Keseruan Mengikuti ToT Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bersama ICT Watch dan Unicef

Assalamualaikum Sahabats ….

Hidup di era digital membuat kita semua pernah terpapar berita hoaks. Sebagian kita santai menanggapi hoaks yang beredar di media sosial, tapi banyak juga yang masih sering terpancing emosi. Tanpa disadari kita justru jadi penyebar hoaks yang memecah belah masyarakat. Terus gimana ya cara membedakan informasi yang benar dan hoaks?

Semester ini entah kenapa aku mulai merasakan jenuh dengan aktivitas kampus. Sore itu sehabis selesai ngajar, aku menemukan info di facebook KEB yang membuka pendaftaran jadi peserta ToT Literasi Digital. Bak gayung bersambut, gercep aja daftar. Harapannya dengan ikutan ToT ini bisa me-refresh mood dan nambah ilmu baru.

Alhamdhulilah. Seneng banget pas dapet email dari KEB yang mengabarkan aku lolos seleksi untuk jadi perwakilan KEB mengikuti ToT Literasi Digital di kota Semarang bersama mbak Uniek Kaswarganti dan mbak Ika Puspitasari. So excited for the new experience.

Pengalaman Mengikuti Training of Trainer (ToT) Literasi Digital dengan Pendekatan KAP

Sepanjang sejarah hidupku ikutan training, baru kali ini aku mendapat pengalaman yang luar biasa seru dan eye opening. 3 hari training penuh dengan aktivitas seru dan dapet ilmu yang daging banget.

Sebagai mahluk introvert yang nggak bisa langsung membaur, awalnya agak canggung juga ketemu orang baru. Tapi rasa nggak nyaman itu dalam sekejap hilang berkat kang Risang Rimbatmaja dan Indriyatno Banyumurti (mas IB), trainer dan pemateri yang energic dan kece badai. 🙂

sharing session with kang Risang Rimbatmaja

Sejak hari pertama peserta diajak saling mengenal dengan berbagai games seru dan menyenangkan. Kami yang awalnya tidak saling mengenal dan berjarak bisa langsung akrab seketika. Dan ternyata itulah esensi dari Komunikasi Antar Pribadi (KAP) yang kami pelajari sepanjang training.

Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Sebagai Pendekatan Memberantas Hoaks

FYI Sahabats, Menurut R. Wayne Pace, komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Ini memungkinkan komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan komunikan menanggapinya pada saat yang bersamaan.

Mengapa digunakan pendekatan KAP untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya hoaks? Karena ketika sebuah pesan disampaikan secara langsung pada orang lain dengan suasana yang cair dan penuh keakraban, maka diyakini pesan akan diterima dengan lebih efektif.

3 Prinsip Utama KAP

1. Menambah Keakraban

Sebelum menyampaikan informasi mengenai bahaya hoaks pada masyarakat, trainer harus membangun keakraban dengan masyarakat. Gimana caranya secara kita baru dengan orang asing dengan waktu yang cepat? Kita bisa membangun keakraban dengan cepat dengan beberapa cara Sahabats.

Misalnya dengan menyebutkan nama, mengobrol untuk mencari simpul (kesamaan), atau memberikan bantuan kecil, dan sebagainya.

komunikasi antar pribadi

Bayangkan ketika Sahabats datang kesebuah acara dan ada orang lain yang memberikan kita kursi atau menawarkan bantuan lain, bahkan mengingat nama kita. Pastinya kita merasa nyaman kan? Rasa nyaman dan akrab ini adalah kunci pertama yang harus kita bangun dalam KAP

2. Saling Berbicara dan Mendengarkan

Next, dari rasa nyaman akan lebih mudah bagi kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tips dari kang Risang yang aku catat adalah mendengarkan dan menatap orang saat mereka sedang berbicara pada kita. Tatapan mata tersebut akan membuat orang lain merasa dihargai.

Menurut kang Risang, kita tidak boleh langsung memberikan judgement mengenai pendapat seseorang. Cukup dengarkan dengan baik bahkan apresiasi pendapat mereka. Setelah itu baru kita klarifikasi dengan informasi yang benar. Tentunya dengan gesture ramah dan bahasa yang santun.

