Assalamualaikum Sahabats …
Ada yang ngerasa Ramadan kali ini berasa cepet banget nggak sih? Rasanya baru kemarin terawih hari pertama, tetiba udah hampir hari ke 20 aja. Selama 2 minggu ini target Ramadan apa saja yang sudah Sahabats berhasil laksanakan. Perlu nggak sih membuat target khusus selama Ramadan?
Kalau tahun baru biasanya disambut dengan membuat resolusi tahunan, bulan Ramadan pun biasanya nggak jauh dari target dan resolusi. Tujuannya bagus sih, supaya kita semangat dan memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan yang cuma datang setahun sekali.
Bikin Target Ramadan, Perlu Nggak sih?
Aku sih iyes ya. Ibarat kata saat bulan Ramadan Allah lagi kasih promo yang jor-joran. Semua ibadah berlipat ganda pahalanya. Jadi alangkah ruginya kalau Ramadan berlalu begtu saja tanpa kita bisa berhasil meraih promo dari Allah semaksimal mungkin.
Membuat target Ramadan akan memudahkan kita untuk fokus pada capaian yang kita harapkan. Nah kalau aku sendiri biasanya mulai bikin target dari apa yang ingin aku capai dulu. Dengan mengetahui capaian yang kita inginkan membuat target pastinya jadi lebih mudah.
Dulu aku punya banyak target Ramadan. Alhamdhulilah ada yang tercapai dan banyak juga yang nggak tercapai. Biasanya gagal karena gaspol di awal Ramadan, walhasil semangat menurun di akhir Ramadan karena banyak godaan.
Tahun ini aku bikin target yang realistis aja. Dengan kemampuanku dan waktu yang aku miliki. Satu hal yang jadi parameter targetku adalah “meningkatkan yang wajib dan merutinkan yang sunnah.”
Target Utama Ramadan: Meningkatkan Kualitas Ibadah Wajib
Ketika Ramadan biasanya orang fokus mengejar ibadah sunnah. Saking semangatnya justru ibadah wajib jadi keteteran. Nah ini pemikiran kebalik menurutku. Utamakan dulu yang wajib. Insyaallah habit akan terbentuk. Lanjut ibadah sunnah pun jadi nggak ada kesulitan.
Meningkatkan kualitas ibadah wajib aku mulai dari shalat 5 waktu. Shalat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim. Sebisa mungkin aku usahakan untuk shalat tepat waktu. Begitu denger adzan, cuuzz persiapan untuk shalat. Di rumah ataupun pas lagi di kampus, aku coba terapkan displin dan tepat waktu perihal shalat 5 waktu.
Sebelum shalat jangan lupa diawali dengan wudhu. Pun bukan sembarang wudhu tapi sesuai ajaran Rasulullah SAW. Seperti kata ustadz Adi HIdayat kunci shalat khusyuk adalah mengawalinya dengan wudhu yang sempurna. Dimulai dari niat, mengikuti tatacara wudhu yang baik, sampai baca doa wudhu setelah selesai wudhu. Insyaallah wudhu yang sempurna akan memudahkan kita shalat khusyuk
Ketika meniatkan memperbaiki shalat, aku hanya menerapkan target disiplin shalat untuk diri sendiri. Pas di rumah ngajakin adek Keumala shalat berjamaah sementara abang rutin ke masjid. Alhamdhulilah sekarang kalau adzan nggak perlu pakai dirayu atau diingatkan sudah langsung ngikut shalat jamaah.
Jadi inget pesan seorang pakar parenting. Inti dari parenting itu ya jadilah role model yang baik dalam hal apapun. Anak-anak nggak akan pernah gagal dalam meniru apapun yang dilakukan orangtuanya. Baik buruk anak kita ya tergantung contoh apa yang kita berikan pada mereka.
