“Lombok? Wuedan sampeyan iku. Liburan ke Lombok iku mahal.”
Dengan logat Suroboyoan yang kental seorang teman menanggapi ceritaku yang berencana backpackingan ke Lombok. Kebayakan orang bilang Lombok itu destinasi liburannya orang berduit. Lihat aja bule yang berseliweran disana, itu menegaskan kalo semua tarif di Lombok pasti disesuaikan dengan kantong para bule yang pastinya jauh dari kantong kami. Tapi aku mah nekad aja. Seperti kebayakan rencana travelingku yang memang selalu nekad. Nunggu tabungan penuh, keburu tua. Jadi bismilah aja, berbekal rasa nekad dan tekad yang besar kami tetap keukeh family backpacking ke Lombok.
Assalamualaikum Sahabats …
Sebenernya ini semacam bayar utang ke Nadia sih. Sebelum pindah dari Sidoarjo kami sempet menjanjikan ngajakin Nadia ke Museum Angkut, salah satu theme park baru di kota Batu. Tapi apalah daya sampe hari kepindahan kami ke Semarang belum juga kesampean. Jadi pas abang ngajakin jalan ke Batu, Museum Angkut jadi prioritas kami.
Beda dengan theme park yang ada di sekitarnya, Museum Angkut buka siang hari. Jam operasional Museum Angkut dimulai pada jam 12.00 – 20.00 dan karena pagi-pagi banget kami udah siap jadi sambil nunggu siang kami pengen nostaligia di Selecta. Ceritanya ada disini yah.
Assalamualaikum sahabats …
Buat para pengunjung setia Momtraveler pasti udah tahu banget deh kalau aku itu pecinta pantai. Siapa juga sih yang nggak cinta dan suka sama pemandangan laut lepas dan gemerlap air laut yang biru bersemu tosca dibingkai langit yang biru merona. My favorite view in the whole world. Untungnya mencari pemandangan seperti ini di Indonesia itu bukan hal yang sulit. 🙂
Sahabats pernah nggak dinyinyirin karena posting foto di luar negeri? Pernah nggak dibilang nggak nasionalis hanya lebih memilih traveling keluar negeri daripada negeri sendiri? Sempet beberapa kali membaca thread di sosmed tentang ini. Dengan mudahnya tuduhan nggak nasionalis itu dilemparkan ke orang-orang yang “pamer” foto overseas traveling mereka yang kemudian dibales dengan komentar, “sirik tanda tak mampu.”
Assalamualaikum sahabats 🙂
Jadi blogger itu memang sesuatu banget ya. Dapet banyak sahabat dan ilmu baru, dan bonusnya dapat job review dan undangan dari berbagai pihak. Seperti salah satunya yang aku datangi kemarin mewakili komunitas Blogger Gandjel Rel di Semarang. Mumpung masih liburan semester dan banyak waktu luang, pengen memaksimalkan waktu ketemu banyak blogger keren di Semarang. 🙂
Assalamualaikum Sahabats 🙂
Melanjutkan road trip kami dari pemberhentian pertama di Pacitan, perjalanan kami berhenti di kota tujuan kedua. Malang, one of my favorite city. Siapa sih yang nggak cinta sama Malang? Kotanya cantik, udaranya sejuk, makanannya enak, dan yang paling sip nih banyak tempat seru untuk di jelajahi. Dan salah satu tempat favorit adalah Selecta, yang jaraknya cuma selemparan batu dari kota Malang. 🙂
Assalamualaikum Sahabats …
Sahabats punya rencana liburan ke Jawa Tengah? Coba deh mampir ke ibukota Jawa Tengah, yup itu lho Semarang. Selain menyiapkan itinerary dan perlengkapan untuk bernarsis ria kalian juga harus nyiapin perut. Yes … foget about all those fat and enjoy Semarang signature dishes.