Misalnya nih, seorang kerabat bercerita atau share mengenai berita hoaks. Jangan langsung menyalahkan bahkan menghina mereka. Cukup dengarkan cerita mereka, apresiasi karena sudah berbagi, lalu klarifikasi bahwa informasi yang mereka berikan adalah hoaks.

kmunikasi antar pribadi

3. Kunci Komitmen

Last but not least, step terakhir dari KAP adalah mengunci komitmen dan kesadaran orang lain. Jadi kita sebagai trainer tidak berhenti hanya dengan memberikan informasi, namun memastikan orang lain akan berkomitmen untuk melakukan aksi nyata.

Informasi seputar bahaya hoaks diharapkan tidak hanya berhenti pada lawan bicara kita. Step ini memastikan informasi dan kebaikan yang sudah kita sampaikan pada orang lain akan dilanjutkan pada pribadi berikutnya.

Semakin banyak orang tercerahkan akan bahaya hoaks maka sukseslah misi kita. Jadi semacam metode MLM gitu deh Sahabats. Metode KAP ini bisa juga diterapkan untuk isu mengenai kesehatan, politik, dan lainnya lho Sahabats.

Yuk Lakukan Aksi Nyata Berantas Hoaks

Kenapa ya berita hoaks saat ini makin masif beredar dalam kehidupan kita? Ibarat virus pertumbuhannya tak terbendung. Satu situs penyebar hoaks diblokir, ratusan bahkan ribuan situs dan berita bohong lainnya muncul.

FYI Sahabats, ternyata yang membuat hoaks begitu gampang dipercaya karena mostly kita mudah terpancing emosi. Saat logika terkalahkan emosi maka kita cenderung mudah baper dan mengambil kesimpulan cepat tanpa klarifikasi terlebih dahulu.

Mempercayai hoaks sama berbahayanya dengan penyebaran virus lho Sahabats. Kok bisa? Percaya pada hoaks akan menggiring kita pada perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Akibat percaya hoaks data pribadi dicuri dan disalahgunakan. Atau bahkan lebih parah seseorang bisa melakukan tindak pidana, seperti pencemaran nama baik, radikalisme dan terorisme. Duuhh horor ya!

So mulai sekarang Sahabats harus jeli dan sigap ya membedakan mana berita benar dan hoaks. Aku kasih tips yang gampang ya Sahabats.

Ciri utama hoaks adalah berita dibuat sengaja untuk mengacaukan perasaan manusia. Reaksi emosi yang seketika muncul (senang, marah, benci, sakit hati) akan membuat manusia tidak bisa lagi berpikir logis. Emosi mendorong kita untuk segera melakukan tindakan yang negatif dan merugikan.

Ketika Sahabats menemukan berita dengan sumber yang nggak jelas dan tata bahasa yang amburadul, bisa dipastikan berita tersebut adalah hoaks. Termasuk bila ada pesan berantai atau link yang diakhiri dengan perintah sebarkan, viralkan, forward-kan. Udah pasti banyak mudharatnya deh berita kaya gitu.

Jadi PENTING banget bagi kita teliti membaca sebuah berita. Jangan cuma baca judul atau paragraf pertamanya aja. Ini yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Cuma baca judul atau bahkan lihat fotonya udah langsung share kemana-mana. Balik lagi PR kita untuk meningkatkan literasi. Harus banyak baca biar pinter!

Berhenti di Kita

So apa yang harus kita lakukan ketika mendapat berita bohong atau hoaks? Ketika mendapati hoaks, normalnya kita akan merasakan emosi. Be careful! Jangan sampai terbawa emosi. Sahabats bisa diam sejenak dan menenangkan diri.

Validasi apa yang Sahabats rasakan? Marah, sedih, benci atau bahagia? Ketika pikiran sudah kembali tenang dan emosi bisa diredam saatnya beraksi. Sahabats bisa langsung memblokir nomor terkait hoaks atau menghapus pesan dan berita hoaks tersebut.

Bila dirasa perlu, aksi selanjutnya yang bisa Sahabats lakukan adalah klarifikasi. Cek kebenaran berita tersebut di s.id/cekhoaks.

