Celosia Happy N Fun di Era Adaptasi Baru

Assalamualaikum Sahabats ….

Masih setia stay at home dan menerapkan protokol kesehatan dong Sahabats? Aku juga nih, meskipun rasanya udah luar biasa suntuk dan pengen ngebolang lagi. Setelah diberlakukannya era adaptasi kebiasaan baru beberapa lokasi wisata di Semarang dan sekitarnya memang sudah dibuka untuk umum. Tapi aman nggak sih berwisata di situasi pandemi seperti saat ini? Persiapan apa saja yang harus kita lakukan sebelum, selama, dan sesudah berwisata supaya bisa berwisata dengan aman dan nyaman?

Setelah 6 bulan membatasi pergerakan hanya di rumah saja rasanya emang luar biasa kangen pengen ngebolang. Apalagi anak-anak yang memang sangat aku batasi kegiatan melakukan aktivitas outdoor. Demi menjaga kewarasan, kami sekeluarga punya agenda khusus selama pandemi ini. At least seminggu sekali keluar rumah naik mobil, bawa bekal secukupnya dan keliling kota meskipun hanya di dalam mobil. Gitu aja anak-anak sudah happy bisa melihat dunia. Tapi namanya bocah, tetep sesekali ada episode mutung bahkan tantrum saking bosennya di rumah.

Sebagai orangtua sedih juga kalau sudah begini. Pengen ngajakin anak-anak piknik tapi masih ada rasa kuatir dan takut karena pandemi Covid 19. Akhirnya kami berdiskusi gimana caranya bisa piknik tipis-tipis tapi tetep dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Kabupaten Semarang menjadi pilihan pertama kami, karena selain lokasinya nggak jauh dari Semarang, pilihan tempat wisatanya banyak, hampir semua lokasi wisata sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ajuran WHO di masa pandemi Covid 19.

PERSIAPAN SEBELUM PIKNIK

Berbekal dari pengetahuan yang aku dapet di akun IG resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang @pesona_kabsemarang, ada 31 destinasi wisata di Kabupaten Semarang yang sudah menerapkan protokol kesehatan. Celosia Happy N Fun Gedongsongo jadi pilihan kami untuk piknik perdana sekeluarga karena lokasinya cukup luas, areanya terbuka (yang berarti sirkulasi udara baik), mudah dijangkau, dan banyak permainan untuk anak.

Waktu kami bilang akan piknik perdana setelah 6 bulan jadi cave men, anak-anak langsung jejingkrakan. Mereka langsung semangat menyiapkan segala kebutuhan. Kami memang sudah sounding sebelumnya, di masa pandemi ada beberapa benda yang WAJIB dibawa saat keluar rumah. Kakak bawa semua kebutuhan sendiri, sedangkan untuk baby K jadi satu pouch dalam tasku. Untuk piknik perdana kali ini kami sepakat untuk makan dulu sebelum dan membatasi jajan di luar demi keamanan.

Setelah sarapan dan semua barang yang harus dibawa sudah masuk tas, kami briefing ulang anak-anak tentang do’s and don’ts selama piknik nanti, terutama tentang disiplin menerapkan protokol kesehatan. Namanya bawa bocah, sebagai orangtua kita tetep nggak boleh bosen mengingatkan ya mengingat mereka belum paham sepenuhnya akan situasi dan kondisi di luar sana.

HOW TO GET THERE

Sahabats nggak mungkin kesasar atau kesulitan deh ketika menuju Celosia Happy N Fun karena memang lokasinya di pinggir jalan. Dari Semarang, Jogja atau Solo, Pilih exit toll Ungaran ya Sahabats jangan Bawen, soalnya bakalan muter kejauhan. Dari exit toll Ungaran arahkan kendaraan Sahabats menuju kawasan Bandungan. Sampai dipertigaan Bandungan belok kanan, kemudian lurus sampai Sahabats menemukan pertigaan lagi. Belok kiri dan lurus terus sampai menemukan Pom Bensin di sisi kiri jalan. Di pertigaan ini belok kanan ke arah GedongSongo. Naik sekitar 100an meter dan Sahabats sudah sampai di tekape. Rute lengkapnya bisa cek di sini ya

PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI CELOSIA HAPPY N FUN GEDONGSONGO

Memasuki area parkir Celosia Happy N Fun mendadak aku jiper karena puluhan mobil sudah berjejer cantik di sana. Rasanya pengen mundur teratur tapi nggak tega sama anak-anak yang udah semangat 45. Abang kemudian mengingatkan kalau kita sudah memilih lokasi yang areanya cukup luas dan terbuka, dan pengawasan anak-anak harus seketat mungkin.

