Manfaat Bermain Untuk Anak

Assalamualaikum Sahabats ….

Siapa di sini yang lagi gandrung main lato-lato? Atau bahkan udah beli beberapa versi lato-lato buat ananda tercinta? Usia dini memang waktunya bagi anak untuk bermain. Selain membuat hati anak bahagia, ternyata bermain bisa menunjang kesehatan tubuh anak dan baik bagi perkembangan anak lho.

Honestly aku bukan termasuk barisan pendukung mainan kekinian yang bernama lato-lato. Aku memang bukan orang yang merasa harus ngikutin trend sih. Bukan juga karena teori yang menyebutkan bahwa lato-lato adalah konspirasi Yahudi. FYI lato-lato dalam bahasa Ibrani artinya “Aku Yahudi.”

Alasan yang bikin aku nggak mau beli lato-lato adalah karena menurutku mainan ini nirfaedah. Nggak ada efek positif yang didapat setelah main lato-lato selain bikin emak migrainnya kumat saking berisiknya suara lato-lato.

Manfaat Bermain Menurut Pada Ahli Tumbuh Kembang Anak

Dilansir dari Healthline, Mayra Mendez, ahli psikoterapi sekaligus koordinator program di Providence Saint John’s Child and Family Development Center, mengatakan: “Bermain sangat penting bagi anak karena bermain memberikan landasan utama pada anak untuk belajar, mengeksplor lingkungan sekitarnya, memecahkan masalah, serta membangun pemahaman tentang dunia.”

Lalu, bagaimana anak bisa mendapat pelajaran dari bermain? Jawabannya simpel: bermain memungkinkan anak-anak meniru apa yang mereka lihat dan melatih keterampilannya. Selain mengembangkan diri sendiri, bermain juga membantu si kecil berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut jurnal American Academy of Pediatrics (AAP), bermain sangat penting untuk perkembangan anak karena berkontribusi pada kesejahteraan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak-anak dan remaja. Selain itu, manfaat bermain untuk anak juga termasuk pemberian kesempatan ideal bagi orang tua untuk terlibat penuh dengan anak-anak mereka.

Dampak Negatif yang Muncul Ketika Anak Kurang Waktu Bermain

Beberapa studi menunjukkan bahwa ketika anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk bermain di luar ruangan, mereka berisiko memiliki gangguan fokus dan perilaku,” papar Dr. Tiff Jumaily, dokter anak di Integrative Pediatrics and Medicine Studio City.

“Tanpa permainan, anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan imajinasi dan membangun keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil di tempat kerja kelak. Kurang bermain juga dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional seseorang.

Sebuah studi American Academy of Pediatrics pada 2018 juga menunjukkan bahwa kurang bermain bisa meningkatkan stres pada anak. Jangka panjangnya kelak banyak ditemukan orang dewasa yang sifatnya kekanakan. Banyak kan ya kita temui kasus kaya gitu. Ternyata alasannya karena masa kecil kurang bahagia (kurang waktu bermain).

Tuh kan jadi bermain buat anak sejatinya adalah proses belajar karena itu wajib bagi kita sebagai orangtua untuk memberikan waktu, mendampingi anak bermain, dan memfasilitasi dengan mainan yang edukatif. Bukan sekedar beli mainan yang lagi viral heheheh.

Pengalamanku Mendampingi Anak Bermain

Honestly waktu anak pertama dulu aku masih kurang paham mengenai konsep bermain. Mungkin karena umur masih muda, waktu itu fokusku mengejar karir. Mendampingi anak main sekedarnya aja. Cuma hadir fisik itu pun nggak sabaran. Hiks .. maafin mama ya kak. Semoga kesalahan-kesalahan itu bisa mama tebus sedikit demi sedikit.

Nah waktu anak kedua aku lebih banyak baca artikel dan buku parenting lagi dan itu nampar banget sih. Banyak sekali kesalahan yang sudah kubuat dan nggak mau kuulangi. Sampai akhirnya aku kenal dan jatuh cinta dengan metode Montessori.