Dengan memastikan kebenaran berita dan membagikan info tersebut pada orang lain, secara tidak langsung kita sudah menghentikan kebathilan. Termasuk menghindarkan orang lain dari bahaya hoaks. Sesimple itu buat dapet pahala. 🙂

Praktek Langsung Cegah Hoaks dengan Pendekatan KAP

Setelah kita dapat paket lengkap ilmu KAP dari kang Risang dan mas IB, semua peserta training diajak mempraktekkan ilmunya secara langsung. Kami dipercaya untuk mengedukasi ibu-ibu cantik dari Fatayat NU Cabang Semarang Barat.

sharing session bersama ibu2 Fatayat NU Semarang Barat

Meskipun deg-degan pwol harus praktek langsung, tapi kami antusias banget menjalani serangkaian prosesnya. Peserta trainer dibagi jadi beberapa kelompok dan harus menyiapkan semua kebutuhan sendiri.

Semua kelompok yang bertugas hari itu bisa menyelesaikan misi dengan baik. Keakraban bisa langsung terjalin dengan obrolan hangat dan permainan seru. Sharing yang kami berikan pada ibu-ibu dapet feedback yang luar biasa. Seneng banget lihat antusiasme peserta. Kami yang baru belajar ini jadi lebih pede. Alhamdhulilah mission accmplished!

ToT digital literasi
yes. mission accomplished

ToT ditutup dengan kesepakatan untuk melanjutkan ilmu yang sudah kami dapat. Insyaallah kami semua siap jadi trainer yang akan terjun langsung ke masyarakat dan mengedukasi tentang bahaya dan cara menanggulagi hoaks.

Nggak sabar menanti aksi selanjutnya. Dan yang terpenting buatku adalah amanah untuk mengedukasi masyarakat harus terus berjalan. Semangat buat teman-teman peserta ToT kemarin. Aku yakin kalian akan jadi agent of change yang kece badai.

Special thanks buat Kumpulan Emak Blogger yang sudah memberi kepercayaan padaku untuk belajar jadi trainer. YES, I CAN!!! 🙂

ToT literasi digital
before training
after training, makin guyub

39 Replies to “Keseruan Mengikuti ToT Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bersama ICT Watch dan Unicef”

  1. Ceritanya menarik dan sangat menginspirasi.
    Sukses selalu dengan berbagai aktifitasnya.

    1. Muna Sungkar says: Reply

      Terima kasih mas Efa. Sukses juga buat Efa

  2. Yaampun seru banget belajarnya. Apa yang dijelaskan langsung dipraktekkan. Kebayang deg2annya mbak. Alhamdulillah semua berjalan lancar ya

  3. Seru kali pembelajarannya. Udah dapat materi kece, berarti habis ini Mbak Muna makin mantap nih jadi ya trainer juga

    1. Engga bisa langsung judge kalau berita yang disampaikan hoax yah. Orangnya bisa tersinggung so teknik saling kenal, membangun keakraban harus dijalani dulu.
      ToT ini langsung praktik ke lapangan juga yaa. Keren programnya! Jadi pengalaman berharga buat Mbak Muna.

  4. Senengnya bisa belajar literasi digital dengan pendekatan KAP ya.. ngga banyak yang punya kesempatan seperti ini, semoga ilmu bermanfaat dan semakin banyak perempuan yang mendapatkan literasi digital dengan baik ya mak.. ditunggu sharing berikutnya

    1. Seneng banget Mba bisa terpilih mewakili KEB dan kedua blogger Semarang lainnya. Alhamdulillah dapat ilmu dan pengetahuan baru ya Mba. Setelah ikut pelatihan ini bisa sekalian praktik ya Mba. Memang paling penting pengaplikasian ilmu yang diperoleh buat dijalankan di masyarakat

  5. Pingin lho aku belajar kek gini juga. Pake metode KAP ternyata efektif ya bantu lawan hoaks. Apalagi emak2 kan mudah emosi jadi cepet share berita hoaks. Aturan emang cari tau dulu sumber infonya, validd apa ngga.

  6. Selamat ya, Mbak. Pengalaman tak terlupakan nih
    BTW, aku kalau dapat berita yang aneh, langsung berhenti di aku aja. Khawatir hoax. Jadi kudu dicari kebenarannya dulu

  7. Memang paling mudah memancing emosi. Oleh karenanya perlu belajar manajemen emosi. Biar gak mudah juga percaya dengan hoax.