Assalamualaikum Sahabats 🙂
Tumbu Ketemu Tutup. Sahabats pernah nggak mendengar pepatah Jawa itu? kurang lebih artinya dua orang yang saling melengkapi. Ya persis seperti aku dan abang hehehe. Yang satu hobby nggak bisa diem alias hobby pecicilan, yang satunya lagi hobby nyetir. Pas lagi pengen kelilingan selalu ada supir yang siap menemani, dan tentu saja si merah yang sudah dengan setia mengantar kami. Dari mulai jalur yang standar sampai jalur-jalur ajaib khas Indonesia (jalan berlubang, sempit, kelok-kelok, you name it we’ve done them all). We’re like the dynamic trio. 🙂
Assalamualaikum Sahabats 🙂
Setuju nggak sih kalau aku bilang setiap perjalanan itu mendekatkanmu pada Allah? Kalau menurutku sih iya banget. Coba deh sejenak keluar dari rutinitas dan menikmati ciptaan Allah yang luar biasa indahnya, beberapa diantara bahkan luar biasa menakjubkan. Hijaunya pepohonan, gemericik air terjun yang tersembunyi di balik gunung, atau birunya lautan lepas. Subhanallah … sempurna nian ya ciptaan Allah itu. 🙂 Nah .. kalau kita biasa menemukan air terjun ngumpet di balik pegunungan, ternyata ada lho air terjun yang letaknya persis di depan bibir pantai.
“Pacitan aja yuk,” kata abang suatu malam sepulangnya dari shalat tarawih.
Tawaran itu langsung aku sambut dengan gegap gempita dong. Tahun ini kami memutuskan nggak mudik ke Banda Aceh dulu. Apalagi alasannya kalau bukan dompet yang lagi tipis, lagipula tahun kemarin kami udah pulang juga sih. Daripada jamuran sampai kaku hati karena bengong di rumah pas lagi liburan, kami putuskan membuat rencana liburan untuk melupakan rasa rindu kampung halaman.
Assalamualaikum Sahabats … 🙂
Fyuuuhh… blog berdebu sangat nih gegara 2 minggu ga updet. Maklum lah lagi liburan kan, waktu yang selalu dirindukan momtraveler hehehe. Anyway … mumpung masih Syawal izinkan daku mengucap maaf lahir batin buat semua pengunjung tercinta ya. Semoga kehidupan kita jadi semakin baik dan barakah. Amiiiinnn……
Oke … lanjut ke agenda semula, seperti biasa mari kita jalan-jalan. 🙂 Karena tahun ini kami nggak mudik ke Banda Aceh jadi kami jalan di sekitaran Semarang aja. Setelah silaturahmi ke rumah saudara kami melipir ke sebuah tempat makan yang cukup kondang di Salatiga. Resto ini selalu jadi incaran para pecinta kuliner dan katanya sih kita bakalan dapat bonus suasana yang beda dari restoran lain. Hhmmm … jadi penasaran kaann???
Sahabats pasti sudah pernah mendengar pepatah “Gajah di pelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan tampak” kan? Nggak perlu lah ya dijelaskan panjang lebar apa arti paribahasa ini, pokoknya kalo nggak ngerti mah berarti pelajaran bahasa Indonesia dulu nggak lulus. 😛 Ngomong-ngomong soal peribasa tadi, aku baru tersadar kalau ternyata aku sedang mengalami hal persis seperti itu.
Assalamualaikum Sahabats….
Hari Sabtu terakhir sebelum bulan Ramadan dimulai aku dan beberapa teman-teman kantor ngebolang ke Magelang, Jawa Tengah. Jadi ceritanya selain mengajar di Fakultas, aku juga jadi instruktur di UPT. Pengembangan Bahasa Internasional di Unissula. Sudah beberapa bulan kami berjibaku dan gelundungan mengajar kelas TOEFL dalam jumlah yang cukup besar. Capek lahir batin itu udah pasti, tapi untungnya UPT. Bahasa selalu sayang dan care sama para instruktur. Dan terbukti pagi itu kami digiring untuk jalan-jalan ke Magelang. 🙂