Apa Itu Metode Montessori

Montessori adalah metode pendidikan yang dikhususkan untuk anak-anak. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh dokter asal Italia bernama Dr. Maria Montessori pada tahun 1900.

Ciri dari metode montessori yaitu membebaskan anak untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari sesuai dengan tujuan dari metode montessori itu sendiri, yaitu agar anak-anak mampu meraih potensinya dalam kehidupan.

Pilihan pelajaran yang dapat mereka pilih tentunya sudah dirancang berdasarkan rentan usia yang sesuai. Metode montessori juga meyakini bahwa setiap anak memiliki kelebihan serta bakatnya masing-masing. Selain itu, metode ini lebih menekankan pada kebebasan untuk mengeksplorasi dan menanamkan kemandirian dengan batas-batas tertentu.

Aku bukan pakar Montessori ya, hanya berusaha menerapkan metode Montessori untuk mendampingi dan menstimulasi tumbuh kembang Keumala. Alhamdhulilah efeknya positif banget. Bakat kinestetik dan interpersonalnya jadi lebih terasah.

Mencoba Menerapkan Metode Montessori dengan Membuat Mainan DIY

Menerapkan metode Montessori itu susah-susah gampang Sahabats. Gampangnya karena metode ini menekankan pada perkembangan dan kreativitas anak. Jadi permainan bisa disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak. Susahnya orangtua harus kreatif menggali bakat anak dan membuat permainan yang bisa menstimulus perkembangan anak.

Aku yang nggak terlalu kreatif ini jadi tertantang untuk membuat mainan yang sederhana, dari bahan yang ada di rumah tapi wajib untuk menyesuaikan dengan perkembangan anak. Nggak perlu menyiapkan mainan yang mahal. Mainan dari barang bekas yang ada di rumah pun jadi selama itu menyenangkan dan bisa mendukung potensi anak.

Sejak Keumala usia 2 tahun aku sudah mulai mencoba bermain dengan metode Montessori. Beberapa bahkan aku abadikan di Youtube. Atau sekedar difoto dan buat video untuk mencatat milestone Keumala.

Ini Dia Manfaat Bermain Untuk Anak

1. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Saat bermain bersama anak, secara tidak langsung kita menstimulasi otak anak dengan cara yang menyenangkan. Misalnya sambil bermain lempar bola, kita bisa menyebutkan warna bola, menghitung jumlahnya, aau bahkan mengenalkan konsep bentuk.

Permainan akan mendorong anak menggunakan panca inderanya dan mengeksplrasi rasa ingin tahunya. Di sini sebagai orangtua kita bisa mengarahkan sesuai dengan perkembangan dan bakat anak.

2. Mengasah Kreativitas Anak

ketika bermain, anak dapat mengembangkan proses berpikirnya serta ide-ide baru sehingga kreativitasnya terbentuk. Untuk itu, berikan keleluasaan kepada anak untuk bermain dengan imajinasinya sendiri, tidak selalu harus sesuai dengan kemauan orang tua.

Kebetulan Keumala excited kalau diajak membuat mainannya sendiri. Jadi sekarang kalau dia lihat botol bekas atau kardus bekas udah otomatis aja muncul ide bebikinan mainan sendiri. Jadi lebih hemat juga kan Sahabats. 🙂

3. Mengasah Kemampuan Bahasa dan Berkomunikasi

Sambil bermain kita bisa mengajak anak berkomunikasi dan mengenalkan kosakata baru. Komunikasi dua arah akan membangun rasa percaya diri anak. Nantinya anak akan lebih mudah bergaul dan punya rasa percaya diri yang baik.