  8. Acara ini seru banget mbak
    Metode KAP ini juga bagus untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
    Aku berkesempatan ikit tot ini pas di Surabaya

  9. wah acaranya keren banget, mbak. ternyata untuk bisa menyampaikan informasi itu ada triknya juga yaa biar tersampaikan dengan baik

  10. Waaaa.. Menarik bener ToTnya. Seru temanya, apalagi praktek langsung supaya ngga salah penerapan.

    Aku setuju banget isi ToT ini, mbak. Memang bertemu, berbincang langsung dg tatap muka, itu adalah jalan ideal menghindari hoax yang banyak tersebar lewat jalur non tatap muka alias lewat internet

  11. Semakin akrab dengan mengikuti pelatihan ToT Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bersama ICT Watch dan Unicef.
    Baru tahu kalau kita gak boleh langsung judgement dengan seseorang yang menyebarkan berita hoax. Kudu tetap slay dan jangan lupa komunikasi dengan bahasa yang santun agar bisa saling memahami dan menjauhkan dari kesalahpahaman.

    1. Wah sepertinya seru ya mb kegiatan training ToT dengan pendekatan KAPnya. Akupun introvert, ga kebayang harus memulai omongan apalagi mengedukasi orang lain. Top deh 👍🏻

      Bener banget mb, hoaks itu sama bahayanya dengan virus. Kalau kita dapat berita, kita sendiri harus memastikan berita tersebut benar atau tidak. Kalau memang tidak yakin akan kebenarannya berita tersebut, ya berhenti saja di kita. Jangan disebar lagi ke orang lain. Iya kan 😁

  12. Hai mba. Aku baru tau ada istilah komunikasi antar pribadi. Beneran tiga hari yang menyenangkan dan membuka wawsan ya. Tampaknya aku harus ikut juga. Dan banyak orang harus ikut sehingga misalnya kita pas dapat info soal hoaks bisa jelaskan dengan baik

  13. Aaahhhh… seru banget ini mak Muna, jadi lebih banyak insight lagi ya mak. Selain itu menambah pengalaman dan teman baru juga kalau ikutan kegiatan seperti ini ya. Keren ini materinya pun bagus-bagus ya.

  14. seru banget acaranya apalagi pematerinya kece begini ya, auto makin semangat deh mencari ilmu. Seru banget literasi dengan pendekatan KAP ini

  15. Harus hati-hati ya sebelum membagikan apapun di dunia maya apalagi yg belium tau kebenarannya ya/ Wah mbak Mina ikutan protgam ToT jadi banyak ilmu yang didapatkan ya untuk dibagikan kembali

  16. Oh ternyata seperti itu ya Mbak mencegah hoaks dengan pendekatan KAP. Iya sih, kalau udah kenal baik gitu biasanya kan lebih gampang dikasih tau mana yang bener mana yang salah yaa.. hehe.
    Aku juga sebel kalau tau ada orang baru baca judul atau lihat foto langsung share-share. Giliran ditanya detail beritanya apa eh gak paham 🙁

  17. seru banget mbak, kerasa banget menyenangkannya vibesnya beda gitu. apalagi ketemu teman baru yang sama interes dengan masalah literasi digital ini yaa. KAP ini bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja yaa. bagus ini TOTnya.

  18. Hiks waktu di Surabaya ada, sayanya lagi di desa jaga mertua
    Padahal pengen sekali ikutan
    Semoga ada lagi dan bisa ikutan

  19. Waahh selamat ya mbak bisa ikutan training keren dan menjalin networking dengan kenalan baru. Ilmu yang didapat bergizi sekali nih. Apalagi kalau ttg hoax. Langsung praktik ilmunya juga buat edukasi ibu2 lain pula ya. Pandemi kmrn merajalela. Bentar lagi pemilu kyknya jg makin bermunculan dan perlu diantisipasi yaa. Btw thanks sharingnya 😀

  20. Seneng banget Mba bisa terpilih mewakili KEB dan kedua blogger Semarang lainnya. Alhamdulillah dapat ilmu dan pengetahuan baru ya Mba. Setelah ikut pelatihan ini bisa sekalian praktik ya Mba. Memang paling penting pengaplikasian ilmu yang diperoleh buat dijalankan di masyarakat

  21. Keren banget mbak Muna terpilih KEB untuk mengikuti ToT literasi digital pendekatan KAP 🙂 Pasti ilmu yang didapat banyak banget nih. Urusan komunikasi memang penting sekali ya, baik antarmuka maupun orang banyak plus di hadapan buanyaaak orang. Untuk berita2 hoaks iya setuju, cukup sampai di kita, jangan disebarluaskan lagi. TFS.