Memang nggak ideal sih piknik pas weekend karena pasti akan banyak kerumunan tapi karena nggak ada pilihan lain ya wes. Weekdays kakak sekolah dan kami berdua kerja meskipun dari rumah. Jadi lagi-lagi kuncinya disiplin protokol kesehatan. Bismillah aja, selama kami kompak all is well insyaallah.

Lega banget karena begitu keluar mobil hal pertama yang aku lihat adalah beberapa wastafel lengkap dengan sabun cuci tangan. Sebelum masuk area Celosia Happy N Fun semua pengunjung wajib cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pun saat ngantri beli tiket masuk, sudah diterapkan social distancing dengan memberi tanda dimana kami boleh dan tidak boleh berdiri. Jadi meskipun ngantri tetep bisa teratur dan jaga jarak aman.

Cuci tangan dulu ya

Dengan sigap dan tanpa banyak kontak, petugas counter tiket melayani pembelian tiket (HTM. Rp. 20.000 weekdays, Rp. 25.000 weekend) dan kami bisa langsung masuk ke Celosia Happy N Fun Gedongsongo. FYI Sahabats, kalau Sahabats tau dulu Celosia terbagi jadi 3 lokasi tapi sepertinya sekarang hanya terpusat pada 1 lokasi. Celosia 1 yang dulu berada di kiri jalan sekarang sudah ditutup, sedangkan Celosia 3 juga sudah tutup karena pas kami naik ke Celosia 3, nggak ada keramaian dan sebagian besar wahana seperti terbengkalai dan tak terawat. Mungkin salah satu dampak dari pandemi Covid 19 juga ya. 🙁

Anyway sebelum masuk lokasi suhu tubuh kami diukur dengan thermo scanner. Alhamdhulilah suhu tubuh kami rata-rata 36 derajat Celcius jadi boleh masuk. Dari 4 lokasi pilihan, Museum Doraemon, Museum Selfie, Taman Bunga, dan Little Korea, kami pilih taman bunganya dulu karena aku udah rindu pengen menghirup udara segar khas Kabupaten Semarang yang sejuk. Sementara papa dan kakak sibuk cari objek foto, simbok sibuk mengejar Baby K yang udah langsung ngacir, lari ke sana kemari saking happy nya bisa main di luar. Beneran kaya manusia gua yang pertama kali menemukan peradabadan baru.

Baby K juga heboh minta difoto sambil megangin bunga-bunga yang bermekaran. Di sinilah simbok harus sigap menyediakan hand sanitizer untuk cuci tangan. Untungnya di beberapa spot sudah tersedia wastafel jadi tetep ya cuci tangan dengan air mengalir biar lebih afdol. Bahkan aku sarankan setiap nemu wastafel kita cuci tangan karena memang cuci tangan adalah cara terampuh untuk mengempaskan virus Corona.

Baca juga : Tips Aman Liburan di Era New Normal

RECOMMENDED SPOTS

Selain hamparan bunga aneka warna yang bermekaran dengan cantiknya, Celosia Happy N Fun menawarkan beberapa spot selfie lengkap dengan beberapa landmark dunia yang terkenal. Bagian favoritku adalah jajaran rumah warna-warni yang kaya rumah di cerita dongeng. Lucu dan nggemesin meskipun kita nggak bisa masuk ke dalamnya. Habis dari Celosia Happy N Fun dijamin feed IG penuh dan berwarna deh Sahabats. 🙂

Oya Sahabats satu hal yang perlu aku highlight karena menurutku sangat keren adalah, ada petugas yang sigap di setiap spot berjaga dan mengingatkan petunjuk untuk jaga jarak, cuci tangan, dan bahkan untuk selalu mengenakan masker dengan baik. Waktu kami lagi foto-foto ada seorang petugas yang menghampiri dan dengan ramah mengingatkan, “Setelah foto jangan lupa maskernya dipakai lagi ya bu.” Nah gitu dong, saling mengingatkan dalam kebaikan.