4. Tubuh Sehat dan Hati Bahagia

Keumala anaknya kinestetik banget jadi aku pun berusaha membuat permainan yang melibatkan aktivitas fisik supaya energinya yang berlebihan bisa tersalurkan. Permainan yang melibatkan aktivitas fisik juga bermanfaat melatih motorik kasar anak lho Sahabats.

Ketika bermain, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang membuat anak merasa senang. Hal ini akan membuat mental anak menjadi lebih stabil, terhindar dari kondisi tantrum, dan gangguan emosi lainnya.

5. Belajar Keterampilan Hidup

Gimana caranya main tapi sekaligus bisa mengajarkan keterampilan hidup? Bisa dong bahkan dengan cara sederhana. Misalnya belajar mengupas jeruk atau telur sendiri. Selain mengasah motorik kasar anak jadi terampil melakukan sesuatu.

Anak akan terbiasa menghadapi tantangan serta menganalisis sekaligus menemukan solusi dari masalah, dapat dilatih oleh orang tua saat bermain bersama anak. Contohnya, orang tua bisa menjelaskan bahwa untuk memiliki suatu keterampilan yang baik, maka dibutuhkan proses belajar. Tidak ada hal berkualitas yang muncul secara instan.

6. Menggali Minat dan Bakat Anak

Dari bermain orang tua bisa melihat anak cenderung suka atau menikmati melakukan apa. Dari bermain juga bisa terlihat bakat terpendam anak. Dari sini kita sebagai orangtua bisa memilih sekolah dan les apa yang akan diberikan kepada anak.

Masyaallah tabarakallah. Memang masa anak-anak masa bermain dan Allah siapkan kegiatan bermain ini dengan segudang manfaatnya ya Sahabats. Makanya jangan sampai waktu anak-anak tersita gadget. Nggak boleh malas mendampingi anak bermain supaya manfaat dari bermain bisa didapatkan secara maksimal.

Sahabat share dong permainan apa yang sekarang ini lagi disukai si kecil? Gimana cara Sahabats menstimulasi anak lewat permainan?

.

23 Replies to “Manfaat Bermain Untuk Anak”

  1. Waktu masa kecil anak-anak tuh kan relatif sebentar ya, bentar lagi mereka ABG aja lho, mungkin udah malu.

    Kayaknya kami kalau di rumah suka main tebak-tebakan deh, atau kadang mereka bawa mainan apa gitu yang beli di depan sekolah, dan kami mainkan bersama.

    1. Anak jadi bahagia walaupun hanya bermain di rumah. Metode ini bagus dan alat permainan juga yang bisa dibeli di e-commerce

    2. Seruuuu yaa membuat DIY mainan untuk anak. Jadi special edition gitu mainannya. Aku pernah belajar Montessori tapi masih awal awal aja, filosofinya. Senangnya anak jadi belajar mandiri dan rapi. Setiap selesai bermain, kembalikan mainan ke rak.

      Bermain bagi anak bukan main-main. Bermain itu seperti bekerja bagi orang dewasa jadi fasilitasi anak bermain yang sehat.

  2. Awal-awal aku suka bikin montessori DIY mba. Tapi kesini-sini godaannya kok banget ya. Males sudah. Untung udah banyak dijual ya,maenan montessori buat mengasah kemampuan motorik anak. Daripada gadget terus

  3. Bermain nyatanya emang bukan sekedar slogan bahwa itu adalah dunia anak ya mbak, karena dari bermain sebenarnya anak-anak juga belajar. bahkan bermain pun punya peranan sebagai fondasi kesuksesan anak saat dewasa kelak.

    Anak saya lagi suka ngajak main perang-perangan mbak, capek melayaninya karena harus loncat kesana kemari, lari-larian, menghindari pukulan, pura-pura memukul. Tapi senang melihat dia lincah dan ketawa riang.

    Latto-latto, alhamdulillah anak-anak saya nggak ada yang tertarik dengan permainan ini, katanya bikin berisik.