Selain shalat aku juga berusaha memperbaiki puasaku. Kadang suka merasa puasaku masih B aja. Puasa fisik tapi masih gampang emosi, nggak sabaran, kadang ngomongin orang, hiks. Jadi galau apakah puasaku selama ini diterima Allah? So PR besarku itu mengelola emosi dan perbanyak stok sabar. Harapannya nilai puasaku bisa meningkat di mata Allah.
Target Ramadan: Merutinkan dan Membiaskan Amalan Sunnah
Sederhananya sunnah Rasul adalah segala sesuatu yang datang dari Rasulullah SAW yang berupa masalah akidah, iman, surga, neraka, dan masalah fikih. Sunnah juga meliputi segala sesuatu yang datang dari Nabi SAW yang berupa ucapan, perbuatan, atau ketetapan.
Para ulama berpendapat mengerjakan sunnah akan mendapatkan pahala. Namun jika tidak dikerjakan tidak akan mendapakan doa. Meskipun nggak berdosa bila meninggalkan sunnah tapi rasanya rugi banget ya Sahabats. Apalagi di bulan Ramadan ketika Allah obral pahala.
Siapa juga yang bisa menjamin ibadah wajib kita sudah sempurna dan diterima Allah? Karena kita nggak pernah tahu pasti apakah ibadah kita diterima Allah, jadi memperbanyak stok ibadah adalah jalan ninjanya. Saat ini niatku sekecil apapun ibadah sunnah yang kulakukan harapannya bisa jadi penambal sulam kekurangan ibadah wajibku.
Untuk ibadah sunnah aku mulai dari memperbanyak shalat sunnah. Mulai dari shalat sunnah Rawatib, shalah dhuha, shalat tarawih, dan shalat tahajud. Harapanku dengan memperbanyak sunnah bisa lebih mendekatkan diri pada Allah sehingga ampunan dan rahmat Allah turun kepadaku. Aamiin ya Rab.
Next, ibadah sunnah yang nggak boleh terlewat saat Ramadan adalah tilawah Qur’an. Ramadan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an jadi sudah semestinya fokus ibadah kita adalah meningkatkan tilawah. Minimal aku selalu targetkan 1 kali khatam Qur’an. Syukur bisa lebih.
Cara termudah untuk bisa khataman selaman Ramadan adalah menerpkan one day one juz. Membacanya bisa dicicil 2 -3 lembar selepas shalat 5 waktu. Kadang aku lebihkan juga jadi kalau pas haid tetep nggak ketinggalan target.Selain shalat sunnah dan tilawah, aku juga meruntinkan dzikir pagi sore, dan sadaqah.
FYI amalan sunnah bukan hanya ibadah yang aku sebutkan di atas, tapi juga kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. hal yang sederhana dan mudah dilakukan tapi mendatangkan pahala.
Beberapa sunnah yang aku coba terapkan adalah mengakhirkan sahur, menyegerakan dan berdoa saat buka puasa, memberi makan orang yang berpuasa, mengucap salam, mengawali semua aktivitas dengan bismilah, gunting kuku di hari Jumat, dan masih banyak lagi. Semoga hal kecil yang rutin dilakukan kelak akan memperberat timbangan kebaikanku.
Yang Berat Itu Istiqamah
Istiqomah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sikap konsisten seseorang terhadap berbagai hal, seperti beribadah, sikap, perkataan, dan lainnya. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti istiqomah (KBBI=istikamah) adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
Apapun target yang kita pasang nggak akan terlaksana tanpa bekal istiqamah. Gampang diucapkan tapi beraat banget dilakukan. PR terbesarku adalah memelihara semangat agar bisa terus istiqamah meningkatkan ibadah. Pun ketika Ramadan sudah usai.
Namanya manusia iman bisa up and down bahkan saat Ramadan. Dalam salah satu ceramahnya ustadz Adi Hidayat pernah mengajarkan kebiasaan itu akan terbentuk setelah kita melakukan sesuatu minimal selama 40 hari berturut-turut.