Apa kabar baby K? Tentu dia nggak akan membiarkan simboknya berlama-lama pepotoan begitu lihat aneka wahana dan permainan, padahal jaraknya cukup jauh lho meskipun masih dalam 1 area taman bunga. Simbok digeret paksa sambil nunjuk-nunjuk wahana yang diinginkan. Eh sayangnya belum semua permainan anak dibuka, mungkin karena masih dalam masa percobaan menghadapi era adaptasi kebiasaan baru ya. Keumala hanya bisa main 4 -5 permainan dan untungnya nggak harus ngantri panjang. Beres main, Keumala juga diingatkan petugasnya untuk cuci tangan.

Setelah baby K puas main, kami lanjut ke Museum Doraemon, Museum Selfie, dan lorong tanpa batas. Semua spot dikenakan biaya tambahan ya kecuali Museum Doraemon yang kebetulan hari itu lagi ada promo. Beli tiket masuk gratis masuk museum Doraemon. FYI Sahabats karena museum Doraemon adalah ruang tertutup jadi petugas meminta kita pakai hand sanitizer dan alas kaki yang disediakan pun khusus.

Next spot adalah lorong tanpa batas yang cukup menantang dan anak ABG pasti sukak deh. Tempat ini tu semacam labirin panjang dengan dinding kaca dan lampu yang betebaran dimana-mana, cucok banget buat pepotoan. Kalau bawa bocah jangan sampai lepas pengawasan ya Sahabats, bisa-bisa mereka salah ambil rute dan nyasar entah kemana. Mengingat Keumala bocahnya kinestetik banget aku putusin nggak masuk lorong tanpa batas. Aku dan Keumala masuk ke Museum Selfie sedangkan papa dan kakak uji nyali di lorong tanpa batas.

Lorong tanpa batas

Spot terakhir yang kami kunjungi adalah Little Korea yang ternyata pemandangannya keren bingiits. Tapi kakak agak kecewa karena hanya ada poster aktor KDrama, sedangkan Nadia ngefans sama boyband Korea seperti BTS dan TXT. Ya semoga nanti pengelola wisata bisa nambahin posternya BTS ya kak biar kakak bisa selfie ama mereka.

Selain poster aktor dan artis Korea yang semuanya nggak kutahu namanya, ada pohon yang bisa kita gantungi semacam kertas permintaan gitu deh. Pohon ini jadi favoritnya pengunjung yang datang berpasangan. Recommended banget ambil foto di pohon ini sambil menggantungkan impian dan harapan yang sudah Sahabats tulis. Kami skip sih spot ini karena cukup ramai yang antri.

Biasanya di Little Korea juga menyewakan Hanbok atau baju adat Korea untuk selfie tapi sekarang masih belum bisa ya jadi kalau Sahabats pengen foto pake Hanbok bawa aja sendiri atau pake kostum yang mirip-mirip lah #maksa. Atau Sahabats bisa langsung cuuz menuju ke area danau buatan yang cantik banget. Di bagian tengah danau, dibangun beberapa gazebo serupa rumah adat Korea dan Jepang. Gazebonya lengkap dengan ornamen ala-ala Korea dan Jepang plus semilir angin pegunungan, kita jadi lebih menghayati suasana dan bisa membayangkan beneran ada di Korea. Alhamdhulilah beberapa foto di sini bagus banget meskipun Keumala harus diupah beli mainan dulu supaya mau difoto. Pokokny bagian danau buatan ini adalah another recommended spot for selfie. 🙂

Foodcourt memang belum buka tapi sebelum keluar dari Little Korea yang juga merupakan jalan keluar Celosia kita akan diarahkan ke deretan UMKM yang menjual berbagai macam makanan ringan dan oleh-oleh khas Kabupaten Semarang.

Alhamdhulilah udara sejuk Kabupaten Semarang dan lokasi wisata yang cantik sukses menyegarkan hati dan pikiran yang judeg karena mikirin dampak Covid 19. Bisa dibilang piknik perdana kami di era adaptasi kebiasaan baru berjalan sukses. Lokasinya cocok buat piknik keluarga dan pastinya sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid 19 tanpa pandang bulu.