  4. Saya setuju banget bahwa bermain itu menjadi landasan dasar untuk anak belajar sensori ataupun motorik nya, mengeksplor lingkungan sekitarnya, dan memecahkan masalah, menurut saya bermain itu juga bisa mengajarkan tanggung jawab pada anak, banyak sekali manfaat bermain untuk anak, dan jangan lupa untuk selalu menemani anak saat bermain ya bunda, agar kita juga selalu ada dalam diri nya

  5. Sudah terbukti secara akademis sih gimana manfaat bermain buat anak. jadi emang ga ada alasan untuk gak ngasih mereka waktu bermain. apalagi permainan yang melibatkan semua unsur fisik anak2 termasuk daya pikir yaa
    judulnya main harusnya anak suka, kita aja sebenernya masih suka lhoo hahaha

  6. Sama banget mbak! Aku juga nggak suka sama mainan jadul yang kembali viral ini. Untungnya anakku nggak tertarik dengan lato-lato dan lebih memilih permainan sederhana atau bahkan sekadar memakai alat yang ada di rumah ~

  7. Di sini juga trend latto-latto. Saya sebetulnya biasa aja dengan suaranya. Gak merasa terganggu. Hanya sayangnya, anak-anak bermain kayak gak kenal waktu. Dari pagi sampai malam, pada main terus.

    Bermain memang dunia anak. Jadi jangan sampai dunia mereka dihilangkan. Latto-latto juga bisa bikin anak lupa dengan gadget. Tapi, sayang aja kalau kemudian sampai gak kenal waktu. Apapun yang berlebihan memang gak baik

  8. metode montessori lagu trend yang banyak dipelajari sama emak emak mulai dari berbagai profesi seperti ibu rumah tangga, guru dan juga selebgram

  9. Keponakanku juga orangtuanya lebih memilih metode belajar Montessori.
    Dan yang aku kagum, anak-anak Montessori ini sangat disiplin dan bisa mengikuti aturan yang ada.
    Daripada bermain lato lato yang menghabiskan waktu sekaligus mungkin menjadi berbahaya, bermain membuat DIY bisa menjadi ide kreatif bagi Ibu dan anak

  10. Nhaaa ini, secara gitu ya 3 dari 4 anakku laki-laki.
    Ketika aku “membebaskan anak” untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari seperti di metode montessori itu pilihan mereka ya pasti yang “berbahaya” seperti ngetrail pake sepeda, main skate board, parkour, dan lain lain, dan karena 3 laki-laki jadi saling lirik tuh mbak, “Waaah si kakak udah seberani itu, masa gue ga bisa lebih!”

    jadi ya kembali ke parent control juga sih, ga bebas bebas amat he he

  11. Anak cowokku pas kecil suka main mainan kayak power ranger, spiderman, superman. Dari nonton filmnya, beli mainannya, bajunya, sepatunya, pedang-pedangannya, topengnya, sampai melakukan gerakan-gerakan bela diri juga. Bagian yang aku khawatirkan pas dia “main perang-perangan” dan “berantem-beranteman” 😆 Trus kami (aku dan suami) arahin dia ikut taekwondo. Karena energinya berlebih. Biar terarah, olahraga, dan tahu mana yang bahaya dan enggak. Eh…akhirnya keterusan sampai SD dan dapat ban hitam. Sejak ikut taekwondo itu hobi “berantem” ngikutin karakter hero nya jadi hilang lho😍

    Pas anak cewek, aku sekolahin di TK yang berbeda dari kakaknya. Masuk sekolah karakter yang nerapin metode montesari. Hasilnya beda.

  12. di komplek aku juga lagi demam lato-lato dan emang berisiiik banget hahaha
    Ternyata emang banyak banget manfaat bermain bagi anak yah, biarkan anak dengan dunia bermain supaya bisa lebih kreatif dan imajinatif

  13. Wah, kalau anak sulungku gemar menggambar dan DIY. Baginya, untuk relaksasi habis puyeng berkegiatan sekolah, biasanya langsung melukis dll atau bikin sketsa. Beda lagi dengan si bungsu yang senang bermain lego dan mobil-mobilan. Bermain itu perlu dong. Oh ya si bungsu gemar permainan luar ruangan seperti sepak bola, bersepeda dll.

