Suka Duka Mempertahankan Blog Traveling Selama Pandemi

Assalamualaikum Sahabats …

Banyak yang berubah sejak pandemi datang. Berbagai kegiatan jadi dibatasi, termasuk aktivitas jalan-jalan. Boro-boro mikirin mau traveling udah bisa bertahan day to day di tengah ketidakpastian hidup aja udah bersyukur banget. Nah pernahkah Sahabats terpikir apa jadinya travel blog di masa pandemi ini? PERINGATAN! ARTIKEL INI MENGANDUNG CURHAT!!

Sejak awal mulai ngeblog di tahun 2013 aku sudah mantab memilih niche family traveling. Sama sekali bukan karena ikutan trend jalan-jalan atau memilih niche yang trafficnya tinggi, tapi karena memang aku pengen berbagi memori kisah perjalananku bersama keluarga.

Momtraveler dan Niche Blog Family Traveling

Sementara saat itu lagi booming solo traveling, kisah para travel blogger ngehits yang jalan-jalan keluar negeri dengan budget ngirit, aku tetap memiih posting cerita traveling bersama keluarga dengan segala suka dukanya. Sesuai dengan taglineku; traveling notes of a happy momy.

Alhamdhulilah blog Momtraveler punya pembaca setianya sendiri dan bisa bertahan sampai sekarang. Sempat juga beberapa kali diwawancarai dan masuk peringkat 10 besar best family travel blogger di Indonesia. Alhamdhulilah ala kulli haal.

family travel blogger

Dari awal ngeblog yang sekedar curhat sampai akhirnya merasakan manisnya cuan dari ngeblog aku tetap berusaha on track pada niche ku. Aku mendisiplinkan diri untuk mengambil job hanya yang berhubungan dengan traveling atau parenting (karena banyak juga artikel seputar parenting). Meskipun sesekali tergiur juga kalau ada tawaran yang fee nya lumayan hahahah…

Pilihan ini bukan tanpa resiko Sahabats. Sementara para blogger lain sudah melaju pesat dengan portofolio yang wow dan bayaran selangit aku masih begini-begini aja. Aku syukuri semuanya karena aku yakin semua orang punya motivasi ngeblog yang berbeda dan aku menghormati itu. Buatku bisa mempertahankan blog ini aja udah sebuah kebahagiaan.

Pandemi Datang, Tak Ada Lagi Agenda Traveling

Sampai akhirnya Covid 19 meluluhlantakkan semua sendi kehidupan …..

Apa kabar para travel blogger? Apa kabar mereka yang hidupnya dari traveling? Apa kabar blog aku yang isinya cerita jalan-jalan? Bareng bocah pulak! Sementara jelas aturan kita harus stay at home.

Jujur awal pandemi adalah masa terpurukku Sahabats. Sedih banget mikirin blog yang nggak tersentuh. Bingung mau update apa sementara aku tetap pada pendirian berusaha membatasi job yang kuterima. Akibatnya DA blogku yang biasanya stabil antara 26 -28 anjlog sampai 19. Aku bahkan nggak berani ngecek pageview. Sedihnya sampai ke tulang sumsum. Hiks 🙁

Nggak ada lagi keinginan menambah skill ngeblog, belajar SEO, belajar bikin video, ambil job di sosmed. Semuanya males. Bukan cuma malas ngeblog, sosial media pun hiatus entah berapa lama. Malu juga masih berani ngaku jadi blogger.

Pandemi nggak jelas juntrungannya sementara rasa malas pun bertambah parah. Nggak ada selera mau buka blog lagi. Sampai akhirnya aku paksakan menerima beberapa job yang jauh dari niche. Rasanya sedih, tapi ada tagihan domain dan hosting yang harus dibayar. Blog ini macam hidup segan mati tak mau

Selalu Ada Ide Jika Mau Berusaha

Long story short, suatu hari yang mendung aku ikutan kelasnya mas Teguh Sudarisman. Seorang travel writer kondang yang selalu kujadikan panutan. Beliau menyarankan supaya blog tetep aktif coba nulis tips traveling, kebudayaan atau kuliner daerah tertentu.

Bener juga ya Sahabats? Blog traveling juga harus memuat tips yang bermanfaat buat pembacanya. Saran itu pun aku coba. Alhamdhulilah beberapa artikel berhasil tayang berkat nasehat beliau. Bahkan aku sempat mengerjakan beberapa project artikel perjalanan bersama beliau Pelan-pelan semangat ini kembali. Beberapa artikel baru tersebut bahkan punya PV yang cukup tinggi sampai hari ini.