TIPS PIKNIK KELUARGA DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Last but not least, ada sedikit tips dariku buat Sahabats yang mau piknik bersama keluarga di era adaptasi kebiasaan baru.

  1. Pastikan semua anggota keluarga dalam keadaan sehat. Kalau ada yang sakit sebaiknya tunda keinginan piknik dulu ya. Selalu ada hari esok.
  2. Sebelum berangkat makan makanan yang bergizi dan minumum suplemen atau vitamin jika memang diperlukan.
  3. Jangan lupa berdoa.
  4. Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang (tertutup) untuk meminimalisir kulit kontak langsung dengan orang lain. Bawa juga satu set baju ganti terutama untuk anak-anak.
  5. Bawa botol minum dan bekal makanan supaya nggak perlu jajan.
  6. Pakai masker dan bawa 1 masker cadangan dalam tas.
  7. Bawa new normal starter pack (tissue kering, tissue basah, hand sanitizer, peralatan makan, peralatan ibadah, kantong plastik untuk sampah).
  8. Terapkan protokol kesehatan (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dengan disiplin.
  9. Sampai di rumah segera ganti baju dan mandi.

Sebagian dari kita mungkin masih meremehkan dan menyepelekan protokol kesehatan, tapi kita jangan terus ikutan kendor ya Sahabats. Ingat kurva masih terus merangkak naik, so di era adaptasi baru ini satu-satunya cara untuk bisa beraktivitas normal dan tetap survive adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk saat lagi piknik. Mulai dari diri sendiri dan keluarga insyaallah orang lain akan terinspirasi mengikuti.

Penerapan protokol kesehatan secara disiplin membuat destinasi wisata di Kabupetan Semarang berpredikat wisata yang serba BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman).. Next destination sepertinya masih akan diseputaran Kabupaten Semarang karena setelah mengalaminya langsung kami jadi lebih yakin untuk piknik keluarga di Kabupaten Semarang. Yuk minggu depan kita kemana lagi ya pa? 🙂

Selamat piknik dan jangan lupa patuhi protokol kesehatan dimana pun berada ya Sahabats.

9 Replies to “Celosia Happy N Fun di Era Adaptasi Baru”

  1. Wow..Celosia makin cakeeep..dan alhamdulillah sudah menerapkan prokes juga ya..
    BTW Si cantik Keumala terlihat sudah gede lho pas foto sendiri itu..gemes deh..

    Semoga sukses di lomba ini ya..

  2. Aaakkkk pengen ke sana lagi, memang jenuh di rumah terus ya, kayaknya wisata alam lebih aman ya untuk sekarang

  3. Aaaa jadi mulebg pengen ke celosia weekend ini sama keluarga. Dalemnya seru banget banyak spot foto gitu, ditata bagus banget ya celosia sekarang. Semoga punya kesempatan kesana weekend ini

  4. Celosia memang bertransformasi terus ya. Mulai dari celosia 1, 2, 3. Tetap ramai dikunjungi walau di masa pandemi. Protokol kesehatannya berjalan dengan baik ya di sana.

  5. Waaah…. kangen ke Celosia lagiii. Apalagi sekarang ada Museum Doraemonnya. Jadi makin mupeng, deh. Sehat selalu ya Mbak Muna sekeluarga. Terima kasih sudah berbagi cerita dan tips yang sangat bermanfaat.

  6. Waaah bagus banget sih ini Celosia..aku belum pernah kesana huhuhu…. Suamiku masih bellum mau kesana..males macet dna takut virus

  7. AKu udah ke Celosia dua kali, tapi belum secakep ini. Jadi mupeng kesana lagi, apalagi termasuk destinasi wisata yang udah menerapkan protokol kesehatan ya. Ihhh aku gemes lihat foto baby K yang pose itu, hihii

  8. Yang Museum Doraemon kok lucu sekali yaaa… kebayang deh Keumala seneng banget eksplor tempat itu. Yang lorong tanpa batas juga menarik. Ntar ah kalau Vivi pulang kuajakin ke sana. Pasti seneng banget ya dia

  9. Baby K udah gedee ih. Bagus ya Taman Bunga Celosia. Siap2 memori hp dikosongin dulu biar bisa puas pepotoan hihihi.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.