Menurut beliau kalau mau istiqamah bangun tahajud tiap malam, mulai dengan full bangun malam selama 40 hari. Saat haid tetap paksakan bangun. gani shalat dengan dzikir. Setelah 40 hari kebiasaan tersebut insyaallah akan terbentuk dengan sendirinya. bahkan tanpa bantuan alarm tubuh akan terbiasa bangun pada jam yang telat kita atur. Aku sudah mencoba praktek tips dari beliau sejak sebelum Ramadan dan alhamdhulilah aku merasa bangun malam jadi lebih mudah.
Untuk tilawah supaya lebih semangat aku selalu coba memecut diri dengan berkaca sama si kakak yang saat ini lagi di pondok. Tahun kemarin kakak bisa khatam 5 kali sementara mamaknya cuma bisa 1,5 kali (soalnya yang kedua cuma behasil sampe juz 20 hiks). Setidaknya tahun ini bisa 2 kali lah.
Berlomba-lomba lah dalam kebaikan. Termasuk memasang target terbaik ketika Ramadan. Aku pun mengajak abang suami dan membiasakan adek Keumala untuk meningkatkan ibadah sebisanya. Untuk Keumala membiasakan dia ngaji 1x sehari aja udah bagus. Ditambah rutin shalat tawarih, shalat dhuha, menambah hafalan setiap hari, sudah cukup banget sebagai permulaan.
Semoga ke-istiqamahan bisa kupelihara sampai usai Ramadan. Aku anggap bulan Ramadan sebagai :bulan menggembleng diri.” Berhasil melalui bulan Ramadan dengan baik insyaallah kebiaaan baik akan terbawa di bulan-bulan berikutnya.
Oya, target apa yang sahabats buat di Ramadaan 2024 kali ini? Semoga apapun itu bisa terwujud ya Sahabats. Bismilah yuk kita pasti bisa yuk…
baca ini jadi tersindir. target ibadah di awal ramadhan banyak yang kendoor. so far tahajjudnya sama terawehnya yang konsisten. tp tetiba kepotong halangan hehe
Betul, yang berat bangeeeet itu istiqomah. Memulainya bisa jadi mudah sekali. Aku pun berusaha memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan dan seterusnya aamiin. Sholat2 sunah dll mesti digaskeun tentunya. Semoga dapat ridha dan pahal dari Allah SWT 🙂
Bulan ramadan adalah bulan kebaikan yang penuh dengan pahala. Berlomba-lomba dalam kebaikan dan meningkatkan ibadah adalah hal yang wajib dan penting dilakukan. Semoga kita selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah wajib maupun sunnah.
Semoga semua target ramadannya tercapai yaa, apalagi di 10 hari terakhir ini. Bener2 digaspol ibadahnya, mumpung ramadan. Makasih tips buat khatam qur’an-nya, insya Allah dipraktekkan.
penting banget sih buat aku pribadi untuk bikin target-target pribadi disetiap bulan ramadan, semoga tahun ini targetnya terpenuhi ya. Yang masih jadi PR aku tuh untuk solat tajahud selama ramadan ni huhuhu
yang berat itu istiqomah, apalagi menjelang akhir ramadhan ini.
sepuluh hari terakhir itu godaannya emang banyak banget ya. makannya pahalanya luar biasa
Istiqomah itu memang berat mbak, ini juga yang saya alami dan rasakan. Kayaknya saya terlalu ngegas di awal, makin mendekati idul fitri, makin meleyot.
Kebetulan rumah dekat mushola, tiap abis tarawih dan abis subuh ada yang tadarus dengan pengeras suara. Tiap sudah masuk juz 30, suami langsung mengingatkan saya “Lah, yang di mushola sudah mau khatam (lagi), kita masih segini aja dapatnya”
niat di awal ramadan tahun ini sama denganmu mak, alhamdulillah meski bolong2 tapi masih bisa dijalani, kalo target khatam quran wajib sih, bismillah semoga bisa khatam, hari ini sudah masuk juz 29
Mbaaaa makjleebb bangett ini mbaa.
aku di awal Ramadan batereku full.
sekaraanggg ngos2an bgt
mau semangat lagii ah.