Jasa Pakdhe Cholik yang Tak Terlupakan

Buat blogger newbie nama Abdul Cholik mungkin terasa asing, tapi para blogger senior pasti kenal betul beliau. Apa hubungan beliau sama Momtraveler? Amat sangat besar dan penting Sahabats.

Aku mengenal beliau di awal ngeblog. Semangat beliau ngeblog meskipun sudah sepuh luar biasa. Banyak buku yang beliau terbitkan termasuk buku solo pertamaku. Beliau dulu sering memberi tantangan buat para blogger, bikin Giveaway yang hadiahnya sederhana tapi bikin hati berbunga-bunga. Termasuk tantangan menulis buku yang beliau ajukan di Facebook dan langsung aku jawab dengan pede.

Dari situlah buku solo pertamaku yang berjudul “Momtraveler’s Tale. Catatan Perjalananku Bersama si Kecil” terbit dan dibiayai sepenuhnya oleh beliau. Ada juga beberapa buku antologi yang sempat aku hasilkan berkat pakdhe. Nggak cuma itu Sahabats, domain dan hosting yang selama ini aku pakai adalah hadiah dari beliau.

Aku yang kala itu masih newbie, tanpa pengalaman tapi beliau percaya pada kemampuanku. Beliau khusus menelponku untuk mengabari akan membelikan doman plus hosting buatku asal aku janji bakalan rajin menulis. Aku terharu pada keyakinan beliau dan janji akan berusaha rajin ngeblog dan terus menulis.

Janji dan Amanah yang Harus Kulaksanakan, Keep on Writing

Tahun 2021 lalu pakdhe Cholik berpulang ke Rahmatullah. Makin sedih karena di masa pandemi kita nggak bisa takziyah ke Jombang. Perlahan kenangan bersama beliau menyusup di memori dan saat itulah aku sadar Sahabats, kalau masa males dan mager harus diakhiri secepatnya.

Sambil mengumpulkan semangat dan menulis beberapa ide calon artikel di jurnalku, aku ikut beberapa kelas menulis. Dari kelas menulis cerita komedi, belajar menulis cerita anak, kelas feature writing dan banyak lagi. Masih banyak impian di bidang penulisan yang ingin kuraih. Dan rasa malas nggak akan membawaku kemana-mana. Jadi lebih baik memperkaya ilmu. 🙂

Dari kelas-kelas yang aku ikuti ada tips bagus yang mulai kubiasakan sekarang. Bikin bank ide. Pas lagi waras dan semangat nulis atau kapan pun ide melintas, aku coba bikin list ide untuk artikel blog. Tulis semuanya di jurnal dengan rapi. Nanti pas lagi stuck, bank ide itu akan sangat membantu.

Ternyata mengosongkan gelas, belajar banyak hal itu banyak manfaatnya lho Sahabats. Nambah ilmu sudah pasti, selain itu wawasan jadi terbuka dan ide-ide bermunculan. Dari sini aku belajar jangan-jangan rasa malas yang aku rasakan karena kurangnya ilmuku. Jadilah coba kulawan dengan belajar hal-hal baru.

Tarik Nafas Sejenak, Lalu Lanjutkan Melangkah

Sekarang, setiap kali merasa bosan atau lelah aku ambil jeda sejenak. Luangkan waktu untuk me time, selesaikan pekerjaan yang masih tertunda supaya nggak kemrungsung terus lanjut ngopi heheeh. Nah kalau perasaan sudah mulai tertata, tarik nafas panjang. Ingat kembali apa sih motivasi kita menulis?

Eyang Pramoedya Ananta Tour pernah berkata, “orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekeja untuk keabadian.”

Setidaknya aku sudah punya sesuatu yang akan kutinggalkan untuk anak-anakku. Cerita yang bisa mereka baca untuk membangkitkan kenangan bersamaku. Akan ada pembaca nun jauh di sana yang bisa mendapat informasi dan manfaat dari artikelku. Dan semoga mengalir amal jariyah melalui tulisan-tulisanku.

