Review Novel Mom, Lets Go

Assalamualaikum Sahabats ….

Siapa sih orang yang pengen banget kamu ajak traveling? Sebagian besar orang pasti akan menjawab bersama pasangan, keluarga, sahabat, atau bahkan teman kantor. Bisa dibilang jarang banget ada yang kepikiran mengajak orangtua, terutama ibu untuk menjadi travelmates. Alasannya macem-macem sih terutama karena sudah sepuh dan nggak kuat jalan jauh lagi. Tapi mungkin nggak sih mengajak ibu traveling jauh, bahkan keliling dunia?

Memperingati hari ibu kali ini, aku nggak mau bermewek-mewek ria seperti biasanya. Menuliskan kisah haru biru nan sendu, nggak lah. Bukan berarti nggak ada kenangan spesial nan indah bersama mama. Bisa panjang dan lebar kalau harus menceritakan sosok malaikat terindah dalam hidupku ini. Makanya di arisan link Gandjel Rel kali ini yang dimenangkan oleh mbak Chela, si Guru kecil, dan bu dosen Noorma Fitriana M Zain temanya aku dan ibu, aku mau mereview sebuah buku bergenre traveling yang ceritanya unik dan beda dari buku dengan genres sejenis

Mom, Let’s Go, adalah buku yang ditulis oleh Tae Won Joon, penulis asal Korea Selatan dan terbit pada tahun 2013. Honestly aku nggak punya banyak buku asal Korea Selatan dan aku pun beli buku ini karena tertarik dengan judulnya. Traveling dengan ibu keliling dunia? Pretty amazing menurutku, tapi bagi Tae Won Joon, tidak ada alasan untuk tidak melakukan perjalanan ini. Hampir seumur hidupnya, dia melihat ibunya menghabiskan seluruh waktunya untuk keluarga dan anak-anak. Maka setelah kematian sang ayah, ia pun mengajak ibunya pergi ke luar dan menikmati dunia, bersamanya.

Melihat ibuku yang menggendong ransel merah dari belakang membuatku merasa khawatir. Tepatnya dua hari yang lalu, ibuku berulang tahun keenam puluh, membawa tas ransel lebih dari sepuluh kilo dan berjalan jauh mendahuluiku dalam cuaca dingin di bawah nol derajat.  (Tae Won Joon, 2013: 18)

Dari prakata di buku aku baru tahu kalo ternyata Tae Won Joon ini juga seorang blogger lho sahabat. Dia adalah travel blogger di Korea Selatan yang punya cukup banyak penggemar. Dan selama perjalanan yang dia lakukan bersama sang ibu ini, dia juga sempat menuliskannya di blog pribadinya dan pastinya respon pembaca sangat baik sampai akhirnya dia putuskan untuk membukukan perjalanan yang menurutku cukup epic ini.

Iyes. Ini bukan perjalanan singkat mengunjungi satu atau dua negara. Ibu dan anak ini melakukan perjalanan kelilling dunia, menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara, menyusuri beberapa benua. I mean, how cool is that? Bayangkan dua manusia dengan beda umur yang sangat jauh dan pastinya dengan kemampuan tubuh dan cara pikir yang jauh beda, namun bisa saling mengisi.

Sejak menikah, sang ibu membaktikan diri pada keluarga sepenuhnya. Mungkin tak terpikirkan untuk traveling karena dia harus berjualan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menjadi pengalaman yang sungguh luar biasa bagi perempuann yang hampir seumur hidupnya belum pernah pergi kemana-mana bisa traveling keliling dunia. Mereka berdua pergi menikmati tempat-tempat yang eksotis dan pastinya melakukan hal-hal baru yang tidak pernah terpikir sebelumnya. (Tae Won Joon, 2013: 18)

Hebatnya lagi, sang penulis memang benar-benar menghadiahkan perjalanan ini untuk sang ibu. Dia mengikuti ritme ibunya, membiarkan ibu menikmati dan menyerap semua hal baru yang dilihatnya. Bahkan sempat memberi kejutan dengan mendatangkan sang kakak perempuan di tengah perjalanan mereka.

Saat itulah aku terpikir sesuatu, terpikir alasan kenapa aku ingin melakukan perjalanan ini bersama ibuku. Apakah aku mengharapkan sesuatu yang luar biasa dari ibuku? Aku hanya ingin melihat sosok ibuku yang sedang :bermain” dengan gembira. Atau lebih halusnya lagi, aku ingin melihat sosok ibuku yang menikmati saat-saat tanpa beban seperti anak kecil. (Tae Won Joon, 2013: 40)

Aku dan ibuku menghabiskan waktu hampir lebih dari tiga jam untuk mengelilingi gua Lngmen. Padahal, hanya sekitar dua puluh menit yang dibutuhkan untuk berjalan tanpa henti dari ujung ke ujung gua. Akan tetapi, kami berdua sepertinya selalu berhenti setiap sepuluh langkah. Lebih tepatnya, bukan kami berdua yang menghentikan langkah kaki, melainkan pemandangan-pemandangan yang begitu banyaklah yang menjadi penyebabnya. “Anakku, ini benar0benar pemandangan terbaik dalam hidup ibu.” Hatiku menjadi hangat dan dipenuhi rasa puas. Akan tetapi aku tidak ingin memperlihatkannya pada ibu. “Ibu, ini baru permulaan saja.”

review novel Mom, Lets Go
tae won joon and mom

 

Oya Sahabats, penulis dan sang ibu juga sempat mampir ke Indonesia lho, tepatnya di Jakarta. Sayang banget dia cuma tinggal sehari aja di Jakarta, itupun nggak melakukan sesuatu yang asyik seperti explore Jakarta. Satu aja yang aku sayangkan sebagai travel blogger Tae Won Joon pastinya tahu dong kalau Indonesia itu indah banget dan layak banget untuk di explore bersama sang ibu, tapi dia cuma “mampir” sepintas. Yah mungkin dia punya alasannya sendiri ya.

