Pringsewu, Resto Ala Vintage di Kota Lama Semarang

Assalamualaikum Sahabats …

Traveling ke Semarang nggak akan lengkap rasanya tanpa menjelajahi kota lama Semarang. Kota Lama bisa dibilang salah satu trade mark andalan wisata Semarang. Selain hunting foto dengan background bangunan tua nan cantik, ternyata ada lho tempat makan dan hangout yang kece di Kota Lama Semarang. Yups, aku kenalin nih Resto Pringsewu yang berlokasi di jl. Suari no. 10 – 12, Semarang.

pringsewu semarang

Kalau Sahabats sudah familiar sama icon kota lama, Gereja Blenduk, nah resto Pringsewu ini letaknya cukup dekat lho. Cukup berjalan beberapa menit saja dan voila, Sahabats akan menemukan bangunan klasik yang kini dialingfungsikan menjadi Resto Pringsewu.

Resto Pringsewu bertema Vintage

Usut punya usut ternyata bangunan tua dengan jendela besar bercat hitam ini dahulu adalah kantor milik pengusaha gula yang juga dikenal sebagai Raja Gula di kota Semarang, Oei Tiong Ham. Dikutip dari tirto.id, kelompok bisnis Oei Tiong Ham merupakan kelompok bisnis Tionghoa terbesar di Asia Tenggara. Yoshihara Kunio juga menyebut hal sama dalam Konglomerat Oei Tiong Ham: Kerajaan Bisnis pertama di Asia Tenggara (1992). Total kekayaannya diperkirakan mencapai 200 juta gulden. Surat kabar De Locomotief, yang terbit di Semarang, menyebut Oei Tiong Ham sebagai “The Richest man between Shanghai and Australia.”

pringsewu semarang



Angkat topi buat pengelola Resto Pringsewu Semarang yang tidak hanya berhasil merenovasi bangunan tua bersejarah ini, tapi juga mampu menjaga isi bangunan, termasuk barang-barang peninggalan si raja gula, Oei Tiong Ham, seperti misalnya brankas beli yang usianya mungkin sudah ratusan tahun ya. Kebayang dong kita makan sambil menikmati suasana yang vintage banget, plus bisa nambah ilmu mengenai Sejarah kota Semarang. Cuma di Resto Pringsewu Semarang kita bisa mendapatkan pengalaman seru kek begini kan? 🙂

pringsewu semarang
Foto by @mecthadeera

Oya di Resto Pringsewu ada satu tempat khusus yang namanya Teraz Oei Tiong Ham. Di Teraz Oei Tiong Ham ini kita bisa nongkrong cantik sambil ngopi dan nyemil berbagai menu pilihan yang endeus setelah lelah menjelajahi kota lama Semarang.

Beragam Pilihan Menunya

Kalau gedungnya Resto Pringsewu udah juara, gimana dengan menunya? Seperti Resto Pringsewu lainnya, cabang Resto Pringsewu di Semarang ini juga menawarkan menu yang buanyak dan enyaaak lho Sahabats. Ada pilihan menu yang bisa dibeli satuan dan bisa juga pesan yang prasmanan kalau Sahabats mau ngadain event di Resto Pringsewu ini.

pringsewu semarang
foto by IG @pringsewu_semarang

Meriahnya Perayaan Ultah Gandjel Rel yang Keempat

Nah ngomongin soal menu prasmanan, 22 Februari 2019 kemarin komunitas blogger perempuan terkece di Semarang, Gandjel Rel merayakan ultahnya yang keempat di Resto Pringsewu dong. Para founder tahu banget kalau kami para blogger doyan foto, so dipilih lah Resto Pringsewu yang Instagramable buat jadi venue event kali ini. Dan bener dong, sebelum event dimulai kami beredar buat foto-foto cantik.

pringsewu semarang

Acara ultah kali ini bertabur hadiah dan padat gizi. Gizi buat para peserta terpenuhi dengan aneka menu lezat ala Pringsewu and I have to admit kalau tumpeng nasi kuning yang juga made by Pringsewu juara banget. nasi kuningnya enyaak dan lauknya banyaaakk.

Tumpeng ultah Gandjel Rel

Nggak hanya gizi raga yang terpenuhi di hari ultah gandjel Rel, tapi juga gizi untuk otak. Kami para penulis dan blogger ini paling happy dan semangat untuk nambah ilmu. Apalagi kalau yang sharing ilmu adalah pakar atau penulis terkenal seperti GusMul atau nama bekennya @Agusmagelangan. tau dong GusMul penulis buku bestseller Jomblo Hapal Pancasila dan redaktur Mojok.co

GusMul berbagi tips menulis kreatif yang ternyata idenya bisa diambil disekitar kita. Nggak butuh tools khusus bahkan modal besar untuk menulis, asalkan jeli menangkap ide yang betebaran disekitar kita. Menulis kreatif juga butuh diksi yang nggak biasa, dengan rutin menulis insyaallah kita akan menemukan diksi unik yang mungkin bisa jadi signature khas kita sebagai penulis. Eh siapa tahu tulisan yang kita bikin itu menginspirasi orang lain dan bahkan diambil untuk dikutip, pasti seneng dong ya. Last but not least carilah sudut pandang yang out of the box alias anti mainstream.



Alhamdhulilah seneng banget deh bisa ikut merayakan ultah Gandjel Rel tahun ini. Rindu sama temen-temen terobati, dapet ilmu baru, bawa pulang banyak hadiah, dan makan enyaaakk. Udah pas banget deh Resto Pringsewu ini dijadikan venue event karena selain bangunannya yang klasik, menunya juga endeus. Kayanya aku bakalan balik lagi deh ke Resto Pringsewu buat nongki cantik di Teraz Oei Tiong Ham.



3 Replies to “Pringsewu, Resto Ala Vintage di Kota Lama Semarang”

  1. Kalau balik lagi ke Pringsewu, semoga teringat daku yg rindu traktiran mba Muna. Masih nyimpan nomorku,kan?

  2. Iya, cakep ya restonya vintage dan bersejarah juga jadi pas banget buat event kita..sayangnya waktu itu terasnya belum buka ya, karena masih siang..

  3. Assalamualaikum Mom..
    Mau nanya..saat mom ke banyumili..tas bawaan (besar) langsung ditaruh di gazebo ya? Tidak ada penitipan barang/tas?
    Trimakasih

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.