Toh menulis itu self healing, bikin hati lega. Ngeblog ben rak ngganjel; begitu tagline komunitas blog kesayanganku bilang. So keep on writing! Apapun masalahmu, selalu kembalikan dirimu ke titik awal. Apa tujuanmu menulis? 🙂

25 Replies to “Suka Duka Mempertahankan Blog Traveling Selama Pandemi”

  1. Bener banget mbak, saya juga sedih banget karena awal tahun 2020 menghidupkan blog yang 10 tahun mati suri niatnya mau bikin travel blog. Lalu baru sekitar 2 bulan ngeblog jeddeerr langsung pandemi. Akhirnya blog saya di tahun itu isinya catatan perjalanan lawas. Haha. Tapi kemudian jadi gado-gado karena targetnya selain mengaktifkan blog, aktif nulis lagi.

    Akhir tahun kemarin bikin blog baru yang insha Allah fokus ke niche traveling. Biar kata udah mainstream tapi saya senang sama kegiatan traveling dan pengen menuliskan catatan perjalanan di blog, semoga bisa jadi travel blogger keren kayak mbak juga. Hihi..

  2. Duh..jadi terharu mengenang alm Pakdhe Cholik. Beliau pun sangat berjasa padaku melalui tantangan2 menulis dari beliau atau pun sharing2nya yg selalu menyemangati kita. Ada bbrp buku kroyokan yg kuikuti atas inisiatif/ide beliau.

    Satu nama lagi yg berjasa di dunia blogging ini adalah mba Dee, salah satu dari blog Rumah Kayu. Dialah yg menginspirasiku utk mulai ngeblog dan juga menerbitkan buku solo pertamaku..

  3. Al Fatihah untuk Pakdhe Cholik, aku pun sedih belum sempat kesana dan malah gak bisa takziyah pula.

    Awal pandemi justru aku gak kehilangan semangat nulis karena bank foto di folder banyak. Pikirku kala itu, aku bisa menuliskan kisah perjalanan selama sebelum pandemi. Tapi ternyata tak semudah itu nulis cerita traveling. Rasanya aku gak punya empati bila tetap menulis ketika banyak orang berjuang untuk tetap survive di tengah pandemi. Akhirnya aku biarkan foto-foto itu di folder.

  4. dulu sebulan bisa 10 artikel sekarang 3 aja sudah bagus ada wkwkwk, ada aja kemalasan ngeblog ini yaa hehehe

  5. Padahal dulu bisa ngeblog dan rutin sekali. Sebulan bisa 10 tulisan, tapi sekarang 3 aja dah syukur hehe. Pengen rajin ngeblog lagi

    1. idem mba..aku juga lagi terhetan-heran, kenapa dulu bisa sekarang kok suliiit banget rasanya.. etapi kondisi ini bisa jadi pemicu semangat juga : dulu bisa, nah..sekarang oun harus kembali bisa!! semangat yuuk..semangaat..

  6. Jadi ingat ada banyak kejadian semasa pandemi yg memberi pengaruh besar di hidup saya. Karena pandemi saya kehilangan banyak uang, tapi di sisi lain, pandemi juga memberi saya banyak pengalaman. Jadi kepikiran buat nulisnya hihi.

  7. Kalau blog saya isinya beneran gado-gado, mbak semua ada. Hihi. Kalau tentang bank ide memang membantu banget dalam hal mengisi blog kita ini. Kalau sekarang saya tiap bulan selalu berusaha bikin bank ide buat sebulan walau kadang ada yang nggak terealisasi tapi setidaknya bisa jadi acuan pas lagi nggak ada yang pengen ditulis

  8. Berhubungan sama orang2 tuh bikin ketularan hebat, ya. Selamat ya udah survive di pandemi ini.

  9. Alhamdulillaah bisa terlewati dgn bahagia ya Mbak. Saat pandemi kita memang dituntut utk bermanuver, cari terobosan baru biar nggak mandeg berkarya, ya.

  10. Hahaha ak juga waktu pandemi kemarin jarang banget jalan, alhasil di blog konten jalannya jadi jarang banget ditulis dan mau jalan juga gak bisa karena hampir semua tempat wisata ditutup. Tapi untunglah sekarang semua sudah serba online, dan merasakan jalan-jalan secara online juga tidak kalah menyenangkannya 😀

  11. Selama pandemi memang banyak travel blogger yang ngga bisa jalan kemana-mana ya akibat pembatasan perjalanan. Bisa bertahan selama pandemi dan tetap update blog nya itu udah keren banget loh

  12. Aku suka banget sama quote Pramoedya ananta toer ini : orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekeja untuk keabadian.
    bener juga, menulis juga buat pelampiasan stressku. Banyak manfaatnya.