Chapter yang menurutku cukup menarik adalah saat mereka mengunjungi kawasan Timur Tengah.Selain bentang alam dan cuacanya yang jauh beda dengan Korea, Orang Korea Selatan mungkin sebagian besar kurang paham soal kebudayaan Timur Tengah. Jadi cukup menantang buat mereka ketika tidak bisa menemukan bir dan makanan non halal. Apalagi saat mengunjungi Mesir, sedang ada demo yang cukup besar terjadi.

Aku dan ibuku keluar dari bandara dengan berdebar-debar. Suasana Timur Tengah langsung terasa hanya dengan melihat orang yang berlalu-lalang. Lelaki mengenakan sorban dan pakaian putih dis eluruh tubuhnya, sedangkan perempuan menutupi sekujur tubuhnya, kecuali mata dengan kain gelap. Setelah berada di pesawat selama beberapa jam untuk sampai ke tempat ini, kini saatnya bagi ibu untuk terpesona pada pemandangan yang sangat berbeda di depan matanya. (Tae Won Joon, 2013: 310)

Spot terakhir yang mereka kunjungi adalah Perta, di Yordania. Duuuh asli bikin iri secara Petra adalah situs kota kuno yang sudah ada sejak tahun 1.200 dan sangat ingin aku datangi. Kalau menurut diksi yang aku baca sih sepertinya perjalanan mereka ini bakal berlanjut lagi, cuma entahlah apakah sequelnya sudah terbit atau belum. Kita tunggu aja kapan nyampe di Indonesia ya sahabats.

 

Di bagian akhir kita bisa melihat peta perjalanan dan kota apa saja yang sudah mereka singgahi. Ada pula surat cinta dari sang ibu untuk Tae Won Joon yang sepertinya harus Sahabats baca sendiri supaya lebih menghayati dan mungkin terinspirasi untuk ngajakin mama kalian keliling dunia, atau setidaknya traveling yang deket dulu deh. Anggap saja sedikit hadiah kecil yang bisa kita berikan mumpung mama masih ada. Aku pribadi sih terinspirasi banget dan memang sudah jadi impianku cukup lama nih sahabats pengen mewujudkan impian mama untuk umrah bareng keluarga besar kami. Doakan kami ada rejeki ya supaya bisa umrah bareng.

Kalau sahabats pengen ngajakin ibunda tercinta pergi kemana nih? Share dong di kolom komentar.

 

 

13 Replies to “Review Novel Mom, Lets Go”

  1. Ibuku hanya mau traveling ke mekah mba, sama kaya mb mun, smg kami bisa umroh bareng, Aamiin.

    Selain itu , ibu sudah sangat senang kalau diajak jalan jalan ke toko liat baju 😀

  2. Ibuknya mba Muna cantik bangeetttt ????????????????

  3. Wah…kayaknya bukunya seru tuh. Jadi pengin baca. Tapi…..kokyo buku baru dirumahku aja masih numpuk belum selesai terbaca semua hiks… 😐

  4. Ibu saya suka jalan-jalan mbak, bahkan perjalanan jauhpun masih kuat dalam arti nggak mabokan. Dan alhamdulillah ibu sering diajakin bulik-bulik saya untuk bepergian. Apalagi ibu masih ikut arisan keluarga yang rutin mengadakan piknik 2 atau 3 tahun sekali. Ke Bali saja ibu sudah 2 kali, ke Jakarta, Jawa Timur dan sekitar jawa Tengah.

    Saya kalah telak, haha. Ke Bali saya belum pernah dan hampir nggak pernah bepergian huhu..

    Setelah membaca review buku ini saya ingin bepergian bersama keluarga terutama ngajak ibu ke tempat wisata, meskipun hanya sekitar Kabupaten Semarang saja. Semoga terkabul, aamiin.. 🙂

  5. MasyaAllah keren banget yaa perjalanan bareng Ibunya. Terhuraa padahal baru baca reviewnya. :’)

  6. Waaah…pasti bahagia banget bs jalan2 dengan ibu ya.. Jadi pengen bc juga nih.. Oya, salam.hormat utk.Ibunda ya Muna..semoga sehat2 selalu…

  7. Pengen umroh bareng ibuk. Aamiin

  8. Aku baru ajakin ibu traveling di Bali dan Jepara, itu pun bareng keluargaku. Pengen ajakin umroh, semoga bisa secepatnya

  9. Aku belum sempat ngajak Ibu jalan-jalan kemana-mana semasa hidupnya. Waktu aku nikah beliau sudah mulai sakit-sakitan, nggak bisa diajak bepergian jauh. Hiks…sediiih :'(

  10. Keren banget…! inspiratif

    Pengen ngajakin mamak traveling ke Mekkah (baca: Umroh) 🙂 Aamiin..

  11. Wah beneran cool ya travel blogger korea ini, aku mah kalau travelling ama mamahku baru seputar semarang, yogya, bandung dan jakarta aja ????

  12. Iyyah.. rata2 ibu kita ga pernah kepikiran buat traveling ya mba. Kayany ngurus keluarga aja udah bikin bahagia. Mmg sesekali perlu banget ngajak ortu jalan2

  13. Mengisnpirasi banget cerita perjalanannya. Saya jadi pengen baca bukunya. 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.