat diungkapkannya tentang manfaat suatu benda. Boleh lah dibantu pancing-pancing dikit ya. Makin sering main makin terasah kreativitas anak.
  • Guided Fantasy. menciptakan dunia fantasi melalui perantara buku. Kegiatan membacakan cerita dapat mengembangkan imajinasinya yang akan mendukung kreativitasnya. Makanya jadi ibu jangan males baca hahaha.
  • Open Ended Toys.Jenis mainan yang menawarkan cara main yang beragam seperti lego, playdough, dkk. Mainan semacam ini akan membantu dalam mengembangkan kreativitas anak.
  • Exposure to art activities. Berkesenian atau menciptakan sesuatu. Faber-Castell Creative Art Series merupakan contoh produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas anak.

Faber Castell Creative Art Series

Nah buat Sahabats yang lagi cari alternatif kegiatan seru di rumah sekaligus mengasah kreativitas anak, bisa juga memanfaatkan Faber Castell Creative Art Series. Ada banyak DIY seru yang bisa dicoba. Kebetulan di webinar kemarin ada juga workshop seru membuat jam dinding. Dipandu langsung sama tim kreatifnya Faber Castell lho.

Selama ini Sahabats pasti sudah kenal Faber Castell sebagai juaranya alat tulis ya. Dari kecil sampe emak-emak kalau cai stationary ya pasti Faber Castell, karena emag udah terjamin kualitasnya. Saat ini Faber Castell punya creative art series yang bisa manfaatkan untuk kegiatan si kecil di rumah. Serinya gemesh semua dong, bisa cek di IG @fabercastell_id.

Untuk kegiatan workshop kemarin kita semua praktek bikin jam dinding dari Faber-Castell Creative Art (CAT) Seri 2. Kegiatan ini cocok buat buat anak PAUD, TK, bahkan SD. Sambil berkreasi bisa belajar mengenal warna, menggunting, menempel, seru deh pokoknya.

Sahabats jangan anggap remeh aktivitas kreatif kaya gini buat anak karena banyak banget lho manfaatnya. Selain pastinya mengasah kreativitas, creative art serries juga melatih kemampuan motorik halus dan bisa dijadikan media untuk mengekspresikan emosi.

FYI, Produk Faber-Castell Creative Art Series 2 merupakan kelanjutan produk Creative Art Series yang pertama kali diluncurkan pada tahun lalu, produk ini diharapkan mengulangi kesuksesan dari edisi pertama.

Produk ini dikembangkan sesuai dengan melihat kondisi yang terjadi pada saat ini, dimana pandemik menyebabkan anak mengalami kebosanan, serta dengan produk ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk bisa meluangkan waktu bersama.

Adapun Creative Art Series 2 terdiri atas 4 (empat) produk, yakni Basketball Arcade, Glow in the Dark Clock, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set yang melengkapi edisi sebelumnya Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite dan 3D Frame Art.

Bikin prakarya gini bisa ajang melekatkan kembali komunikasi dan ikatan antara orangtua dan anak. Duduk manis nguprek prakarya waktu nggak berasa jalan hampir 2jam. Dapet deh quality time sama anak? Jangan lupa puji anak kita setelah menyelesaikan tugas ya. Ini penting untuk meningkatkan self esteem dan self confidence.

Belinya dimana si CAT ini? Cuzz aja kepoin  official store Faber-Castell di Tokopedia maupun Shopee. Setiap pembelian produk Faber Castell, kita akan dapat voucher yang bisa digunakan untuk ikut online workshop barengan Faber Castell. Pengeen kan pastinya? 🙂

Keseruan Workshop DIY Jam Dinding Glow in the Dark

Sesi terakhir dari webinar dan yang paling ditunggu-tunggu Keumala adalah sesi workshop membuat jam dinding glow in the dark. Semenjak dapet paketnya Keumala udah antusias banget pengen bikin, jadi semangat juga ngikutin step by step pembuatannya.

Seri Glow in the Dark Clock ini udah lengkap isinya, tinggal praktek aja. Ada cat akrilik, bubuk glow in the dark, template bagian-bagian siluet, lem untuk menempel dan juga kertas berisi panduan nomor-nomor bagian siluet. Peserta tinggal ngikutin arahan aja. Aku cuma bantu sedikit aja, selebihnya dikerjakan Keumala sendiri, termasuk bagian ngecat dan tempel-menempel.

Seneng banget dapat kesempatan bikin DIY jam glow in the dark bareng Faber Castell. Hari Sabtu di rumah aja tapi tetep berfaedah. Keumala happy bisa prakarya sekaligus belajar banyak hal, emak pun happy bisa berkegiatan positif dan seru sama Keumala. Thanks you so much Faber Castell. Insyaallah bakalan gabung webinarnya lagi. 🙂

Tips dan Solusi Penyimpanan Barang Sesuai Kebutuhan Usaha dengan Rak Gudang Terbaik dari KITARACK

  Assalamualaikum Sahabats.... Dalam menjalankan usaha, pengelolaan penyimpanan barang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya s...