  13. Wah baru tahu ada bank ide. Bisa diaplikasikan nih terutama untuk saya yang baru belajar nulis. Sementara ini blog saya masih gado-gado sih, untuk melancarkan dan latihan menulis.
    Terima kasih infonya mbak.

  14. Aku seneng lhooo baca cerita jalan2 Mba Munaa… Dan postingan IGnya juga, jadi tetep semangat yaa Mbaa update blognya. Selama pandemi sekeluarga sebenernya nyimpen konten2 jalan2 di alam terbuka yg lumayan banyak, cuma masa2 itu ragu mau publish, itu kendalaku juga saat nulis ttg travelling di masa pandemi, di sisi lain takut orang malah pergi keluar juga dan jadi rame

  15. Aku suka baca-baca postingan Mbak Muna di blog dan IG seputar jalan-jalan di pantai atau tempat wisata lainnya. Bener banget nih kita tuh kadang juga harus bertanya pada diri sendiri apa sih tujuan kita menulis. Dan rata-rata karena ingin mencurahkan isi hati (curhat).

  16. Males ngeblog itu datangnya suka tiba-tiba. Tapi bener juga ya. Nggak ada salahnya kita berhenti sejenak. Semacam charger amunisi. Tuk nanti lanjut melangkah lagi. Tentu dengan semangat yang telah diperbaharui.
    Maka ngeblog juga begitu kali. Keren banget. Setiap orang punya sumber penguat nya masing-masing ya kak untuk konsisten ngeblog.

  17. Tentang bank naskah atau ide, aku juga selalu menuliskan ide yang mendadak muncul. Biasanya aku langsung tulis di draft blog, lengkap dengan judul sekadarnya dulu, toh nanti bisa diedit. Jadi sebenarnya di draft tuh ada banyak ide yang masih mentah dan butuh dieksekusi tulisannya. Cuma butuh semangat baru aja kayaknya, hahahaha… Yuk semangat ngeblog lagiii

  18. Sama nih ma mbak Muna… semangat ngeblog lagi karena memberi kenangan utk anak2 yg kelak bisa mereka buka dan baca2 lg. Boleh juga sarannya buat bank ide nih mbak…pastinya kudu semangat buat menuntaskannya.

  19. Belakangan ini diriku juga lagi menelaah kembali tujuanku ngeblog. Lagi berbenah biar ngeblognya nggak stuck disitu2 aja, meski ga mudah.

  20. Menulis adalah bekerja untuk keabadian, hmmm dalem banget ini ya. Tapi bener banget Mun, semoga selalu semangat dalam update blog. Apalagi kalau ingat tentang Pakdhe Cholik yang sudah mempercayaimu untuk konsisten ngeblog. Semangaaaatt….

  21. Allhamdulilah tetap bisa bertahan nyatanya ya mom. Pengen bisa fokus ke blog jalan-jalan nih diriku juga udah ada blog traveling eh yang diupdate blog utama terus mom. Semangat kita mom

  22. Mbak Muna, peluuukkk
    Haru baca kenangan, Mbak Muna denga Pakdhe. Beliau orang baik. Mbak Muna juga. Mari, semangat menulis blog lagi, Mbak. Aku baca tulisan Mbak Muna jadi merasa ikut bersalah kalau sampai malas-malasan nulis di blog.

  23. Selama pandemi, memang agak susah menulis traveling Krn sedang ga bisa kemana2, apalagi blog ku Niche nya full traveling. Tapi kalo dipikir2, aku toh selalu mengaitkan kuliner dan traveling, Krn sbnrnya ga mungkin jalan2 tanpa kulineran 😄.

    Makanya, mau dibilang keabisan ide, ya ga juga. Toh ga bisa jalan2, masih bisa icipin kuliner yg 1 kota dan tulis ceritanya di blog. Dan itu yg akhirnya aku lakuin mba. Trutama kuliner yg dibuat oleh UMKM, dan rasanya memang enak. Stidaknya aku bantu mempromosikan di blog ku.

    Trus, staycation JD ide utama selama pandemi . Aku JD bbrp kali staycation Ama keluarga demi dpt ide buat tulisan 😄.

    1. Muna Sungkar says: Reply

      alhamdhulilah aku pun nulis beberapa cerota kuliner mbak tapi kalau staycation emang selama pandemi kemarin berhenti sih hanya bisa mengandalkan stok foto lama untuk updet sosmed. syukurlah sekarang sudah berangsur normal ya jadi mulai banyak cerita yg bisa dibagikan di blog 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.