Btw, aku setuju bgt dgn poin ini: Inti dari parenting itu ya jadilah role model yang baik dalam hal apapun. Anak-anak nggak akan pernah gagal dalam meniru apapun yang dilakukan orangtuanya.
Masya Allah… tos dulu kita mak, aku pun sama tahun ini ingin memaksimalkan ramadan agar lebih baik lagi ibadahnya. Bulan Ramadan tuh memang jadi cara lagi untuk kita biar khatam Al-Quran ya.
masya Allah seneng baca sharing dirimu mak. JAdi salah satu penyemangat bertahan di penghujung Ramadhan ini. Rasanya semakin terasa banget kualitas ibadah kudu ditingkatkan saat ramadannya tinggal dikit lagi huhuhuhu
Setuju banget nih mba yg terpenting istiqomahnya…justru menjelang 10 hari terakhir Ramadan kadang malah sibuk nyiapin buat hari Raya..padahal bacaan quran belum tuntas
Pingiin banget mashaAllaa~
Kualitas dan kuantitas ibadah seperti ini semoga tetap bertahan hingga Ramadan meninggalkan kita.
Barakallahu fiik, ka sudah berbagi.
Sama…
Pengen target Ramadan tahun ini bisa maksimal beribadah
Semoga bisa tercapai ya
MasyaAllah mbak, semoga benar2 bisa istiqomah sampai akhir untuk target2 ibadah Ramadannya. Bahkan saat haid pun gak menghalangi kita beribadah ya,
Gak kerasa ya tinggal seminggu lagi, semoga kita bisa sampai akhir dan tahun depannya bertemu Ramadan lagi.
Sama, Bun
Saya juga berharap di penghujung terakhir ini bisa maksimal
Eh kena palang merah
Tapi Alhamdulillah masih bisa ibadah lain
Konsisten memang berat mba. Makanya hrs selalu dibiasain biar lama2 jadi terbiasa.
Aku pun bikin target kalo ramadhan. Walopun kayaknya tahun ini ga tercapai. Khatam quran, terpotong period sih, jadinya kayak ga kekejar. Tapi ttp aku usahain dulu.
Sedih juga sebentar lagi ramadhan selesai. Harapan cuma bisa ketemu lagi dengan ramadhan thn depan, dan semoga begitu juga dengan orangtuaku.
Kalau saya baca ini seminggu lalu, pasti jawabnya dengan penuh semangat, Mbak, karena memang semangat sekali beribadahnya. Tiba-tiba saja hari ke-21 dapat mens yang sedikit-sedikit sampai sekarang padahal sudah ikhtiar minum obat pelancar haid pabrikan dan bikin kunyit asam. Jadi sedih rasanya karena ga selesai-selesai padahal kangen tarawih dan salat malam. Efek moody juga kali, ya.
Masya Allah, bulan Ramadan itu memang spesial, berlomba-lomba kita meningkatkan takwa dan amalan-amalannya.
Merasa tertampar diri ini, karena Ramadan sudah mau pergi, tapi ibadah saya masih gini-gini saja.
Semoga ramadan kita tahun ini lebih baik dari tahun kemarin yaa, tahun ini aku ikut kegiatan ramadan di CM dan KEB Alhamdulillah jadi lebih terarah dan disiplin..semoga istiqamah..
Betul banget,
Membuat target itu mudah, yang susah adalah disiplin dan istiqomah. Apalagi kalau udah memasuki mingu-minggu terakhir lebaran. Nggak heran, Allah menjanjikan yang melimpah di akhir2 ramadhan