  14. Anak-anak memang harus bermain. Karena dunianya begitu. Biarkan mereka mengekspresikan dirinya.

    Dari semua permainan yang aku beli untuk anakku, berujung rusak. Anakku malah sukanya kipas angin. 😭😭

    Eh, tadi pagi, pas Papanya mau berangkat kerja tiba-tiba nangis minta lato-lato. Padahal dia belum bisa memainkannya. Akhirnya dibeliin lah di warung sebelah.

    Alhamdulillah cuma main bentar, terus ditaro lagi. Kalaua main lato-lato terus, bisa-bisa aku juga migrain terus. 🤣🤣

  15. Yang paling berasa, selama pandemi sih. Metode montessori lumayan bisa membantu aku setidaknya lebih kreatif untuk bikin kegiatan bersama anak. Dibanding mereka menghabiskan waktu pakai gadget, jadi mending dikasih kegiatan dan “belajar” donk yaa, hehehe.

    Montessori ini di rentang 2-4 tahun memang lebih banyak mengasah keterampilan hidupnya sih ya, karena selain fokusnya agar anak bisa mengembangkan naluri mandirinya (yang memang sudah mulai muncul di usia segitu), manfaatnya juga mereka bisa menguatkan otot-otot untuk belajar menulis dan keterampilan kognitif dan matematika nantinya. Salam ya dari sesama montessorian, hehehe

  16. Banyak manfaat bermain untuk anak2 dari yg sederhana sampai mencoba menerapkan metode Montessori yg susah-susah gampang. Karena hrs ada peran kita utk mndukung karena metode ini menekankan pada perkembangan dan kreativitas anak.

  17. Sekarang memang lagi musimnya main lato-lato ya ya. Permainan anak-anak zaman sekarang terus bertambah ya mom, beda dengan zaman kita dulu yang terbatas. Dulu saat anak-anak masih SD dan SMP mereka suka bermain lego, menggambar. Memang di rumah jadi berantakan. Tetapi mereka jadinya kreatif ya

  18. Main adalah aktivitas seru untuk anak-anak
    Bahkan sebagai bunda pun saya jadi ikut kembali mengisi masa kanak yang kosong
    Anak-anak kalau main tuh suka seru meski ada gemes-nya juga haha

  19. Aku baru tahu artinya lato lato dalam Ibrani itu mba 😄.

    Sbnrnya aku juga ga suka permainan itu, berisiiiik. Tapi Krn rumahku bukan di komplek, dan anak2 sini kalo main udh pasti kedengeran jelas, aku ga mungkin ngelarang. Dan ntah kenapa, lama2 nih kuping jadi kayak mati rasa 🤣🤣. Dengerin suaranya udh kayak biasa aja hahahahaha.

    Tapi anakku yg kedua suka main itu. Walo ga setuju, tapi aku ngeliat ada sisi positifnya dikiiit.

    Dia jadi penasaran kenapa ga bisa-bisa mainin itu, dan pantang nyerah banget latihan supaya bisa 😅. Sampe cari cara di YT. Buatku itu positif, Krn melatih dia utk ga gampang menyerah saat belum bisa.

    Penting memang bermain dengan anak. Setidaknya jadi ada bonding nantinya. Dan aku ga pengen anak2 kurang gerak kalo cuma fokus ke hp.

  20. nah iya bener, bermain untuk anak itu salah satu mengasah keterampilan hidup. banyak skill life yang didapat dari bermain. apalagi permainan tradisional ya mak

  21. anak bermain
    bermain sambil belajar seru ya mak palling mudah diinget sama anak-anak
    tinggal kita yang luangin waktu buat nemenin bermainnn

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.