  22. setelah dipikir-pikir, emosi karena baca hoaks tuh ga ada artinya buat diri sendiri hehe karena ga memberi pengaruh baik juga. lebih baik kroscek dulu dan sampaikan kebeneran dengan penyampaian yang santai. aku setuju di poin obrolan informal supaya ga berkesan menggurui sesama

  23. kok aku jadi kangen ya, bisa ikut event literasi seperti ini lagi
    sekarang sih sedang disuruh rehat dulu kayaknya
    bisa ikutan pun online, semoga lain waktu ada kesempatan bisa bertemu banyak orang
    secara langsung di event seperti ini lagi deh, aamiin

  24. Selamat, Mak Muna bisa ikutan ToT tentang Literasi Digital. Ini seru dan banyak ilmu pastinya. Apalagi jaman sekarang banyak hoaks yang masih bertebaran.

    Perlu banget disampaikan ke lainnya bahwa kalau membaca/mendengar berita harus cek dulu kebenarnnya sebelum kita menganggap itu sebuah kebenaran.

  25. Dijaman keterbukaan digital sekarang ini, kita benar benar harus hati hati dengan informasi yang kita dapatkan, jangan langsung ditelan mentah mentah.

  26. Wah seru banget ini bisa ikutan acara ini. Pastinya ilmunya daging banget. Emang berita hoax ini nyebelin. Apalagi klo udh sampe ke wah keluarga. Heu heu

  27. seru sekali bisa ikut training bersama untuk topik ini ya mba. trus ditulis lagi di blog sehingga kita semua bisa ikut teredukasi, jadi ikutan tambah wawasan. Yuk berantas hoaks, yuk bisa yuk

  28. Bergizi banget ya materi pelatihannya say, memberikan informasi secara personal memang lebih mudah diterima ya karena disampaikan dalam suasana lebih akrab dan cair

  29. Keren banget ToT nya..memang kita ini cenderung kurang literasi ya jadi mudah termakan dan menyebarkan hoaks. Semoga dengan adanya ToT ini bisa menaikan tingkat literasi kita

  30. Pake metode KAP ini bs nih diterapkan. Biar nggak ada lagi yg sebar2 hoaks. Hadeuh, agak kesel emg dgn berita2 nggak bener itu

  31. Wah seru banget TOTnya, jadi pengen juga ikutan TOT dan berbagi manfaat buat lebih banyak orang. Semangat maaak menebar manfaat, mari cegah hoax!

  32. Benar mba hoaks itu harus bgt dilawan di era digital ini, apalagi kaum lansia yg minim pengetahuan seperti orang tua saya, sangat mudah menerima dan menelan informasi yg bekum tentu jelas kebenarannya. Semangat untuk selalu membuat konten yg bermanfaat mba.

  33. Keren nih mba, ilmunya langsung diaplikasikan. Insight baru buat saya tentang pendekatan KAP ini

  34. MasyaAllah alhamdulillah banget itu, berkesempatan ikut ToT Mbak. Memang sekarang harus hati-hati dengan segala berita yang beredar. Di satu sisi ada kemudahan dari akses internet, tapi tetap harus cek ricek dulu kebenarannya

    Makasiih sharingnya, Mbak. Semangat mengedukasi

  35. Keren banget nih even literasinya.. bisa daftar acara ginian dapat info dari mana sih kak? Emang ya sekarang itu penyebaran hoaks dan berita palsu udah parah banget. Korbannya adalah orang tua ataupun orang yang kurang membaca dan mencari info. Semoga kegiatan ini bisa membantu untuk masyarakat

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.